Mohon tunggu...
izzun nabilah
izzun nabilah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bentuk Komunikasi dalam Perspektif Islam

10 Juli 2024   21:38 Diperbarui: 10 Juli 2024   21:56 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

PENDAHULUAN
Lahirnya komunikasi bagi umat manusia tidak terlepas dari awal penciptaan Adam pada tahun. Karena Allah memberikan ketentuan untuk dilaksanakan oleh Adam pada tahun Masehi.
Oleh karena itu, dari sinilah sumber komunikasi berkembang hingga tahun. Pada titik ini, tidak dapat disangkal bahwa komunikasi ini secara logis akan berkembang dan berubah. Komunikasi dari dalam tentunya akan berlangsung dalam bahasa yang dapat diandalkan, namun perkembangan komunikasi yang ada tidak bisa didasarkan pada angka dan model yang digunakan umat manusia.


Sebagaimana harus ditentukan, setidaknya tujuan komunikasi adalah sama: untuk memberikan kontribusi terhadap pemahaman dan berfungsi sebagai sarana interaksi satu sama lain.


Manusia adalah makhluk sosial, manusia saling membutuhkan dan tentunya harus berinteraksi untuk saling melengkapi. Komunikasi menuntut setiap individu untuk memahami dan memahami satu sama lain dengan lebih baik. Komunikasi tersebut tentu saja tidak hanya mengarah pada bahasa komunikatif yang digunakan, prinsip-prinsip dan model-model komunikasi, tetapi juga dari pemahaman suku kata hingga pemahaman kalimat. Tentu saja terdapat perbedaan karena perbedaan suku, ras, bahkan agama, namun untuk menghindari dampak negatif maka model, prinsip komunikasi dalam agama, hendaknya menjadi acuan utama. Karena semua agama pasti mengajarkan pengikutnya, berkomunikasi dengan baik untuk menghindari konflik.


LEMBAR JAWABAN


UJIAN TENGAH / AKHIR SEMESTER


Tgl Efektif: 1 Juli 2009


No. Dok: FM-FAK-009


No. Revisi: 01


Nama: Izzun Nabilah


NIM: 2106015016/6M


Semester: 6


Mata Kuliah: Kapita Selekta Islam


Hari/Tanggal: Jumat, 12 Juli 2024


Dosen: Yulia Rahmawati, S.Sos.I, M.I.Kom

NILAI
Ketentuan komunikasi dalam Alqur'an tentunya telah diatur oleh Allah, sehingga para Nabi dan rasul dalam menyampaikan misi kerasulannya dipandu melalui kitab atau pedoman yang diturunkan oleh Allah, dan bila komunikasi tersebut digunakan dengan etika, ketentuan serta cara yang telah ditetapkan, akan dapat mengantarkan manusia kepada jalan keharmonisan, Akan tetapi sering terjadi dilapangan perbdeaan Komunikasi sering menimbulkan permasalahan, begitu juga dalam kajian teori tentang komunikasi, sejarah prinsip dan model komunikasi itu sendiri.


Komunikasi sangat perlu dan penting untuk dipahami dengan baik, karena komunikasi menunjang seseorang dalam keberhasilan dan kegagalan, membantu mencapai kebahagiaan bahkan kerugian, dan juga dapat membangkitkan simpati bahkan hinaan. Komunikasi hampir dapat dipastikan merupakan hal terpenting atau esensial yang dapat dilakukan seseorang karena mencerminkan dan membentuk kepribadiannya. Tanpa komunikasi, manusia bisa dikatakan "tersesat" di belantara dunia ini. "Seseorang yang tidak pernah berkomunikasi dengan orang lain tidak akan mampu beradaptasi dengan lingkungan sosialnya dan pasti akan merasa 'tersesat'. Pentingnya komunikasi juga terlihat dari semakin inovatifnya perkembangan teknologi komunikasi itu sendiri.


Perkembangan komunikasi (media) sungguh luar biasa. Salah satu contohnya adalah teknologi percetakan. Dahulu kala, sebelum kertas dan mesin cetak ada, manuskrip dan buku ditulis dengan tinta. Belakangan, keadaan ini membaik dengan munculnya alat cetak sederhana yang mengharuskan operator mesin menempatkan huruf-huruf yang diperlukan satu per satu. Tentu saja hal ini membutuhkan ketelitian yang maksimal dan waktu yang tidak sedikit, bahkan terkadang berbulan-bulan.


ISI TULISAN
Tulisan ini akan membahas sudut pandang Islam dalam hal komunikasi dengan judul Komunikasi dalam Perspektif Islam, baik yang menyangkut dengan sejarah dan bentuk komunikasi yang terdapat dalam Islam. hal ini bertujuan untuk memahami dan memberikan pengertian tentang komunikasi dalam Perspektif Islam.
Aksi demonstrasi ini terjadi beberapa waktu lalu, tepatnya pada 4 November 2016, dan khusus merujuk pada tuduhan penodaan agama yang dilakukan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Pertanyaan yang terus mengemuka terkait kejadian ini adalah apakah Ahok benar-benar menista agama. Karena kontroversi tersebut, semua pihak sepakat bahwa kasus ini perlu dibawa ke ranah hukum.


