Mohon tunggu...
Jack Soetopo
Jack Soetopo Mohon Tunggu... -

Pensiunan Tk Becak, berasal dari Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara yang kini tinggal di Denpasar, Bali.\r\nemail jacksoetopo@gmail.com, jack.soetopo@facebook.com or Please dial (571) 306-1588 or tinggalkan Pesan...................\r\ndiscoveramericaindonesia.blogspot.com\r\njacksoetopo.newsvine.com\r\n” What we think determines who we are. Who we are determines what we do. The actions of men or women are the best interpreters of their thoughts.”\r\nOur Thought determine our destiny. Our destiny determines our legacy.By John Locke.\r\n

Selanjutnya

Tutup

Money

2012: If You Want To Live, You Have To Pay!!!

26 Desember 2011   04:25 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:45 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

3. Membuat Rencana secara Hukum yang jelas, untuk menghadapi litigasi yang mungkin akan timbul.

4. Membayar Polisi yang disebut Pengayom masyarakat setempat, bisa juga ke Mabes Polri.

5. Membuat rencana infrastruktur yang jelas, melalui darat, udara, pelabuhan lautnya.

Dengan langkah2 yang disebutkan di atas, semoga rakyat bisa memilik bargaining power dan ketetapan hukum yang jelas. Apa;agi dengan menggandeng Polisi, Jaksa, Hakim, semakin solid saja.

Perlu di ingat, dana untuk itu sudah disiapkan oleh Bank Syariah, dimana sebagai bank akan membantu pengelolaan dana serta pemanfaatan yang maksimal terhadap pelaksanaan rencana2 yang telah dibuat.

Dan jangan lupa, tahun 2012, ini jika

- Anda ingin hidup merdeka, harus bayar.

-Anda ingin hidup makmur, harus bayar.

-Anda ingin hidup sentosa, harus bayar.

Keamanan dan kebahagian adalah nilai yang tak terhingga, sehingga disarankan untuk tidak lagi mengemis2 kepada pemerintah yang sudah sibuk dengan korupsi nya sendiri.

Sudah waktunya masyarakat di daerah mengambil keputusan untuk mengurus diri mereka sendiri, dan membiayai kepentingan2 mereka sendiri, dengan membuat sendiri KOPORASI Tandingan, seperti layaknya Korporasi yang di miliki para konglomerat di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun