Selama bertahun-tahun, saya sering bepergian mengikuti Blusukan Bapak Sultan Hengky, mulai di Pasar Senen, sampai Pasar Rebo, Bogor, Bandung, Medan, Palembang, Madura, Surabaya, Pasir Putih, Situbondo, Ujung pandang, Amsterdam, Den Haag, Paris, Kairo, Mekkah, Jeddah, Medinah, Berlin, Hamburg, Milan, Palermo, Roma, Washington DC, Baltimore, Austin, Londong, Singapore, Tokyo, Hongkong, Sambas, Pontianak, Bandung, Pangandaran, Cilacap, Banjarmasin, Samarinda, Balikpapan, Dili, Kupang, Bau-bau, Merauke, Jayapura, Padang, Nias, Sabang, Lhokseumawe, Banda Aceh, dan banyak sekali tempat di seluruh dunia.
Khususnya di Indonesia, Bapak Sultan Hengky adalah rajanya Blusukan, bukan saja di daerah Jogja dan Jawa Tengah...tetapi di seluruh Indonesia.
Rahasianya, tentunya adalah pendalaman dan pengertian beliau terhadap rakyat Indonesia. Walaupun beliau adalah Sultan yang lahir sebagai Royal. Tetapi beliau mengerti, mendengarkan, dan prihatin terhadap apa yang terjadi diluar istana.
Satu hal yang hebat dari beliau adalah beliau bisa ada di dua tempat dalam waktu yang hampir bersamaan. Rahasia itu hanya beliau dan pihak keraton yang mengetahui. Saya sebagai tukang becak, hanya bisa menjadi saksi hidup, dan menuliskan nya sebagai catatan perjalanan tukang becak di Indonesia.
Jadi bagi partai Gerindra sungguh Ironis sekali, mencoba mentafsirkan apa artinya Blusukan, tetapi tidak pernah melakukan. Saya tahu... Blusukan itu apa, dan siapa-siapa pemimpin di Indonesia yang melakukan nya. Yang Jelas.... Bukan Prabowo, dan Hatta.
Jadi kesimpulannya, Blusukan Bukan Hobi, tetapi Way Of Life Seorang Pemimpin, dan tidak bisa diajarkan, harus terlahir dari kepriibadian yang bersih, jujur, dan prihatin terhadap sesama warganya.
Salam Salah Kaprah Blusukan
Jack Soetopo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H