Mohon tunggu...
Dr J Anhar RHT MPd
Dr J Anhar RHT MPd Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Ahli Linguistik Forensik

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pembelajaran Jarak Jauh

31 Juli 2024   12:11 Diperbarui: 31 Juli 2024   12:15 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembelajaran Jarak Jauh (Synchronous Learning)/dokpri

Keempat, Interaktivitas: karakteristik ini memungkinkan interaksi antara dosen dan mahasiswa melalui forum diskusi, obrolan online, dan kolaborasi virtual dapat dengan mudah terlaksana. Kelima, Beragam Sumber Belajar: Selanjutnya,  pada bagian ini kita dapat menggunakan berbagai sumber belajar digital seperti video, audio, teks, dan simulasi untuk memperkaya pengalaman belajar sehingga peserta/mahasiswa yang bersangkutan tidak tertinggal dengan informasi-informasi terkait materi yang sedang dibahas. 

Keenam, Asynchronous dan Synchronous: Pembelajaran dapat dilakukan secara asynchronous (tidak serentak) di mana mahasiswa dapat belajar pada waktu mereka sendiri, atau synchronous (serentak) di mana mahasiswa dan dosen bertemu secara virtual pada waktu yang sama. Ketujuh, Penilaian dan Umpan Balik: Pada bagian ini dosen juga dapat memberikan penilaian melalui tes online, tugas, proyek, dan partisipasi dalam diskusi, dengan umpan balik yang diberikan secara digital kepada mahasiswa.

Kelibihan dari model pembelajaran jarak jauh ini adalah Kita dapat belajar dari mana saja dan kapan saja, memungkinkan mereka untuk menyesuaikan pembelajaran dengan jadwal pribadi atau profesional mereka. Kemajuan teknologi yang sangat massive ini juga dapat memberikan kesempatan kepada mahasiswa yang berada di lokasi terpencil atau memiliki keterbatasan mobilitas untuk mengakses pendidikan yang mungkin tidak tersedia secara lokal. 

Kegiatan seperti ini juga dapat membantu mahasiswa untuk mengembangkan keterampilan belajar mandiri dan manajemen waktu, yang penting untuk kesuksesan di dunia kerja. Untuk mendapatkan sumber belajar, mahasiswa dapat menggunakan berbagai media dan sumber digital seperti video, audio, teks, dan simulasi untuk memberikan pengalaman belajar yang lebih kaya dan bervariasi. 

Mahasiswa pastinya dapat menigkatkan pengetahuan mereka dalam menggunakan berbagai macam alat platform digital, tidak menutup kemungkinan mereka juga dapat berinteraksi dan berkolaborasi dengan teman sekelas dari berbagai belahan dunia, memperluas perspektif mereka. Yang terakhir pastinya tidak memakan biaya yang mahal, setidaknya dapat mengurangi biaya yang terkait dengan transportasi, akomodasi, dan bahan cetak lainnya.

Meskipun model PJJ ini memiliki banyak kelebihan, namun model pembelajaran jarak jauh ini juga memiliki beberapa kekurangan, seperti: 

1) Interaksi tatap muka yang kurang, kekurangan interaksi langsung antara dosen mahasiswa serta antara sesama mahasiswa dapat mengurangi peluang untuk diskusi mendalam dan bimbingan personal. 

2) Keterbatasan Akses Teknologi, Perlu diketahui bahwa tidak semua mahasiswa memiliki akses yang memadai ke perangkat teknologi dan internet yang stabil, yang dapat menghambat proses belajar. Tidak hanya itu, dari segi ekonomi keluarga mereka juga beragam ada berkecukupan dan ada yang pas-pasan. 

Artinya, sebagai dosen kita juga harus bijak tidak boleh memukul rata semua keadaan mahasiswa itu baik-baik saja, tidak boleh langsung menghakimi bahwa si A si B itu malas dan lain sebagainya saat mereka terkendala tidak bisa masuk ke platform perkuliahan (video conference), bisa jadi kuota internet mereka habis tidak bisa membeli dan bisa pula jaringan internet yang sedang mengalami gangguan atau hal lain yang dapat mengganggu/menghambat proses belajar.

3) Motivasi dan disiplin diri, sebagai dosen kita juga harus selalu memberikan motivasi saat pembelajaran berlangsung, sebab mahasiswa yang menggunakan model PJJ ini harus memerlukan tingkat motivasi dan disiplin yang tinggi pada dirinya agar semangatnya terus bertambah dalam mengikuti perkuliahan hingga selesai. 

4) Pengawasan dan penilaian, dari segi evaluasi dan penilaian bagi dosen masih cenderung sulit untuk memantau kemajuan dan memberikan umpan balik secara langsung serta memastikan kejujuran akademik dalam ujian dan tugas. Hal tersebut terjadi bisa saja karena hal tekhnis yang menyebabkannya sehingga untuk menilai secara spesifik harus membutuhkan effort yang lebih. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun