[caption caption=""Tanah Gembira," karya perupa Antin Sambodo yang dipamerkan di Museum Seni dan Keramik Jakarta pada 16 Oktober sampai 25 Oktober 2015 "][/caption]
JAKARTA, Kompasiana - Demi meletupkan api seni, Museum Seni pamerkan keramik untuk gelorakan minat masyarakat untuk ikut andil serta menjadi saksi mata pekembangan seni rupa Indonesia khususnya seni keramik, sebagai upaya investasi seni dan budaya yang akan diwariskan pada generasi mendatang.
Pameran yang mengusung tema ‘Identitas’ ini berlangsung dari tanggal 16 Oktober sampai 25 Oktober 2015 di Museum Seni Rupa dan Keramik Jakarta.
“Pada pameran ini masyarakat tidak hanya disuguhkan dengan karya para seniman keramik, tapi juga bisa ikut belajar membuat keramik lewat wokshop bersama tiga belas seminan” tutur Dyah Damayanti, Kepala Unit Pengelola Museum Seni Rupa.
Selain untuk meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap perkembangan keramik, khususnya pengunjung Kota Tua, kegiatan ini juga dimaksudkan untuk memotivasi para perajin keramik yang ada di kota Jakarta dan kota sekitarnya agar lebih semangat berkarya.
[caption caption="Suasana pameran keramik di Museum Seni Rupa dan Keramik Jakarta"]
Ada tiga belas seniman yang akan memamerkan karyanya dalam pameran keramik kali ini. Dari tiga belas perupa itu, lima di antaranya yaitu Fransiskus Widayanto, Antin Sabodo, Ayu Larasati, Bregas Harrimardoyo, dan Geofrey Tjakra.
“Kami ingin menunjukkan bahwa setiap perupa itu berbeda dengan karya yang khas dan tidak saling tiru. Setiap perupa mempunyai ciri khas dan identitasnya masing-masing,” ujar Fransiskus Widayanto (62), perupa keramik alumnus Institut Teknologi Bandung.
Dipahami lebih lanjut, keramik merupakan karya seni rupa Indonesia yang mengalami perkembangan dari waktu ke waktu mengikuti perkembangan dunia seni rupa, baik di Indonesia maupun dunia.
[caption caption="Pengunjung sedang memotret keramik yang berjudul "Home Sweet Home" karya perupa Antin Sambodo di Museum Seni Rupa dan Keramik Jakarta"]
“Lewat pameran ini kami ingin menyampaikan informasi dan pengetahuan sebanyak-banyaknya tentang keramik kepada masyarakat, khusunya generasi muda,” kata Widayanto.
Oleh karena itu, perajin keramik Indonesia terus meningkatkan tehnik membuat keramik baik dalam segi tema maupun bentuk keramik yang sesuai dengan perkembangan zaman. (JAC)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H