Mohon tunggu...
Izzati Dzilli Qurani
Izzati Dzilli Qurani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa 23107030100 UIN Sunan Kalijaga

suka tinggal di indo soalnya makanannya enak

Selanjutnya

Tutup

Joglosemar Pilihan

Bank Sampah Surolaras: Emaskan Sampahmu!

31 Mei 2024   18:01 Diperbarui: 2 Juni 2024   11:08 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di tengah perkembangan Kota Yogyakarta yang luar biasa besar, masalah sampah  menjadi masalah yang genting dan harus segera ada penanganan. Berdasarkan data yang dipaparkan hingga beberapa tahun terakhir, Kota Yogyakarta menyumbang sampah setikar 800 hingga 1.200 ton per harinya. 

Angka itu berubah-ubah dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti populasi, musim, aktivitas ekonomi, dan juga tingkat kesadaran masyarakat akan sampah yang semakin menumpuk tersebut. Tingginya jumlah sampah yang dihasilkan warga Jogja ini perlu harus diimbangi dengan aksi nyata penanganannya.

Sudah banyak masyarakat yang aware dengan keadaan sampah di Yogyakarta ini yang semakin meresahkan. Banyak masyarakat yang membentuk komunitas dan membuat program kerja yang akan berpengaruh pada kondisi sampah di kota ini. Contohnya ada komunitas yang menjunjung 'Zero Waste' sebutan ini berarti hidup tanpa menghasilkan sampah atau meminimalisir sampah yang dihasilkan. 

Seperti membawa tas yang bisa dipakai berulang kali untuk belanja, menggunakan tumbler untuk membawa air minum, membawa tempat makan saat memesan makanan take away, tidak menggunakan sedotan, dan lain sebagainya.

Ada juga yang membuat komunitas pengolahan ulang sampah. Jadi, sampah yang terkumpul tidak langsung dibuang di tempat pembuangan akhir sampah. Namun, dibersihkan dan dikumpulkan untuk dibuat suatu kerajinan atau barang yang berguna. 

Contohnya Bank Sampah Surolaras ini. Bank sampah Surolaras ini merupakan contoh inisiatif masyarakat lokal yang berhasil mengelola sampah dengan baik sekaligus memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat.

Saat ini, Bank Sampah Surolaras beranggota 14 orang yang diketuai oleh Bu Ida Ariastuti. Bu Ida memiliki hobi mengolah sampah menjadi suatu benda yang dapat digunakan. Setelah menyulap sampah menjadi benda yang menarik, Bu Ida dan teman komunitas menjualnya ke daerah luar. Bank Sampah Surolaras ini ber alamat di Jl. Suronatan, Notoprajan, Ngampilan, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta. 

Berawal dari keresahan warga terhadap sampah yang kian menumpuk dan berujung dibuang. Masalah ini tak akan kunjung membaik jika mereka tidak mengambil tindakan tegas. Akhirnya lahirlah Bank Sampah Surolaras pada tanggal 7 Januari 2012. Pada masa awal buka, hanya ada empat orang yang menabung di sana. Namun seiring berjalannya waktu, semakin banyak orang yang menabung di Bank Sampah Surolaras ini. Tak hanya warga Suronatan, banyak siswa SMA Muhammadiyah Mualimmat yang juga sering menabung di sini. Selain mengurangi barang yang sudah tak terpakai, mereka juga mendapat uang.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi

Sistemnya adalah nasabah memberikan sampah bersih yang mereka punya di Kantor Bank Sampah Surolaras dan diberi harga. Total uang yang di dapat dimasukkan di tabungan nasabah. Suatu saat nasabah ingin mengambil uangnya, tinggal datang ke kantor Bank Sampah Surolaras dan menarik uang yang mereka punya.

Tak hanya melayani pembelian sampah, Bank Sampah Surolaras ini juga memiliki banyak agenda lainnya. Seperti pelatihan kerajinan berbahan dasar sampah, budidaya maggot (penghancur sampah organik), pengolahan minyak jelatah menjadi sabun cuci baju ataupun sabun cuci piring, pembuatan sabun muka dan badan dari bahan alami, dan masih banyak lagi.

Komunitas itu juga membudidayakan eco enzyme yang ternyata memiliki banyak manfaat. Eco enzyme dapat dijadikan bahan utama pembuatan hand sanitizer alami, disinfectant alami, hingga obat luka. "Bahkan pas itu luka diabetes saudara saya bisa ketutup mba pake ini" ucap Bu Anita, yang keluarganya mengalami luka diabetes. Eco enzyme juga digunakan warga Suronatan sebagai semprotan disinfectant saat covid-19 kemarin, dan pemuda Suronatan sendiri yang menyemprotkannya.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi

Sampah yang sudah dibersihkan dan dikeringkan akan mereka olah menjadi sesuatu yang bernilai dan akan dijual. Penjualannya dapat dilakukan online dan offline. Beberapa barang yang mereka olah adalah:

  • Sabun badan, cuci piring, dan cuci baju

Sabun badan terbuat dari eco enzyme, sedangkan sabun cuci piring dan sabun cuci bajunya terbuat dari minyak jelatah. Sabunnya dibentuk dengan cantik agar konsumen tertarik untuk membelinya. "Kan ngga mungkin mbak jual barang jelek, harus bagus dong" Kata Bu Ida saat menjelaskan produk apa saja yang mereka jual.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi
  • Lilin

Lilin ini terbuat dari minyak jelatah, minyak bekas penggorengan berkali-kali. 

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi
  • Gantungan kunci

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi
  • Lampion mini

Lampion ini biasa terbuat dari tutup botol yang disusun membentuk suatu pola. Ibu Ida, ketua kantor bank sampah ini pernah diundang untuk mengisi kelas pembuatan lampion mini di SMAIT Abu Bakar Yogyakarta. Menurutnya, murid-murid Abu Bakar menjalani kelas dengan telaten dan antusias. Hasil lampion yang mereka buat pun bisa digantung di kamar mereka masing-masing.

  • Tas

Tas yang sering dibuat oleh komunitas pengolah sampah biasanya terbuat dari sampah plastik sachet. Namun di sini, mereka tak hanya membuat dari sampah plastik, namun juga membuat tas dari sampah bekas kertas semen.  

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi

Dan masih banyak lagi, untuk informasi selanjutnya dapat dicari di Instagram @banksampah_surolaras. Mereka juga mempunyai web informasi simbasaras.com, yang membahas lengkap mengenari bank sampah ini. Bank Sampah Surolaras adalah contoh nyata dari bagaimana inisiatif lokal dapat membawa perubahan besar dalam pengelolaan sampah dan pemberdayaan masyarakat. 

Melalui berbagai program yang inovatif dan partisipatif, Bank Sampah Surolaras tidak hanya membantu mengurangi volume sampah yang berakhir di tempat pembuangan akhir, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi bagi anggotanya. Kesuksesan Bank Sampah Surolaras menunjukkan bahwa dengan kolaborasi, edukasi, dan semangat gotong royong, komunitas dapat mengatasi tantangan lingkungan yang kompleks dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Joglosemar Selengkapnya
Lihat Joglosemar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun