Merupakan perbaikan dari teori Big Bang.
Menyatakan bahwa setelah Big Bang, alam semesta mengalami fase ekspansi yang sangat cepat (inflasi) dalam waktu yang sangat singkat.
Inflasi ini menjelaskan beberapa masalah yang tidak dijawab teori Big Bang murni, seperti distribusi seragam radiasi latar kosmik dan keseragaman struktur skala besar di alam semesta.
- Teori Osilasi (Oscillating Universe)
Teori ini menyatakan bahwa alam semesta mengalami siklus ekspansi dan kontraksi secara berulang.
Setelah mengembang hingga mencapai batas tertentu, gravitasi menyebabkan alam semesta menyusut kembali (Big Crunch), yang kemudian diikuti oleh Big Bang baru.
- Teori Multiverse
Menyatakan bahwa alam semesta kita hanyalah salah satu dari banyak alam semesta (multiverse).
Setiap alam semesta bisa memiliki hukum fisika dan konstanta yang berbeda.
Teori ini masih bersifat spekulatif dan didasarkan pada interpretasi dari mekanika kuantum dan teori string.
- Teori Keadaan Kuantum (Quantum Origin of the Universe)
Berdasarkan fisika kuantum, teori ini menyatakan bahwa alam semesta mungkin muncul dari fluktuasi kuantum dalam ruang hampa.
Menurut pandangan ini, alam semesta bisa "lahir" tanpa sebab dari energi vakum yang berfluktuasi.
2. Teori terbentuknya bintangÂ