Mohon tunggu...
Jack Soetopo
Jack Soetopo Mohon Tunggu... -

Pensiunan Tk Becak, berasal dari Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara yang kini tinggal di Denpasar, Bali.\r\nemail jacksoetopo@gmail.com, jack.soetopo@facebook.com or Please dial (571) 306-1588 or tinggalkan Pesan...................\r\ndiscoveramericaindonesia.blogspot.com\r\njacksoetopo.newsvine.com\r\nā€ What we think determines who we are. Who we are determines what we do. The actions of men or women are the best interpreters of their thoughts.ā€\r\nOur Thought determine our destiny. Our destiny determines our legacy.By John Locke.\r\n

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Siapa yang Menjadi Pelaku Penyeludupan Imigran Gelap?

13 Februari 2014   11:40 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:52 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13922663812074890077

[caption id="attachment_311785" align="alignnone" width="638" caption="Sumber Jakartaglobe.com"][/caption]

Denpasar, Feb 13, 2014

Sejak bulan Juli 2013, Pemerintah Australia sudah mempertinggi intensitas kebijaksaan penjagaan perbatasan yang bernama ā€˜Sovereign Bordersā€™, dengan memberikan "hadiah" sebesar Aus$200,000 kepada siapapun yang membantu memberikan informasi yang akhirnya dapat menangkap, menjebloskan pelaku penyeludupan imigran gelap.

Jika di kota Bengkulu, mendapat 'hadiah' mobil Innova,
Jika di Jawa Barat, mendapat 'hadiah' Sabun Gambar Aher.
Jika di Banten, mendapat pinjaman mobil mewah.
Jika di Riau, mendapat Asap yang menyesakan.
Jika di PKS, mendapat 'hadiah' daging sapi, dan pustun.
Jika di Partai Demokrat, mendapat 'hadiah' anggota DPR, dan jabatan di pemerintahan, lalu masuk penjara.

Oleh sebab itu, kemarahan pihak mafia di Indonesia, semakin marah, dan mengerahkan banyak perahu2 yang kecil, dengan peralatan minim, dan bahan makanan yang juga minim, di kirim ke Australia.

Oleh sebab itu, memuncak dengan ditemukannya perahu skoci darurat milik Angkatan Laut Australia mendarat di pantai selatan Jawa Barat.

Sudah lebih dari 15,600 orang mencari suaka ke negara Australia, datangnya dari Indonesia, dan Papua Nugini menggunakan perahu yang tidak layak.

Kasus pengiriman imigran yang mencari suaka ke Australia, melalui Indonesia, khususnya sudah melewati batas kemanusiaan. Karena pihak Indonesia, sepertinya lepas tangan, dan tidak perduli dengan membiarkan perahu-perahu ini keluar dari Indonesia. Palagi, perahu dan penumpangnya serta kesiapan melautnya tidak sesuai dengan keselamatan.

Menurut data dari UNCHR cabang Indonesia,
Refugee yang tinggal di Indonesia-2,078 jiwa as of mid-2013.
Pencari Suaka yang tinggal di Indonesia-8,262 jiwa.

Refugee yang berasal dari Indonesia-15,168 jiwa.
Pencari Suaka berasal dari Indonesia-694 jiwa.

Lalu, sumbangan pemerintah Indonesia sejak tahun 2000, adalah
di tahun 2001-US$20,000.00; 2012-US$50,000.00;2013-US$50,000.00.

Budget UNCHR untuk Indonesia sebagai berikut,

2015-US$ 8,238,418.00
2014-US$ 8,105,317.00
2013-US$ 8,007,336.00 as of June 2013.

Tahukah anda bahwa di Perbatasan Indonesia dengan Papua Nugini ada 9 Refugee Camp di Bagian Indonesia, dan 19 di bagian Papua Nugini?

Kali saya akan memberikan nama-nama camp yang ada di bagian Indonesia,
Mapniam, Memeyop, Kulu, Yott, Kaikok, Digo, Tinqui, Evenkatop, dan Marentiki. Bagi anda mungkin ada yang pernah pergi kesana.

Sebagai badan asing yang beroperasi di Indonesia, pihak UNCHR memiliki strategi untuk terus Menghimbau, dan Berkolaberasi dengan pihak pemerintah pusat Indonesia, dalam menghadapi kasus-kasus imigran yang refugee, pencari suaka, warga tanpa negara, warga korban penjualan gelap manusia, khususnya wanita, dan anak-anak.

Karena itu pihak UNCHR Hanya Bisa MengHimbau, dan pihak Australia bahkan semakin mempertahankan kebijaksanaan yang patut di tiru opel pemerintah Indonesia.

Yaitu, Pemerintah Indonesia, dimana BIN, Polri, TNI, DepHam, DepKehakiman, DepSosial untuk Secara Serius Menangani Kasus Imigran yang datang ke Indonesia, dan berusaha untuk memasuki negara Australia secara iligal, dan tidak manusiawi.

Nah, kalau soal persoalan ini saya secara jujur MERINDUKAN Presiden Soeharto. Karena Beliau tahu apa yang harus dilakukan, dan siap memberikan kebijaksanaan yang JELAS.

Ini hanya Opini saya saja, karena Beliau Pak Harto, selalu mendengarkan saran, dan mengambil keputusan dari saran2 yang diberikan banyak pihak. Sehingga semua pihak bisa melihat Hitam atas putih. Dan keputusan beliau, adalah final.

Salam Bangun Dari Tidur

Jack Soetopo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun