Pada bagian ini saya menjelaskan tentang penggunaan model pembelajaran jarak jauh beserta karakteristik, kelebihan dan kekurang yang ada pada model ini. Namun, sebelum membahas lebih jauh saya akan memberikan penjelasan terlebih dahulu terkait model pembelajaran ini.Â
Model pembelajaran jarak jauh adalah metode pendidikan di mana pengajaran dan pembelajaran dilakukan tanpa kehadiran fisik antara pengajar dan siswa di lokasi yang sama. Pembelajaran ini biasanya difasilitasi melalui teknologi seperti internet, televisi, radio, atau bahan cetak. Model ini memungkinkan akses pendidikan yang lebih fleksibel dan inklusif, terutama bagi siswa yang tidak dapat menghadiri kelas secara fisik karena berbagai alasan.
Pembelajaran jarak jauh merupakan pendidikan formal berbasis lembaga, dimana kelompok belajar terpisah dan digunakan sistem komunikasi dalam interaksi (Holden & Westfall, 2008). Pembelajaran jarak jauh dalam pelaksanaannya dapat membuat mahasiswa memiliki keterampilan serta kesempatan lebih besar dalam berinteraksi (Dede, 1991).Â
Pembelajaran jarak jauh dipilih sebagai sesuatu yang mendukung untuk digunakan dalam masa pandemi, terutama saat Covid'19. Dalam hal ini tentunya teknologi memiliki peran yang sangat penting untuk memfasilitasi dalam interaksi, berkomunikasi serta penyajian agar proses pembelajaran berjalan dengan baik (Thoms & Eryilmaz, 2014).Â
Oleh karena itu penting sekali memanfaatkan teknologi dengan semaksimal mungin. Dan peran media pembelajaran sangat dibutuhkan untuk mempermudah komunikasi antara pendidik dengan peserta didik (Borisova et al., 2016).
Tentunya dalam tiap model pasti memiliki karakteristik utama, berikut akan dibahas beberapa karakteristik utama dari model pembelajaran jarak jauh: Pertama, Penggunaan Teknologi: Perlu dketahui di era industri saat ini kita dihadapkan dengan kemajuan teknologi yang begitu massive.Â
Tidak hanya di dunia ekonomi namun di dunia pendidikan juga merasakan betapa efektifnya kegunaan dari teknologi yang super canggih ini. Terkhusus di perguuran tinggi yang penggunanya sangat begitu antusias dalam penggunaannya baik dosen maupun mahasiswa. Dalam hal mengerjakan tugas kuliah mahasiswa tidak perlu susah harus mengantri ke warung internet (warnet) untuk mencari bahan, mengirim tugas ke email dosen dan keperluan lainnya, semua sudah dapat diakses dengan mudah melalui smartphone dari rumah masing-masing. Berbeda dibandingkan dengan tahun 2010 ke bawah akses internet masih belum se massive seperti saat ini.Â
Artinya, teknologi sangat berperan penting untuk kelangsungan pembelajaran saat ini. Oleh sebab itu, dosen dan mahasiswa dapat memanfaatkan berbagai teknologi komunikasi seperti platform e-learning, video konferensi, email, dan media sosial untuk menghubungkan pengajar dan siswa khususnya untuk pembelajarana jarak jauh yang memungkinkan mahasiswa yang berasal dari plosok negeri juga dapat mengikuti perkuliahan dari rumah merekamasing-masing.Â
Kedua, Fleksibilitas Waktu dan Tempat: Dalam hal ini, mahasiswa dapat mengakses materi dan mengikuti kelas dari lokasi mana pun dan pada waktu yang sesuai dengan mereka.Â
Artinya, meskipun jarak yang sangat jauh namun dengan teknologi yang super canggih ini mereka dapat mengikuti pembelajaran seperti mahasiswa pada umumnya. Ketiga, Pembelajaran Mandiri: Pembelajaran ini dapat mendorong mahasiswa untuk lebih mandiri dalam mengatur waktu belajar dan menyelesaikan tugas-tugas mereka sehingga apa yang menjadi kewajiban mereka sebagai mahasiswa tetap terpenuhi.
Keempat, Interaktivitas: karakteristik ini memungkinkan interaksi antara dosen dan mahasiswa melalui forum diskusi, obrolan online, dan kolaborasi virtual dapat dengan mudah terlaksana. Kelima, Beragam Sumber Belajar: Selanjutnya, Â pada bagian ini kita dapat menggunakan berbagai sumber belajar digital seperti video, audio, teks, dan simulasi untuk memperkaya pengalaman belajar sehingga peserta/mahasiswa yang bersangkutan tidak tertinggal dengan informasi-informasi terkait materi yang sedang dibahas.Â
Keenam, Asynchronous dan Synchronous: Pembelajaran dapat dilakukan secara asynchronous (tidak serentak) di mana mahasiswa dapat belajar pada waktu mereka sendiri, atau synchronous (serentak) di mana mahasiswa dan dosen bertemu secara virtual pada waktu yang sama. Ketujuh, Penilaian dan Umpan Balik: Pada bagian ini dosen juga dapat memberikan penilaian melalui tes online, tugas, proyek, dan partisipasi dalam diskusi, dengan umpan balik yang diberikan secara digital kepada mahasiswa.