Dalam video yang beredar luas, Ahok berkata: "Jangan percaya pada orang. Mungkin kamu tidak memilihku dalam hatimu, kan? Hak setiap ayah dan ibu untuk ditipu oleh Almaida. "Jadi bapak ibu sekalian tidak bisa mengambil keputusan karena takut masuk neraka, dan itu tidak masalah.
"Banyak orang yang menyayangkan bahkan marah dengan kalimat tidak perlu Ahoku di atas. Ahok sendiri sudah meminta maaf dan mengklarifikasi bahwa dirinya tidak bermaksud menghina siapa pun, apalagi kitab suci Islam. Bagi sebagian orang, kata "berbohong" dianggap keterlaluan (Sirry, Media Online).


Sebab, tidak mudah bagi pihak berwenang untuk menegakkan hukum seadil-adilnya karena dua alasan. Pertama, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan pendapat bahwa Ahok menghina Al-Quran dan menghina ulama. Posisi MUI ini tampak aneh karena Pak Ahoku tidak dimintai klarifikasi. Ahoku diadili secara in absensia. Bahkan, pertama, MUI mampu melakukan pengintaian (tabayun) sebelum Ahok dinyatakan bersalah, dan kedua, Front Pembela Islam mengerahkan ribuan orang menuntut agar sikap Ahok (FPI) dihukum seberat-beratnya.
Ketika Ahok mengatakan "dibohongin pake al-Ma'idah 51", dia sebenarnya sedang berpolemik melawan kelompok-kelompok tertentu yang menggunakan atau menyalah-gunakan agama untuk tujuan politik (duniawi). Tujuan polemik ialah untuk memenangkan pertarungan argumen. Bahwa kalimat Ahok mengandung distorsi atau melebih-lebihkan, itu dapat dimengerti sebagai pernyataan polemik. Jadi, kalau mau jujur, makna yang tersirat dalam pidatonya di Kepulauan Seribu, Ahok justru ingin mengajak kita untuk menjauhi politisasi al-Qur'an. Ahok ingin mengatakan, tidak masalah jika ada orang-orang tidak memilihnya dalam pilkada nanti, tapi jangan politisasi ayat-ayat suci al-Qur'an. Hal ini menjadi jelas bahwa sebenarnya Ahok sedang berpolemik dengan para rival serta orang-orang yang tidak mendukungnya akibat dirinya adalah non-muslim, sementara banyak pihak yang menolak Ahok sering menjadikan dan memanfaatkan
ayat-ayat al-Qur'an dalam ruang lingkup kepentingan politik semata.
Sementara, jika dibaca secara cermat, sebenarnya surat al-Maidah ayat 51 sama sekali tidakberkaitan dengan masalah kepemimpinan non-muslim. melainkan terkait dengan hubungan sosial dan persahabatan antara orang-orang muslim dan non-muslim dalam konteks peperangan, sebagaimana termaktub dalam sebab-sebab turunnya ayat tersebut. Sebagaimana telah penulis analisis pada sub-bab sebelumnya, hampir semua kitab tafsir dari klasik hingga kontemporer telah menegaskan hal tersebut.


Beberapa kebijakan yang diusung Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta mendapat protes keras dari beberapa anggota DPRD, dan protes juga dilontarkan oleh Ormas DKI. Beberapa ormas jelas menyatakan penolakannya terhadap gaya kepemimpinan Ahok yang dianggap arogan, tidak sopan, dan tidak mendukung rakyat. Penolakan ormas tersebut, termasuk FPI, mendapat dukungan moral dan politik dari anggota DPRD yang menentang Ahok. Penolakan Ahok yang dipimpin FPI oleh sudah berlangsung sebelum Pilkada DKI 2012. FPI selalu mencari celah untuk melawan Ahok dan bertarung di kancah politik melawan rekan-rekan DPRD.

 

PENUTUP

Sejarah awal munculnya komunikasi pada manusia juga berbanding lurus dengan penciptaan Adam, karena komunikasi merupakan interaksi yang memungkinkan terjadinya saling pengertian, namun dalam perspektif Islam, model komunikasinya mirip dengan soft speaking. Demikian pula Islam menghendaki komunikasi yang bermanfaat dan menjaga rasa persaudaraan dengan tidak melakukan komunikasi yang dapat melukai perasaan orang lain. Penting bagi para pengkhotbah untuk menguasai komunikasi sehingga mereka dapat berkhotbah dengan tujuan dan efektif.

Etika dan Akhlak: Komunikasi harus dilakukan dengan penuh etika dan akhlak yang baik. Islam menekankan pentingnya berbicara dengan sopan, tidak menyakiti perasaan orang lain, dan menjaga kehormatan diri serta orang lain. Kejujuran dan Keterbukaan: Islam menganjurkan untuk selalu jujur dalam berkomunikasi. Kebohongan dan tipu daya dilarang keras. Kejujuran adalah dasar dari kepercayaan dan integritas dalam hubungan antar manusia. Menghormati Perbedaan:

Islam mengajarkan untuk menghormati perbedaan pendapat dan bersikap toleran terhadap orang lain. Perbedaan adalah bagian dari kebesaran Allah dan harus diterima dengan sikap yang positif.

Memelihara Rahasia: Dalam komunikasi, menjaga rahasia adalah hal yang penting. Mengungkapkan rahasia orang lain tanpa izin merupakan tindakan yang tidak dibenarkan dalam Islam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun