Tak terasa, kekuatan doktrin bawah perlahan-lahan menyusup dan mengambil kontrol setiap kebijaksanaan kita dalam berpolitik. Yang terjadi adalah seperti membuat partai yang isi mukadimahnya menggunakan doktrin atas, tetapi dalam aplikasinya menggunakan doktrin ACDC. Antara atas dan bawah doktrin. Padahal doktrin bawah seharusnya bisa dikendalikan oleh doktrin atas, sesuai dengan rencana.
Karena Tidak Memiliki Fundamental Kedisiplinan, dan Konstan pengingatan, atau saling mengawasi. Maka terjadilah kolusi dan kompromi, saling memaafkan, saling bertawar-menawar, tanpa resolusi yang kongkrit.
Lahirlah kebijasanaan ACDC.
Contoh partai ACDC itu dapat terlihat dari apanya? Jika seseorang menannyakan.
Ini dapat dilihat dari RESULT, atau Hasil Kerja Nyata.
Partai ACDC, mengatkat seseorang Kompasioner mengatakan kepada saya, bahwa saya seorang Liberal, Sekuler, dan Pemeluk ACDC. bahwa partai nya adalah partai AC atau partai Atas.
Padahal masalah internal dan kelakuan para pengurus partai beliau sudah ada ditangan saya, berserta data2 yang lengkap, dan masih terus berkembang.
Jadi saya hanya memberikan jawaban kepada beliau, bahwa dalam waktu2 yang akan datang saya akan mengKontes semua langkah dari pihak partai anda. < dalam konotsi berPolitik tentunya>
Karena partai ini adalah partai ACDC, jadi jika kita memberikan kritik dan kontes setiap kebijaksanaan nya, jawaban mereka selalu berlindung dibelakang doktrin Atas. Padahal saat itu saya sudah dapat data2 yang trbali, dari klaim partai ini. Bahwa partai ini sudah Berubah arah, dan meleceng serta dikuasai oleh doktrin bawahnya.
Memang mungkin buat banyak orang saat itu, seolah- olah itu hanya gosip. Bagi pemimpin- pemimpin di atas mereka masih memiliki perasaan aman.
Mengapa?
1. Berpikir masih bisa dilindungi oleh pihak partai koalisi lainnya.
2. Berlindung dibalik Doktrin atas nya.
3. Berlindung dibalik jubah putih dan khotbah khotbah di hotel mewahnya.
4. Memiliki perlindungan dari pihak militer dan polisi.
Satu halmyang mereka tidak perhitungkan adalah kekuasaan doktrin bawah sudah tidak dapat ditutup-tutupi, seperti dalam istilah politiknya berjubah putih dengan berjalan dengan Kaki Tiga. Kaki yang ke Tiga itu akan terlihat didepan umm. Memang di belakang podium di hotel mewah tidak terlihat. Atau di dalam kaca mobil mewah hasil zakat tidak terlihat.
Tetapi tidak selamanya kaki Tiga itu akan tertutup selamanya.