Mohon tunggu...
YAKOB ARFIN
YAKOB ARFIN Mohon Tunggu... Buruh - GOD LOVES TO USE WHO ARE WILLING, NOT NECESSARILY THE CAPABLE

Addicted by Simon Reeve which experts conflict resolution documentary with his journey around the Carribean

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Rangkul ODHA, Renggangkan Stigma

29 Juli 2016   17:35 Diperbarui: 23 Maret 2017   08:00 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mereka melihat ada kepedihan, bagaimana pandangan masyarakat terhadap penyakit ini. Pedih bukan karena Sel T yang tak lagi normal, tapi pedih oleh jiwanya yang perlahan dikecam ketakutan.

Ilustrasi: obat terapi antiretroviral jenis Duviral dan Evavirenz untuk menyokong dan mempertahankan imunitas
Ilustrasi: obat terapi antiretroviral jenis Duviral dan Evavirenz untuk menyokong dan mempertahankan imunitas
"Musuh terberat bagi saudara kita yang mengidap penyakit ini bukanlah ancaman kematian, seperti yang kerap ditakutkan orang-orang. Melainkan gambar dan kepercayaan dirinya yang mulai runtuh akibat ungkapan pahit orang-orang sehat yang tak paham," ungkap mahasiswa yang mengambil konsentrasi pendidikan Ekonomi, di hadapan Seno Gumira Ajidarma (penulis/budayawan) dan Leila S. Chudori (penulis/kritikus film) di panggung arena Pitching Forum Eagle Awards (26/7).

Film-film pendek yang mengusung isu ini memang mulai tersiar, meski tak masif. Namun, gambaran kehidupan pola pikir masyarakat yang belum terlalu sehat cara pandangnya pada isu tersebut, membuat film berdurasi pendek dengan tema penyakit yang seksi ini dinilai masih amat penting bagi para pegiat yang mengadvokasi mereka yang bertahan hidup untuk kembali utuh.

Sha Ine Febriyanti (Aktris/Sutradara), Leila S. Chudori (Penulis/Kritikus Film), dan Seno Gumira Ajidarma (Penulis/Budayawan) saat diskusi final penjurian EADC 2016. Foto: Twitter EagleInstitut
Sha Ine Febriyanti (Aktris/Sutradara), Leila S. Chudori (Penulis/Kritikus Film), dan Seno Gumira Ajidarma (Penulis/Budayawan) saat diskusi final penjurian EADC 2016. Foto: Twitter EagleInstitut
Sejak awal mendapat sinopsis dan menyimak alur risetnya, saya menduga bahwa judul film yang diusulkan anak-anak muda asal Lampung ini, bakal jadi salah satu dari lima judul film yang memperoleh dukungan dari Yayasan Eagle Institut Indonesia.

Di penghujung diskusi dan seleksi ketat itu, di atas panggung Eagle itu, Seno Gumira mengumumkan, bakal film bertajuk "Merangkul ODHA" garapan Lutfi Yulisa dan Muhammad Burhan ini, lolos untuk meraih beasiswa pendidikan dan proses produksi.

Lutfi Yulisa salah satu di antara pemenang yang lolos tahapan untuk mendapat beasiswa dan produksi film dokumenter. Christie Kirana, salah satu Kompasianer muda juga terpilih sebagai salah satu pemenang yang lolos dalam ajang Eagle Awards Documentary 2016 (FOTO: Yakob Arfin)
Lutfi Yulisa salah satu di antara pemenang yang lolos tahapan untuk mendapat beasiswa dan produksi film dokumenter. Christie Kirana, salah satu Kompasianer muda juga terpilih sebagai salah satu pemenang yang lolos dalam ajang Eagle Awards Documentary 2016 (FOTO: Yakob Arfin)
Tentu kegembiraan ini tak hanya milik mereka, tapi juga kegembiraan milik bersama untuk mewujudkan Indonesia Sehat, serta pola pikir masyarakat yang sehat dan lebih terbuka. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun