Mohon tunggu...
izzudin alqossam
izzudin alqossam Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hanya seorang pemuda gabut yang pengen nulis

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pingsan? Santai Dulu Gak Sih..

10 Januari 2024   08:29 Diperbarui: 10 Januari 2024   08:30 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Apakah kamu pernah melihat teman, saudara, atau hewan pingsan?. Jangan panik dan tetap santai, karena pingsan ini juga tidak berbahaya bagi tubuh. Pingsan terjadi ketika aliran darah ke otak melambat secara mendadak sehingga otak tidak mendapat oksigen yang cukup. Orang yang pingsan bisa kembali sadar penuh setelahnya. Gejala ini juga bisa menyerang siapa saja, seperti contohnya musisi Tori Kelly(30), pelantun lagu pop ’Paper Hearts’, dikabarkan pingsan gegara mengalami penggumpalan darah. Ia pun dibawa ke rumah sakit segera.

Kelly bercerita, malam itu Ia sedang makan malam di pusat kota Los Angeles. Tiba-tiba, Ia merasakan jantungnya berdetak kencang. Ia pun sempat hilang kesadaran sementara waktu. Orang yang makan malam bersamanya saat itu langsung membawanya ke Cedars-Sinai Medical Center. Dikutip dari Los Angeles Times, dokter di rumah sakit menemukan adanya gumpalan darah di sekitar paru-paru Kelly, juga di bagian kaki. Kabar terakhir, tim medis sedang melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk menentukan apakah ada gumpalan darah di dekat jantung Kelly.

- Apa itu penggumpalan darah?

Umumnya penggumpalan darah (blood clot) yang bersifat menyumbat dan menghentikan aliran darah ke arteri di paru-paru disebut sebagai emboli paru. Pada kebanyakan kaus, bekuan darah dimulai di pembuluh darah dalam di kaki dan berjalan ke paru-paru. Pada kasus yang lebih jarang, gumpalan darah terbentuk di pembuluh darah di bagian lain tubuh. Bila ada satu atau lebih gumpalan yang menyumbat aliran darah ke paru-paru, emboli baru bisa mengancam nyawa. Namun, penanganan yang tepat sangat mengurangi risiko kematian. Gejala emboli paru dapat bervariasi, tergantung ukuran gumpalan dan ada atau tidaknya riwayat penyakit paru pada seseorang. Ada beberapa faktor lain penyebab pingsan, contohnya:

- Sesak napas

Gejala ini biasanya muncul tiba-tiba. Kesulitan bernapas bisa terjadi saat seseorang dalam kondisi istirahat dan semakin parah dengan adanya aktivitas fisik.

- Nyeri dada

Sekilas, gejala ini mungkin dikira sebagai tanda serangan jantung. Pada kondisi ini, rasa sakit di dada terasa amat tajam ketika seseorang menarik napas dalam-dalam, dan semakin terasa ketika batuk, atau membungkuk.

Gejala awal pingsan juga ada banyak, antara lain: Mengantuk, menguap, terlihat pucat, pusing seperti melayang, pandangan kabur, linglung, tubuh terasa lemah, telinga berdenging, dan sakit kepala

Setelah itu tubuh akan kehilangan tenaga dan tak sadarkan diri. Meski begitu, gejala awal pingsan bisa berbeda tiap orang, bahkan ada orang yang tidak merasakan gejala awal sama sekali sebelum pingsan.

- Keep calm and santuy,  ada pengobatannya kok..

Gejala pingsan ini ada pengobatannya kok, biasanya penanganan pingsan akan disesuaikan dengan penyebabnya.  Tindakan yang diberikan bertujuan untuk meningkatkan aliran darah ke otak agar kebutuhan oksigen pasien tercukupi. Jika kita merasakan gejala-gejala awal pingsan, coba baringkan tubuh dengan nyaman dan angkat kaki sedikit lebih tinggi dari kepala. Jika kamu melihat orang pingsan, segera cari pertolongan medis ke dokter atau rumah sakit. Sambil menunggu bantuan medis datang, lakukan pertolongan pertama seperti langkah-langkah berikut:

Bawa penderita ke tempat aman dengan posisi tetap berbaring dan pastikan posisinya nyaman. Bangunkan penderita dengan menggoyang tubuhnya, memanggilnya dengan suara yang cukup keras, atau memberikan rangsang nyeri, misalnya dengan mencubit atau meletakkan handuk dingin di wajah atau lehernya Periksa apakah penderita bernapas dan apakah ada sumbatan di saluran pernapasannya. Segera lakukan resusitasi jantung paru atau CPR jika penderita tidak menunjukkan kemampuan bernapas atau mengalami henti jantung. Longgarkan pakaian atau aksesori penderita yang terlalu ketat, seperti kerah baju dan ikat pinggang. Jika memungkinkan, bawa penderita ke ruangan yang sejuk atau memiliki sirkulasi udara yang baik. Hindari memberikan makanan atau minuman apa pun ketika pasien tidak sadar penuh, karena berisiko menyebabkan tersedak.

Jika penderita sudah mulai sadar, berikan pertolongan dengan cara: Biarkan penderita tetap berbaring, lalu tunggu sekitar 10-15 menit sebelum memperbolehkannya untuk duduk atau berdiri. Berikan penderita minuman atau makanan secara perlahan, terutama bila ia belum makan dalam 6 jam terakhir atau menderita diabetes. Temani penderita sampai ia benar-benar sadar.

Ketika bantuan medis datang, beritahu dokter atau petugas medis mengenai berapa lama penderita pingsan dan apa saja yang sudah kamu lakukan. Jika anda. Jika kamu mengalami tanda-tanda peringatan atau merasa ingin pingsan, segera hentikan semua yang anda lakukan. Kemudian cobalah perlahan duduk atau berbaring. Hindari memaksakan diri, hingga tanpa disadari kamu malah jatuh dan mengalami cedera kepala. Usahakan menaikkan posisi kaki lebih tinggi dari kepala agar darah mengalir hingga ke kepala. Hal ini juga bisa kamu lakukan bila menghadapi orang yang pingsan. Jika pingsan terjadi lebih dari dua menit, sebaiknya langsung bawa ke unit gawat darurat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun