Saya tidak menyangka, postingan saya di Facebook, tentang Pulau Sumba menjadi heboh dan ramai. Judul postingan saya: Majalah Focus di Jerman, menobatkan Pulan Sumba, NTT sebagai salah satu pulau terindah dari 33 Pulau di dunia! Sumba gehoert zu den 33 schoensten Inseln der Welt!
Tentang informasi ini, sudah diulas dengan menarik dan tuntas oleh kompasianer Rofinus Kaleka. Pemilihan Sumba sebagai Salah satu pulau terindah, dilakukan dengan teliti oleh Redaksi Majalah Mingguan Focus di Jerman. Mingguan Focus Jerman memilih Pulau Sumba di Nusa Tenggara Timur sebagai salah satu pulau terindah di dunia bersama 32 Pulau lainnya di dunia.
 Focus menyarankan pembacanya, untuk memilih Sumba sebagai  "Surga" liburan musim panas untuk para pembacanya. Menurut info dalam Wikepedia Jerman,  di samping Majalah terkenal der Spiegel, Focus masuk dalam salah satu dari 3 Majalah Mingguan terbesar di Jerman.  Focus didirikan tahun 1993, membahas masalah Politik, Sosial, Kesehatan dan masalah kongrit sehari-hari. Jumlah pembacanya di tahun 2017 sebanyak 4, 6 Juta pembaca dengan 400.000 eksemplar cetakannya.
Air terjun, Pantai yang indah, budaya  yang kuat dan Padang hijau Sabana
Di halaman 116 Majalah Focus dalam bahasa Jerman tertulis:
Pencarian tak abis-abisnya akan sebuah Paradis yang hilang, menuntun tiap orang untuk berpaling dari Pulau Bali menuju sebuah pulau tetangganya Sumba. Hutan Tropis, Padang Rumput Savana, Air terjun Terjun, Pantainya yang masih perawan dan kultur yang kuat menjadikan Pulau Sumba di Indonesia sebagai salah satu Pulau Tips rahasia untuk liburan. Sampai saat ini masih sedikit Turis yang ke Pulau Sumba, terutama mereka yang ingin berselancar dan menyelam di mana di sepanjang tahun orang bisa beselancar!Catatan penulis: Dalam teks asli ada istilah: Ballermannifizierung Balis: Maksudnya: di Spanyol ada satu pulau namanya: Mallorca. Di Mallorca ada sebuah pantai yang indah yaitu Pantai Ballermann. Di situ lah orang-orang Jerman menghabiskan liburan musim panas dengan  menari, minum dan berpesta. Istilah Ballermanifizierung Balis maksudnya Bali tempat yang ramai akan wisatawan seperti apa yang terjadi di Ballermann, Mallorca.
Saya sudah 4 tahun bertugas di JermaN: Jika pulang kampung saya  selalu bersama dengan teman-teman dari Jerman. Semua mereka terpesona dengan keindahan Pulau Sumba, dan ingin kembali ke Sumba. Di samping schock yang mereka alami karena kemiskinan di Pulau ini.Â
Tapi kata mereka, biar pulaunya Miskin tapi banyak keindahannya. Penulis Kompasiana pa Rofinus Kaleka, sudah mengupas dengan bagus dan menarik tentang Pulau ini dengan Judul tulisannya: Sumba dinobatkan sebagai salah satu pulau terbaik di dunia!
Dokter Thomas, bersama dua putrinya yang juga adalah dokter, pernah mengunjungi Sumba, dan ingin terus ke Sumba. Pantai yang indah, Padang Savana dan air terjun indah menambatkan hati mereka pada Sumba. Mereka ingin lagi dengan cinta.Â
Mereka ingin melihat keindahan Sumba. Aurelia, salah satu putri dari seorang wakil kepala sekolah, tahun 2017 untuk pertama kalinya ke Sumba. Aurelia sudah menulis juga di beberapa Surat Kabar di Jerman tentang Pulau Sumba. Dan Aurelia, seperti yang dia ungkapkan sendiri, ingin segera mengunjungi Sumba lagi!
Sebetulnya  untuk mengetahui Sumba, ada salah seorang ahli budaya dan pemerhati Budaya: Pastor Robert Ramone, kelahiran Sumba, beberapa kali sudah mendapatkan penghargaan tingkat Nasional untuk jasa dan perhatiannya pada Budaya Sumba. Beliau dengan bakat dan kemampuannya memperkenalkan Pulau Sumba dan budayanya di Indonesia. Jasa beliaulah yang patut diacungi jempol untuk budaya dan pariwisata di Sumba.Â
Setiap tahun anak-anak Jerman juga menjalankan satu tahun kerja sosial di Sumba. Mengajar dan mendamping anak-anak di Sumba untuk mengerjakan pekerjaan Rumah dari sekolah. Tahun ini 3 anak Jerman yang menjalani tahun Volunteers di Sumba. Kalau saya masuk dari kelas-kelas di SMA CoJoBo, dan memberi info tentang Sumba, saya selalu bertanya, siapa yang mau ke Sumba. Mereka semua ingin ke Sumba! SMA CoJoBo adalah sekolah Patrner untuk beberapa sekolah dan Asrama di Sumba. Bagi mereka, Sumba tak lagi asing!
Sumba, salah satu pulau di Nusa Tenggara Timur. Sejak beberapa tahun terakhir menjadi terkenal karena Hotel terbaik di dunia ada di Sumba. Penulis Kompasiana, Rofinus Kaleka, dengan apik dan mantap menulis di kolom Kompasiana. Bangga saya lahir di Pulau Sumba. Tapi semoga Pemda bekerja lebih keras lagi supaya infrastruktur ditingkatkan lagi, dan mental masyarakat Sumba dibantu lagi supaya ramah terhadap Wisatawan.
Untuk Pak Presiden Jokowi
Tapi di Sumba (Pak Jokowi pernah ke Sumba) masih  banyak sarana infrastruktur yang tidak mendukung. Seperti keputusan Bapa Presiden sendiri, empat  Kapupaten yang ada di Pulau sumba, NTT, semuanya masuk dalam kategori daerah tertinggal di Indonesia ( bdk. Penetapan ini ada dalam Peraturan Presiden Nomor 131 Tahun 2015 tentang Penetapan Daerah Tertinggal Tahun 2015--2019). Pulau yang indah, tempat hotel terbaik di dunia, dan daerah tertinggal. Semoga pak Presiden dan Mentri Basuki melengkapi kekurangan-kekurangan yang ada di sana. Supaya pariwisata membantu ekonomi masyarakat setempat. Ah Pak Jokowi, dari pada sibuk terus urus Politik, sekali-kali berliburlah ke Pulau Sumba. Siapa tahu di Sumba sana, Pak Jokowi menemukan mimpi. Bukan saja untuk Sumba tapi untuk Indonesia Raya!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H