Mohon tunggu...
Jeka
Jeka Mohon Tunggu... -

jeka dan lingkungan hijau

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Meditasi, Terapi Mujarab untuk Napi

5 Agustus 2018   22:01 Diperbarui: 5 Agustus 2018   22:26 663
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Begitu halnya dengan para penjahat kelas teri apabila pernah jadi alumni Lapas Tihar begitu bebas bukannya bertobat malahan menjadi penjahat kelas Kakap. Dan tentu keadaan demikian tidak menguntungkan pemerintah maupun masyarakat India  karena kejahatan tidak berkurang malahan bertambah, baik kuantitas maupun kualitasnya. 

Lapas Tihar menampung segala macam napi ; ada napi pembunuhan berantai  yang seharusnya kena hukuman mati tapi di ringankan menjadi seumur hidup, Napi narkoba dari ganja sampai Sabu campur aduk , pemerkosa SPG  , ada juga teroris yang tidak sempat mati karena  sumbu bom panci basah kebanjiran. Segala macam  suku bangsa, etnis dan ras ada disana dan tentu saja didominasi ras India , sehingga ada Napi yang beragama Hindu, Budha, Islam , Kristen dan Atheis karena tidak jelas apa agamanya.  

Untunglah pada tahun 1993, Dr Kiran Bedi  diangkat menjadi Irjen di Menteri Kehakiman yang membawahi Lapas di India dan mulai terjadi perbaikan. Beliau adalah polisi wanita yang pertama di India dengan otak yang cemerlang dan selalu menduduki rangking 1 sampai memperoleh pendidikan S3 atau PhD. 

Hal yang selalu ditekankan ke staff nya adalah bagaimana membina dan  " memanusiakan " para napi apabila mereka sudah keluar Lapas. Dan Irjen yang energetik dan mantan juara nasional Tenis India ini berambisi menjadikan suasana Lapas di India yang brutal dan penuh dengan hukum rimba ini menjadi   Ashram atau tempat pertapaan.

Suatu kali ketika sedang rapat di Lapas Tihar mencari solusi untuk memperbaiki manajemen Lapas, tiba tiba Rajinder Kumar seorang staffnya angkat bicara . " Kalau Ibu Irjen serius mau memperbaiki suasana Lapas, saat ini ada satu jalan, yaitu dengan Meditasi Vipassana " , katanya dengan sangat yakin. Salah satu buktinya adalah diri saya sendiri, tambah Rajinder Kumar dengan kalem. 

Coba Ibu Irjen tanya ke keluarga dan kolega saya bagaimana karakter saya dulu dibanding dengan sekarang sesudah mengikuti Meditasi Vipassana yang berlangsung selama 10 hari. Bedanya seperti langit dan Bumi.  Crane Bedi, panggilan akrab Kiran Bedi kaget dan senang mendengar saran tsb. seperti melihat setitik cahaya diujung terowongan. 

Singkat cerita pada tahun 1994 diadakan Meditasi Vipassana di Lapas Tihar dibawah tenda raksasa yang dipimpin oleh Guru S N Goenkha asal Srilangka. Sang guru keberatan apabila para Napi yang umumnya penjahat kelas kakap ini diborgol saat melakukan  Meditasi,  alasannya  percuma dan tidak akan ada  " Dhamma  " apabila masih ada unsur kekerasan seperti borgol. 

Akhirnya kompromi, guru S N Goenkha dan para asistennya akan dijaga body guard dan apabila selama proses Meditasi ada Napi tanpa borgol yang coba coba melarikan diri atau mengacau, akan langsung di dor !!! Meditasi Vipassana ditenda raksasa Lapas Tihar  dengan peserta 1000 Napi berjalan sesuai dengan jadwal dan tidak ada sebutir pelurupun yang dilepaskan. 

Sukses dan berjalan dengan damai. Ketika Meditasi selesai, terlihatlah pemandangan yang  sangat mengharukan , para Napi kakap yang mukanya garang menyeramkan dengan arimata berlinang memeluk para sipir dan guru meditasinya. 

Anehnya, sifat-sifat kekerasan , penuh dendam dan agresifitas menghilang menjadi welas asih sesudah   mengikuti Meditasi selama 10 hari. 

Kisah sukses di Lapas Tihar  ini tentu saja membuat nama Dr Kiran Bedi menjadi semakin terkenal dan pada tahun 1994, beliau  mendapat Ramon Magsasay Award dari Philipina ,dari sekian banyak penghargaan yang diterimanya didunia. Kemudian terapi dengan Meditasi kemudian diikuti di Lapas Thailand dan USA.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun