Mohon tunggu...
Jack Soetopo
Jack Soetopo Mohon Tunggu... -

Pensiunan Tk Becak, berasal dari Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara yang kini tinggal di Denpasar, Bali.\r\nemail jacksoetopo@gmail.com, jack.soetopo@facebook.com or Please dial (571) 306-1588 or tinggalkan Pesan...................\r\ndiscoveramericaindonesia.blogspot.com\r\njacksoetopo.newsvine.com\r\n” What we think determines who we are. Who we are determines what we do. The actions of men or women are the best interpreters of their thoughts.”\r\nOur Thought determine our destiny. Our destiny determines our legacy.By John Locke.\r\n

Selanjutnya

Tutup

Dongeng

Saya Adalah Koboy dari Amerika

3 Mei 2012   05:27 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:48 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Hahahaha..... Polisi dan Tekab langsung Kabur...."

Semua berhenti di Jalan, sekitar 25meter di belakang mobil kijang saya.

Dengan tenangnya saya masuk ke mobil, dan berputar di perempatan kembali ke Kemayoran, tanpa ada yang berani menahan saya.

Hahahaha.... saya sambil tertawa, soal keserempet mobil sampai saya harus memuntahkan puluhan peluru.

Sambil berjalan, saya muntahkan kembali peluru dari M16, untungnya saya tidak melemparkan granat yang ada di dalam ransel saya.
Seandainya massa terus menyerang saya, dan menghina dengan kata2 rasis keluar dari mulut mereka. Tentunya saya sudah lepaskan granat ini.

Tak terasa, saya sudah kehabisan darah.......

Sampai di depan penjagaan Bandara Kemayoran saya akhirnya pingsan. Untungnya saya tidak tabrak pos penjaga.

Bangun2 saya sudah dirawat di RS AL.

Inilah pengalaman koboi Amerika di Indonesia. Orang bilang saya memang sudah gendeng, berani2nya melawan massa. Seperti di Papua, berani2nya melawan serangan anggota OPM disana.

What 's crazy life ......

Jack Soetopo

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun