Mohon tunggu...
Izzatul Firdaus
Izzatul Firdaus Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa-Mahasiwa

Early Childhood Education.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Ada Problematika di Sela Definisi Inteligensi, Benarkah?

27 Maret 2022   19:35 Diperbarui: 27 Maret 2022   19:37 566
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

para ilmuwan kognitif khusunya tertarik pada inteligensi manusia, karena inteligensi mewakili pada logika tertentu, perlambangan keberfungsian manusia yang membuat kita menjadi manusia sebenarnya -Robbert J. Stenberg

Dalam rana pendidikan istilah inteligensi digunakan untuk mengetahui sejauh mana hasil belajar yang dapat dicapai oleh anak, sebagian sekolah juga menggunakan tes intelegensi untuk beberapa hal seperti tes masuk atau melanjutkan pendidikan, untuk mengetahui bakat dan minat tersembunyi yang dimiliki oleh anak namun perlu diingat perspektif bakat dan minat itu tergantung dari bagaimana cara seseorang mendefinisikannya. Selain itu tes intelegensi juga bisa digunakan untuk mengetahui jurusan pendidikan apa yang sesuai dengan kemampuan yang kita miliki, seperti halnya yang pernah  saya lakukan dulu sewaktu sekolah menengah atas saya mengikuti tes IQ untuk mengetahui rekomendasi jurusan yang bisa  diambil saat kuliah, dulu awalnya saya mengira bahwa kata Inteligensi hanya berhubungan dengan kecerdasan akdemik namun ternyata dugaan saya kurang tepat karena pada faktanya intelegensi memiliki cakupan kegunaan yang luas.

 Definisi Inteligensi

Berdasarkan dengan luasnya penggunaan kata Intelegensi, para psikolog tidak setuju dengan satu definisi saja. Namun fokus dari inti topik ini tetaplah pada bentuk kognisi yang lebih tinggi (higher-order form of cognition), pembentukan konsep, berpikir dengan nalar, pemecahan masalah, kreativitas, memori dan persepsi yang berkaitan dengan intelegensi manusia. Sternberg (1982) meminta beberapa orang untuk menelaah ciri-ciri orang intelek, mayoritas mereka menjawab "dapat berpikir bagus dan logis", "banyak membaca", "berpikiran terbuka", dan "mampu membaca dengan pemahaman yang tinggi". Selanjutnya Geary (2005) memperluas definisi intelegensi dalam hal perbedaan individu yang tergantung pada waktu, waktu "inspeksi" dan memori kerja yang secara efektif dapat diukur dengan tes intelegensi standar. Melihat dari beberapa definisi inteligensi menurut para ahli dapat disimpulkan bahwa inteligensi manusia merupakan kemampuan untuk memperoleh, memanggil kembali, memahami hubungan antara konsep-konsep abstrak dan konkret, memahami hubungan antara objek dan ide, dan menerapkan pengetahuan dengan tepat.

Problematika  definisi inteligensi

Topik terbaru tentang inteligensi tiruan (artificial intelligence) memantik pertanyaan bagi para psikologi tentang keunikan bagaimana keunikan manusia yang berhubungan dengan inteligensi manusia, tidak cukup sampai disitu para psikolog juga memunculkan pertanyaan menarik mengenai kemampuan komputer apa yang berbuat seperti inteligensi manusia. Nickerson, Perkins, dan Smith (1985) meyakini ada beberapa kemampuan yang bias menunjukkan inteligensi manusia

  • Kemampuan untuk mengklasifikasikan pola

Semua orang dengan kecerdasan yang normal dapat mengelompokkan rangsangan yang tidak identik ke dalam kelompok. Kemampuan ini merupakan kemampuan dasar untuk berpikir dan berbahasa, karena pada umumnya kata-kata yang mewakili klasifikasi informasi

 

  • Kemampuan untuk mengubah perilaku secara adaptif

Secara umum para teoritikus berpendapat bahwa beradaptasi dengan lingkungan adalah karakteristik primer dari inteligensi manusia

  • Kemampuan untuk berpikir secara deduktif

Berpikir deduktif diartikan sebagai pembuatan kesimpulan yang logis dari sesuatu yang premis

  • Kemampuan berpikir secara induktif (generalisasi)

Mereka yang berpikir secara induktif membutuhkan sejenak waktu untuk "keluar" dari informasi yang diberikan untuk dapat menemukan aturan dan prinsip dari peristiwa yang khusus

  • Kemampuan mengembangkan dan menerapkan model konseptualKemampuan ini merepresentasikan bahwa kita membentuk 

kesan tentang dunia, bagaiamana cara dunia itu berfungsi, serta bagaimana dunia menggunakan model itu untuk memahami dan mendefinisikan semua peristiwa yang terjadi dalam hidup

  • Kemampuan untuk memahami dan mengerti

Secara umum kemampuan memahami mengacu pada kemampuan untuk memahami hubungan antar masalah dan pentingnya hubungan tersebut dalam pemecahan masalah, verivikasi pemahaman adalah salah satu dari banyaknya masalah yang diabaikan dalam uji inteligensi

Teori inteligensi dalam penalaran dan pemecahan masalah

Penalaran dan pemecahan masalah merupakan bagian yang penting dalam kehidupan manusia, Sternberg (1977, 1980a, 1982, 1984a, 1984b, 1986a, 1986b, 1989) dikenal sebagai seorang psikolog kognitif generasi baru yang mengupas tentang inteligensi manusia beserta hubungannya dengan penalaran dan pemecahan masalah, teori ini dinamakan dengan teori triarkhis (triarchic theory) yang memiliki 3 subteori, sebagai berikut:

  • Perilaku inteligen komponensial (componential intelligent behavior)

Sub teori ini mengguraikan struktur dan mekanisme yang menjadi dasar dalam perilaku inteligen. Teori ini memiliki 3 elemen pemrosesan informasi: 1. Belajar bagaimana melakuka hal-hal tertentu 2. Rencanakan apa yang harus dilakukan dan bagaimana cara melakukannya 3. Melakukan hal tersebut. Seseorang dengan kecerdasan ini umumnya menjadi orang yang mampu lulus tes dengan baik bahkan menjadi yang terbaik dalam tes tersebut, mereka pandai mengomentari pekerjaan orang lain dan memiliki tingkat pemikiran analitik yang tinggi.

  • Perilaku inteligen ekspriensial (experiential intelligent behavior)

Komponen ini memberikan fakta dan situasi yang unik, dimana perilaku yang benar sesuai dengan konteksnya adalah perilaku yang tidak dianggap sebagai perilaku yang inteligen dalam pengalaman umum. Ketika kita melihat orang yang sedang dihadapkan dengan situasi baru atau orang yang sedang berusaha mengotomatisasi sebuah tugas maka jenis inteligensi ini akan terlihat jelas, orang dengan inteligensi ini mungkin tidak akan mendapatkan skor tinggi dalam tes inteligensi namun kelebihannya adalah mereka tipe orang yang kreatif.

  • Perilaku inteligen kontekstual (contextual intelligent behavior)

Perilaku inteligen ini membantu seseorang untuk menemukan apa yang paling sesuai dengan lingkungan sekitarnya dengan cara mengubah salah satu atau keduanya, bisa dilakukan melalui perilaku berikut: 1. Adaptasi dengan lingkungan 2. Bijak memilih lingkungan terbaik dibandingkan dengan individu-individu pada umumnya 3. Mewujudkan lingkungan yang berpotensi meningkatkan keahlian, minat, dan nilai-nilai. Inteligensi ini menjadi sarana yang berperan penting dalam kehidupan sehari-hari.

semoga bermanfaat-)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun