Setelah beberapa menit saya lihat sosok anak kecil tersebut, ternyata sudah tidak tampak lagi. Saya pun kemudian duduk dan mengatur nafas yang ngos-ngosan. Kepala masih terasa pusing. Keringat dingin terus bercucuran membasahi dada dan punggung saya. Meski hanya kelihatan sepersekian detik, rasanya kayak mau mati aja. Batin saya waktu itu.
Belum sampai tubuh saya kembali dalam keadaan normal. Tiba-tiba ada telapak tangan yang memegang bahu saya. Seketika tubuh terasa lemas dan saya tak mampu mengontrolnya lagi. Saya pun pingsan pada malam itu tanpa sempat mengetahui sosok di balik tangan tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H