Mohon tunggu...
izzatul isma
izzatul isma Mohon Tunggu... Full Time Blogger - membaca adalah melawan,menulis adalah implementasi dari bacaan

dalam belajar cobalah seperti pohon dan angin serta seperti jejak kaki dan tanah,selalu menemukan makna disetiap pertemuan dan perjuangannya meskipun selalu sulit untuk abadi bersama

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Refleksi History Penanganan Covid-19 dengan Flu Spanyol

14 Mei 2020   22:48 Diperbarui: 14 Mei 2020   23:33 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
image by https://apahabar.com

Dalam penanganan flu spanyol beberapa negara memberikan berbagai kebijakan demi menangani pandemic ini. Sehingga dalam  membandingkan mengenai penanganan pandemi ini terdapat perbandingan yang sangat menarik, termasuk di Indonesia (Masih bernama Hindia-Belanda) kala itu.

Amerika Serikat.

Dalam menangani pandemi ini Amerika Serikat memberikan beberapa kebijakan yang dinilai mampu mengatasi pandemi ini dan memutus rantai penyebaran.

Kala itu ketika virus ini telah terdeteksi masuk di Amerika Serikat. Pertama,  Pemerintah amerika serikat langsung menerapkan penutupan akses di berbagai penjuru kota. hal tersebut harus segera dilakukan agar penyebaran virus di amerika tidak seperti di Prancis.

Selain itu penutupan akses keluar rumah bagi penduduk saat itu juga ditutup total oleh pemerintah Amerika. Penutupan ini sukses melindungi seluruh warga Gunnison dari flu Spanyol dan larangan untuk melakukan kegiatan yang melibatkan keramaian juga diterapkan untuk mencegah penyebaran pandemi[5]. Kedua, Pelarangan kapal untuk berlabuh.

Secara geografis amerika dikelilingi oleh batas perairan. Sehingga pelarangan untuk berlabuhnya kapal secara tegas dilakukan. Salah satunya adalah Samoa Amerika, yang langsung mengumumkan ke penjuru dunia untuk tidak berlabuh di daerah tersebut.

Ketiga, karantina bagi orang yang masuk ke daerah Amerika. Hal itu dilakukan agar penyebaran bisa dihentikan dan memutus rantai penyebaran flu spanyol. Di tempat lain, seperti ditulis dalam laman BBC, Kota Gunnison juga mewajibkan karantina selama dua hari bagi penumpang kereta api yang tiba di kota tersebut.

Keempat, isolasi mandiri bagi yang memiliki gejala, Seperti ditulis dalam laman Princeton Alumni Weekly, Universitas Princeton yang pada saat itu digunakan sebagai kamp militer langsung menerapkan isolasi ketika pertama kali kasus flu Spanyol terdeteksi di sana[6]. Kapal-kapal militer Amerika serikat saat itu dijadikan sebagai tempat isolasi bagi penderita gejala.

Hindia-Belanda (Indonesia)

Kandidat doktor jurusan sejarah Universitas Melbourne Australia, Ravando Lie dalam tulisannya di Kompas.id menyebut dampak fatal flu Spanyol di Indonesia karena kelalaian pemerintahan Hindia Belanda dalam mencegah penyebarannya[7].

Hal tersebut dikarenakan kurang sigapnya pemerintah colonial Hindia-Belanda dalam mengatasi dan justru pemerintah colonial saat itu malah menuduh pribumi lah yang menjadi penyebab virus tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun