Mohon tunggu...
jabartourism
jabartourism Mohon Tunggu... Freelancer - Media Informasi

Media Informasi pariwisata, budaya dan ekonomi kreatif di Jawa Barat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jejak Peradaban Kuno di Taman Purbakala Cipari Kuningan

2 Februari 2025   16:55 Diperbarui: 2 Februari 2025   16:55 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keindahan alam Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, khususnya di lereng Gunung Ciremai, menyimpan kisah sejarah yang menarik. Di Dusun Cipari, di tengah suasana alam yang tenang, terdapat situs purbakala yang menjadi saksi kehidupan manusia sejak 3500 tahun Sebelum Masehi. Berbagai temuan penting dari masa lalu ini akhirnya dikumpulkan dan diabadikan dalam Taman Purbakala Cipari, sebuah museum dengan desain unik yang menyatu dengan keindahan alam sekitar.


Awalnya, lahan tempat situs ini berada adalah milik seorang pria bernama Wijaya. Pada tahun 1971, di lokasi yang terletak sekitar 4 km dari pusat kota Kuningan, ditemukan batuan dengan bentuk unik secara tidak sengaja. Batu-batu pipih tersebut memiliki kemiripan dengan koleksi yang dipamerkan di Paseban Tri Panca Tunggal, sebuah situs budaya di Kuningan. Penemuan ini segera dilaporkan ke Lembaga Purbakala dan Peninggalan Nasional di Jakarta. Penelitian lebih lanjut pun dilakukan oleh Pangeran Djatikusumah.

Satu tahun kemudian, penemuan lebih besar terjadi. Struktur batu yang tertata menyerupai peti mati ditemukan di lokasi tersebut, memperkuat dugaan bahwa situs ini dulunya merupakan area pemakaman kuno. Penggalian lebih dalam dilakukan pada tahun 1975, menghasilkan temuan berharga seperti peti batu berisi benda-benda kuno, termasuk kapak batu, gelang batu, serta gerabah yang digunakan sebagai bekal kubur. Temuan-temuan ini menjadi dasar bagi pendirian museum di lokasi tersebut setelah penggalian menyeluruh dilakukan.

Untuk menjaga serta memamerkan benda-benda bersejarah yang ditemukan, pada tahun 1976 dibangunlah sebuah museum dengan desain khas. Bangunan ini berbentuk oval memanjang dan menghadap ke barat daya-timur laut. Jendela kaca berbentuk persegi menghiasi sekeliling bangunan, sementara pintu utama terletak di bagian tenggara. Atapnya yang berbentuk seperti perahu terbalik dan terbuat dari ijuk, memberikan kesan tradisional yang khas. Sebuah teras dengan tiga anak tangga di bawah atap semakin memperindah arsitektur museum ini.

Setelah dilakukan berbagai penelitian dan upaya pelestarian, pada tanggal 23 Februari 1978, Taman Purbakala Cipari resmi dibuka untuk umum. Peresmian dilakukan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan saat itu, Prof. Dr. Syarif Thayeb, sebagai bagian dari upaya pelestarian warisan budaya bangsa.

Koleksi Museum Taman Purbakala Cipari Warisan dari Dua Zaman

Taman Purbakala Cipari Kuningan (sumber : Google Maps/Ang Acep) 
Taman Purbakala Cipari Kuningan (sumber : Google Maps/Ang Acep) 
Situs ini menyimpan peninggalan dari dua periode penting dalam sejarah, yaitu zaman Neolitikum dan Megalitikum. Penemuan artefak perunggu di tempat ini mengindikasikan perkembangan teknologi masyarakat saat itu, sementara keberadaan batu-batu besar mencerminkan keyakinan spiritual yang kuat terhadap leluhur. Ini menunjukkan bahwa masyarakat kuno yang mendiami kawasan ini memiliki kemampuan bercocok tanam yang baik serta struktur sosial yang cukup maju.Di area luar museum, terdapat dua kuburan batu berbentuk trapesium. Saat pertama kali ditemukan, kuburan ini hanya berisi gelang batu dan gerabah tanpa adanya sisa-sisa manusia, karena kondisi tanah yang tidak memungkinkan pelestarian tulang.

Selain itu, terdapat berbagai monumen batu seperti altar batu, dolmen, batu gelang, menhir, dan batu dakon, yang dahulu digunakan dalam berbagai ritual keagamaan serta penghormatan kepada arwah leluhur. Sementara itu, di dalam museum tersimpan koleksi artefak berharga, termasuk kapak batu, gelang batu, kapak perunggu, dan gerabah, yang menjadi bukti kemajuan teknologi pada masa itu.

Taman Purbakala Cipari sebagai Destinasi Wisata

Taman Purbakala Cipari Kuningan (sumber : Google Maps/Affi Haryanto) 
Taman Purbakala Cipari Kuningan (sumber : Google Maps/Affi Haryanto) 
Selain menjadi pusat edukasi sejarah, Taman Purbakala Cipari juga menawarkan pengalaman wisata yang menyenangkan dengan udara sejuk khas kaki Gunung Ciremai serta pemandangan alam yang indah. Hal ini menjadikan museum ini tidak hanya sebagai tempat penelitian, tetapi juga sebagai daya tarik wisata budaya yang semakin diminati oleh wisatawan lokal maupun mancanegara.Akses menuju situs ini cukup mudah. Jika menggunakan kendaraan pribadi dari Alun-Alun Kuningan, pengunjung dapat mengambil rute melalui Jalan Aria Kamuning menuju Jalan Veteran. Dari sana, perjalanan dilanjutkan dengan berbelok ke Jalan Nanggeleng--Cirahayu/Jalan Syeh Maulana Akbar, kemudian melanjutkan ke Jalan Raya Cigugur, dan akhirnya sampai di Taman Purbakala Cipari. Situs ini buka setiap hari dari pukul 08.00 hingga 16.00 WIB, dengan harga tiket masuk yang sangat terjangkau, yaitu hanya Rp5.000,-.

Selain mengunjungi museum, ada beberapa hal menarik lainnya yang dapat dilakukan di Taman Purbakala Cipari. Pertama, melihat langsung peti kubur batu, yang pada masanya digunakan sebagai tempat peristirahatan terakhir bagi penduduk zaman dulu. Di dalam peti tersebut, biasanya ditemukan berbagai peralatan seperti gerabah, kapak batu, serta perhiasan yang ikut dikubur bersama pemiliknya.

Kedua, mengunjungi Batu Temu Gelang, yaitu kumpulan batu yang disusun membentuk lingkaran dengan area kosong di tengahnya. Lokasi ini diyakini dulunya digunakan sebagai tempat berkumpul atau bermusyawarah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun