Mohon tunggu...
jacintha nayyara ianasputri
jacintha nayyara ianasputri Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Bintang virgo Hobi nonton film

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Tak Selamanya Baik, Kemajuan Teknologi Nyatanya dapat Membuat Kecanduan

17 Desember 2024   13:05 Diperbarui: 17 Desember 2024   13:04 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seseorang Kecanduan Internet (Sumber: kompas.com)

Saliance, Individu berperilaku yang menimbulkan kesan bahwa ia tidak mampu dalam mengendalikan hawa nafsu dalam sesuatu yang ia lakukan.

  • Tolerance, terdapat toleransi dalam tubuh karena penggunaan internet dilakukan secara bertahap dari satu jam,dua jam,tiga jam , hingga 24 jam

  • Mood Modification, melakukan pelarian ke internet saat memiliki suatu permasalahan.

  • Loss Of Control, adiksi internet dapat menciptakan perilaku manusia menjadi kehilangan kendali.

  • Withdrawal, seseorang yang mengalami adiksi internet lalu dipaksa untuk  berhenti dapat mengalami gejala psikologis dan fisiologis yang memiliki kesamaan dengan penderita narkoba.

  • Denial and Concealment, individu menolak atau tidak mengakui jika mereka mengalami masalah adiksi internet.

  • Adiksi internet menjadi kekhawatiran baru, khususnya di dunia kesehatan karena dampak negatifnya. 

    Adiksi internet membawa banyak dampak negatif seperti masalah psikologis, fisik, hingga berdampak kepada hubungan sosial. Gangguan kecemasan yang timbul akibat tidak memegang gawai, hadirnya penyakit fisik seperti Carpal Tunnel Syndrome (CTS), dan perusakan hubungan akibat terlalu sibuk menggunakan gawai timbul akibat adiksi internet ini. Hal tersebut tentu menjadi urgensi dalam era digital ini. 

    Melihat bukti nyata dari dampak negatif yang disebabkan oleh adiksi internet, perlu adanya penanggulangan dalam mengurangi ketergantungan tersebut. 

    Hal tersebut nyatanya telah dilakukan oleh negara Australia yang telah melihat urgensi terhadap fenomena tersebut. Australia telah menjadi negara pertama yang melarang penggunaan media sosial bagi anak berusia di bawah 16 tahun. 

    Melihat hal tersebut rasanya kita bangsa Indonesia juga harus lebih mulai memperhatikan fenomena ini dengan lebih serius. Perlu adanya kebijakan atau regulasi yang dapat mengatur penggunaan internet dan media sosial di Indonesia. 

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
    Lihat Inovasi Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun