Social awarennes atau yang biasa disebut kesadaran sosial diartikan sebagai kemampuan yang dimiliki individu dalam mengambil sudut pandang dan berempati dengan orang lain, berlatar belakang perbedaan budaya, guna memahami norma-norma sosial dan etika dalam berperilaku, selain itu dengan memiliki kesadaran sosial individu dapat mengenali sumber daya serta dukungan keluarga, masyarakat, ataupun sekolah. Seberapa pentingnya kesadaran sosial dalam kehidupan?Â
Kesadaran sosial sangat penting untuk dimiliki karena kesadaran sosial turut andil dalam perilaku dan pencapaian yang lebih dalam pada proses berinteraksi dengan orang lain.Â
Prasolova-Forland (2002) berpendapat bahwa kesadaran sosial erat kaitannya dengan kewaspadaan individu terhadap kondisi sosial yang akan dialaminya dan orang lain, sehingga mengakibatkan individu mengetahui dan sadar akan hal-hal yang terjadi dilingkungan sekitarnya, misalnya apa yang akan dilakukan orang lain, apakah seseorang itu sedang berinteraksi dengan orang lain, serta danpak apa yang akan terjadi jika suatu sebab dimunculkan. Â
Kesadaran sosial juga berperan penting dalam pembelajaran sebagai komponen dari perilaku kelas yang sesuai yang dapat berkontribusi pada lingkungan yang kondusif jika digunakan untuk belajar.Â
Dimensi Kesadaran Sosial    Â
Menurut Sheldon ( 1996 ) menyebutkan bahwa kesadaran sosial memiliki 3 dimensi, yaitu:
1. Tacit awareness
Diartikan sebagai sudut pandang individu, yang bisa juga disebut sebagai suatu perspektif individu ketika melihat orang lain dan apa yang terjadi dilingkungan sekitarnya. Tacit awareness terbagi menjadi 2 yaitu, perpekstif diri dan perspektif orang lain
2. Focal awareness
Adalah sebuah kesadaran sosial yang bisa dinyatakan sebagai suatu perspektif terhadap objek yang dilihat atau yang bisa dirasakan dengan panca indera, sama halnya dengan tacit awareness, focal awareness juga terbagi menjadi 2 yaitu perspektif diri sendiri sebagai objek serta perspektif orang lain sebagai objek
3. Â Awareness content
Awareness content adalah bentuk kesadaran sosial berdasarkan penampilan yang terlihat, yaitu penampilan yang  nampak dari lingkungan sekitar, sebuah pengalaman yang dapat diobservasi maupun tidak dapat diobservasi.
Indonesia terkenal sebagai negara  dengan berjuta budaya yang berbeda-beda, keramah tamahan penduduknya, serta kekompakkan rakyatnya dalam bergotong royong membantu sesama, semua itu tidak terlepas dari peran penting sebuah empati.Â
Empati secara bahasa berasal dari kata "Empatheia" yang berarti ikut merasakan, sedangkan secara istilah empati didefinisikan sebagai sebuah keadaan mental dimana individu dapat merasakan pikiran, perasaan, dan kejadian yang menimpa orang lain.Â
Hidup di era globalisasi dengan teknologi yang super canggih ternyata juga memberi dampat negatif salah satunya adalah kurangnya rasa empati yang dimiliki individu, generasi era gloabalisasi sudah mengenal teknologi sejak dini, teknologi dan media sosial sukses memanjakan penggunanya melalui fitur-fitur canggih dan jasa aplikasi yang ditawarkannya, hal ini mengakibatkan individu tidak bisa jauh dari teknologi dan menganggap teknologi dapat memenuhi kebutuhanya sehingga dapat mengurangi motivasi untuk berinteraksi dengan kelompok atau individu yang lainnya serta mengabaikan keadaan orang-orang disekitarnya, kebiasaan ini dapat mengakibatkan minimnya rasa kepedulian dan empati. Â
Empati menjadi salah satu komponen penting yang harus dipahami dalam social awareness, berikut beberapa komponen penting lain dalam social awareness:
1. Validiting emosi
Validiting emosi merupakan kemampuan individu dalam mengungkapkan emosi yang dirasakan, hal ini dilakukan bukan untuk mencari pembenaran tetapi mengekspresikan apa yang tengah dirasakan
2. Reading organization
Kemampuan untuk bisa membaca suatu organisasi. Kemampuan ini mampu membuat individu memposisikan diri dengan tepat.
3. Â Reading verbal dan non verbal
Termasuk kemampuan yang sangat penting untuk di asah karena dengan kemampuan ini individu dapat memahami kata tersirat yang disampaikan serta memahami perasaan yang terlihat dari wajah, intonasi, ekspresi, gestur, maupun bahasa tubuh yang disampaikan
4. Empati
Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa empati merupakan kepekaan tergadap apa yang dirasakan oleh orang lain seolah-oleh individu juga meraskannya, tak hanya itu dengan berempati diharapkan dapat menetukan langkah apa yang akan dilaksanakan ketika sudah memahami perasaan orang lain.
5. Â Others pattern recognition
Kemampuan yang harus di miliki individu berkaitan dengan mengenali, menghafal, dan memahami kebiasaan, sikap, dan respon-respon di lingkungan sekitar.
Self Awareness menjadi salah satu kunci yang dapat menumbuhkan rasa empati karena self awareness merupakan sebuah pondasi dari mayoritas unsur kecerdasan emosional, penanaman empati sejak dini penting dilakukan  guna membantu anak menjalin dan membangun hubungan baik dengan orang lain maupun kelompok, cara-cara yang bisa dilakukan untuk memupuk empati pada anak usia dini:
1. Bantu anak mengembangkan identitas moral.
 Anak dengan identitas moral yang baik akan mempunyai sifat dan empati yang baik pula, untuk itu identitas moral perlu dikembangkan sebagai upaya penanaman sikap empati anak sejak dini.
2. Stimulasi empati melalui cerita
Bermain akting, membaca buku cerita, melihat film dapat mendorong anak untuk masuk ke dalam karakter tokoh yang dilihatnya hal ini mengakibatkan tumbuhnya rasa empati pada anak.
3. Ajarkan anak untuk mengucapkan terima kasih
Hal ini mengajarkan anak untuk menghargai dan menghormati orang lain, meski terdengar sepeleh namun terima kasih dapat berdampak baik bagi hubungan yang terjalin. Mengajarkan anak berterima kasih secara tidak langsung mengajarkan anak untuk berempati dan mensyukuri setiap pemberian orang lain terhadapnya.
4. Mengajarkan anak untuk menghargai perbedaan
Setiap individu terlahir dengan keadaan yang berbeda-beda baik dari segi agama, budaya, fisik, ataupun yang lainnya. orang tua perlu memberi pemahaman kepada anak bahwa ketika anak berinteraksi dengan banyak orang anak akan menemui banyak sekali perbedaan, dari perbedaan itu anak tidak boleh mengejek atau mengolok-olok setiap perbedaan yang terjadi anak juga harus diajarkan untuk menghargai perbedaan itu untuk memperkokoh hubungan yang terjalin
5. Membantu anak memahami kosa kata emosi
Anak mungkin sudah merasakan beberapa emosi namun anak belum memiliki kosa kata yang cukup banyak untuk mengeskpresikan emosi yang dirasakan, bantu anak untuk memahami kosa kata emosi agar anak bisa memahami emosinya sendiri, Â jika anak tidak bisa memahami emosi dirinya sendiri lagu bagaiamana cara anak dapat memahami bahkan ikut merasakan emosi dan perasaan orang lain.
-Semoga bermanfaat-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H