Kelibihan dari model pembelajaran jarak jauh ini adalah Kita dapat belajar dari mana saja dan kapan saja, memungkinkan mereka untuk menyesuaikan pembelajaran dengan jadwal pribadi atau profesional mereka. Kemajuan teknologi yang sangat massive ini juga dapat memberikan kesempatan kepada mahasiswa yang berada di lokasi terpencil atau memiliki keterbatasan mobilitas untuk mengakses pendidikan yang mungkin tidak tersedia secara lokal.Â
Kegiatan seperti ini juga dapat membantu mahasiswa untuk mengembangkan keterampilan belajar mandiri dan manajemen waktu, yang penting untuk kesuksesan di dunia kerja. Untuk mendapatkan sumber belajar, mahasiswa dapat menggunakan berbagai media dan sumber digital seperti video, audio, teks, dan simulasi untuk memberikan pengalaman belajar yang lebih kaya dan bervariasi.Â
Mahasiswa pastinya dapat menigkatkan pengetahuan mereka dalam menggunakan berbagai macam alat platform digital, tidak menutup kemungkinan mereka juga dapat berinteraksi dan berkolaborasi dengan teman sekelas dari berbagai belahan dunia, memperluas perspektif mereka. Yang terakhir pastinya tidak memakan biaya yang mahal, setidaknya dapat mengurangi biaya yang terkait dengan transportasi, akomodasi, dan bahan cetak lainnya.
Meskipun model PJJ ini memiliki banyak kelebihan, namun model pembelajaran jarak jauh ini juga memiliki beberapa kekurangan, seperti:Â
1) Interaksi tatap muka yang kurang, kekurangan interaksi langsung antara dosen mahasiswa serta antara sesama mahasiswa dapat mengurangi peluang untuk diskusi mendalam dan bimbingan personal.Â
2) Keterbatasan Akses Teknologi, Perlu diketahui bahwa tidak semua mahasiswa memiliki akses yang memadai ke perangkat teknologi dan internet yang stabil, yang dapat menghambat proses belajar. Tidak hanya itu, dari segi ekonomi keluarga mereka juga beragam ada berkecukupan dan ada yang pas-pasan.Â
Artinya, sebagai dosen kita juga harus bijak tidak boleh memukul rata semua keadaan mahasiswa itu baik-baik saja, tidak boleh langsung menghakimi bahwa si A si B itu malas dan lain sebagainya saat mereka terkendala tidak bisa masuk ke platform perkuliahan (video conference), bisa jadi kuota internet mereka habis tidak bisa membeli dan bisa pula jaringan internet yang sedang mengalami gangguan atau hal lain yang dapat mengganggu/menghambat proses belajar.
3) Motivasi dan disiplin diri, sebagai dosen kita juga harus selalu memberikan motivasi saat pembelajaran berlangsung, sebab mahasiswa yang menggunakan model PJJ ini harus memerlukan tingkat motivasi dan disiplin yang tinggi pada dirinya agar semangatnya terus bertambah dalam mengikuti perkuliahan hingga selesai.Â
4) Pengawasan dan penilaian, dari segi evaluasi dan penilaian bagi dosen masih cenderung sulit untuk memantau kemajuan dan memberikan umpan balik secara langsung serta memastikan kejujuran akademik dalam ujian dan tugas. Hal tersebut terjadi bisa saja karena hal tekhnis yang menyebabkannya sehingga untuk menilai secara spesifik harus membutuhkan effort yang lebih.Â
5) Kualitas materi, tidak semua materi pembelajaran jarak jauh dibuat dengan standar yang sama, sehingga ada risiko kualitas pendidikan yang tidak merata.Â
6) Keterbatasan Praktikum dan Hands-on Learning, jika ada bidang studi yang memerlukan praktikum laboratorium atau pembelajaran langsung (hands-on) mungkin akan sulit untuk dilakukan secara efektif secara daring karena kurang leluasanya seorang dosen dalam menjelaskan apa yang harus dipraktikkan dan dicontohkan langsung kepada mahasiswa, terlebih lagi jika praktik tresebut menggunakan media ajar atau alat bantu yang mempunyai ukuran tertentu.
Jika dilihat dari segi sosialnya, mahasiswa dapat merasa terisolasi dan kurang terhubung dengan komunitas akademik seperti dosen, staf / karyawan serta teman sekelas mereka.Â
Selanjutnya, apabila ditinjau dari lingkungan belajarnya seperti di rumah atau tempat lain yang tidak terstruktur dapat meningkatkan kemungkinan gangguan yang menghambat konsentrasi mahasiswa saat proses pembelajaran berlangsung. Terakhir, tidak semua dosen terbiasa atau terlatih untuk mengajar secara efektif dalam lingkungan pembelajaran jarak jauh, artinya masih banyak dosen yang belum bisa dan belum terbiasa beradaptasi dengan situasi mengajar seperti itu.
Referensi:
Borisova, O. V., Vasbieva, D. G., Malykh, N. I., Vasnev, S. A., & Brov, J. (2016). Problem of Using Innovative Teaching Methods for Distance Learning Students. Mathematics
Dede, C. (1991). The Evolution of Distance Learning: Technology-Mediated Interactive Learning. 1--23.
Holden, J. T., & Westfall, P. J.-L. (2008). AN INSTRUCTIONAL MEDIA SELECTION GUIDE FOR DISTANCE LEARNING. 1--35.
Thoms, B., & Eryilmaz, E. (2014). How media choice affects learner interactions in distance learning classes. Computers & Education, 75, 112--126.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H