Mohon tunggu...
Jack Soetopo
Jack Soetopo Mohon Tunggu... -

Pensiunan Tk Becak, berasal dari Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara yang kini tinggal di Denpasar, Bali.\r\nemail jacksoetopo@gmail.com, jack.soetopo@facebook.com or Please dial (571) 306-1588 or tinggalkan Pesan...................\r\ndiscoveramericaindonesia.blogspot.com\r\njacksoetopo.newsvine.com\r\n” What we think determines who we are. Who we are determines what we do. The actions of men or women are the best interpreters of their thoughts.”\r\nOur Thought determine our destiny. Our destiny determines our legacy.By John Locke.\r\n

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sudah Pandai Tetapi Congkak, Putra Daerah

27 November 2011   03:13 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:09 478
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Ini pun terjadi di Papua, dan daerah2 Indonesia, seperti jaman Soeharto, karena si Letnan yang baru lulus AKABRI tetapi si Letnan, Bapaknya Jenderal, berIQ tinggi, sayangnya belum pernah merasakan gigitan nyamuk2 di Papua yang sebesar Jangkrik. Sedangkan si Parman yang ahli di lapangan dan telah hidup disana bertahun2 tidak di hiraukan, bahkan namanya pun tidak masuk dalam daftar sebagai ahli. Sehingga terlihat penanganan misalnya Keamanan, dan Kehidupan Sosial tidak berjalan dengan harmonis. Dikarenakan Si Letnan ini kerjanya di Jakarta, di rumah Ibu Bapaknya, bukan di Lapangan, soalnya Ibunya takut nanti sakit, apalagi si Letnan ini anak yang tertua dan disayang. Sehingga si Letnan Menjadi kepala di daerah yang tidak pernah tinggal di daerah. Hanya dalam SK nya saja, alias ASBUN.

Praktek para pelawak ini terus menerus terjadi, sehingga sungguh menyedihkan melihat banyak generasi yang terbaru ini MANJA dan PEMALAS, alias bertitle saja, tetapi pengalaman di lapangan tidak ada.

Untuk apa tulisan ini sebenarnya?

Untuk memberikan pengamatan dan kritik yang jelas dan telanjang.

Karena apa?

Karena kebanyakan kita hidup dalam NORMA KEMUNAFIKAN, tidak suka melihat HAL YANG BUGIL DAN TELANJANG. Padahal Telanjang atau Bugil itu indah. Tetapi karena kemunafikan dari kepercayaan banyak dari mereka yang mentabukan KETELANJANGAN atau KEBUGILAN, sehingga mereka suka "Husshhh...Husshhh.." Padahal setiap hari mereka mandi BUGIL dan Melihat ke KACA, bahwa BUGIL itu Indah.

Tetapi Indah itu menurut siapa dulu kan?

Norma dan kepercayaan melarang, menurut mereka yang munafik. Oleh sebab itu AIB dan BOROK terus menerus di tutup-tutupi. Sehingga jika sudah menyangkut Hajat Hidup Orang banyak atau Public Safety, mereka seolah2 saling menyalahkan.

Menyalahkan kontraktor, menyalahkan rakyat, menyalahkan Malaysia, menyalahkan semut, menyalahkan Alam, yang lebih tidak masuk akal, mereka menyalahkan MOSSAD dan CIA.  Padahal setiap hari mereka mandi BUGIL melihat sendiri Borok dan Luka2 akibat Pergaulan dengan para PSK yang Jorok, dan bau busuk itu datangnya dari perbuatan mereka sendiri.

Inilah yang selalu terjadi banyak dari mereka berpakai batik yang mahal tetapi lupa memakai celana atau paling tidak sarung, sehingg yang terlihat hanya KOLORnya saja.

Let's the Blame Game Begin

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun