Mohon tunggu...
YAKOB ARFIN
YAKOB ARFIN Mohon Tunggu... Buruh - GOD LOVES TO USE WHO ARE WILLING, NOT NECESSARILY THE CAPABLE

Addicted by Simon Reeve which experts conflict resolution documentary with his journey around the Carribean

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Wariskan Budaya, Museum Seni Pamerkan Keramik di Kota Tua

24 Oktober 2015   16:28 Diperbarui: 26 Oktober 2015   15:37 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption=""Tanah Gembira," karya perupa Antin Sambodo yang dipamerkan di Museum Seni dan Keramik Jakarta pada 16 Oktober sampai 25 Oktober 2015 "][/caption]

JAKARTA, Kompasiana - Demi meletupkan api seni, Museum Seni pamerkan keramik untuk gelorakan minat masyarakat  untuk ikut andil serta menjadi saksi mata pekembangan seni rupa Indonesia khususnya seni keramik, sebagai upaya investasi seni dan budaya yang akan diwariskan pada generasi mendatang.

Pameran yang mengusung tema ‘Identitas’ ini berlangsung dari tanggal 16 Oktober sampai 25 Oktober 2015 di Museum Seni Rupa dan Keramik Jakarta.

“Pada pameran ini masyarakat tidak hanya disuguhkan dengan karya para seniman keramik, tapi juga bisa ikut belajar membuat keramik lewat wokshop bersama tiga belas seminan” tutur Dyah Damayanti, Kepala Unit Pengelola Museum Seni Rupa.

Selain untuk meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap perkembangan keramik, khususnya  pengunjung Kota Tua, kegiatan ini juga dimaksudkan untuk  memotivasi para perajin keramik yang ada di kota Jakarta dan kota sekitarnya agar lebih semangat berkarya.

[caption caption="Suasana pameran keramik di Museum Seni Rupa dan Keramik Jakarta"]

[/caption]

Ada tiga belas seniman yang akan memamerkan karyanya dalam pameran keramik kali ini. Dari tiga belas perupa itu, lima di antaranya yaitu Fransiskus Widayanto, Antin Sabodo, Ayu Larasati, Bregas Harrimardoyo, dan Geofrey Tjakra.

“Kami ingin menunjukkan bahwa setiap perupa itu berbeda dengan karya yang khas dan tidak saling tiru. Setiap perupa mempunyai ciri khas dan identitasnya masing-masing,” ujar Fransiskus Widayanto (62),  perupa keramik alumnus Institut Teknologi Bandung.

Dipahami lebih lanjut, keramik merupakan karya seni rupa Indonesia yang mengalami perkembangan dari waktu ke waktu mengikuti perkembangan dunia seni rupa, baik di Indonesia maupun dunia.

[caption caption="Pengunjung sedang memotret keramik yang berjudul "Home Sweet Home" karya perupa Antin Sambodo di Museum  Seni Rupa dan Keramik Jakarta"]

[/caption]

“Lewat pameran ini kami ingin menyampaikan informasi dan pengetahuan sebanyak-banyaknya tentang keramik kepada masyarakat, khusunya generasi muda,” kata Widayanto.

Oleh karena itu, perajin keramik Indonesia terus meningkatkan tehnik membuat keramik baik dalam segi tema maupun bentuk keramik yang sesuai dengan perkembangan zaman. (JAC)

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun