1. Dengan menciptakan market confidence, setelah krisis moneter terjadi pasti pasar yang ada pada negara tersebut menurun dan kebanyakan kehilangan kepercayaan diri untuk kembali bersaing pada pasar internasional. Oleh karena itu pemerintah harus bisa kembali meyakinkan produsen untuk kembali bersaing dan memperoleh keuntungan yang dapat menstabilkan situasi setelah krisis ekonomi terjadi.
2. Pemerintah Negara Indonesia harus membuat dan menerapkan kebijakan tentang ketentuan dalam melakukan ekspor impor dan jangka waktu minimalnya, dengan begitu maka barang yang keluar masuk bisa lebih terstruktur dan stabil.
3. Karena krisis moneter di Uni Eropa belum bisa teratasi sampai saat ini. Maka, pemerintah Negara Indonesia perlu mempererat kerjas sama dengan Uni Eropa. Hal ini dilakuan agar daya tarik masyarakat eropa terhadap produk Negara Indonesia masih tetap sama atau bahkan meningkat. Sehingga pada suatu waktu apabila krisis moneter Uni Eropa telah selesai, eropa masih tetap engekspor barang dari Negara Indonesia tersebut.
Menurut pendapat saya, inisiatif  Perserikatan Bangsa-Bangsa(PBB) untuk membangun International Monetery Fund (IMF) sudah tepat. Kebijakan-kebijakan yang telah International Monetery Fund (IMF) buat juga sudah cukup menjaga kestabillan mata uang dunia, walaupun masih ada beberapa negara yang sedang berjuang untuk keluar dari masa krisis moneter.Â
Dengan melihat contoh kasus krisis moneter di eropa yang bahkan sampai saat ini masi belum bisa terselesaikan, ada baiknya apabila pemerintah pada setiap negara memberikan sosialisasi tentang apa itu kebijakan moneter, apa itu krisis ekonomi dan bagaimana langkah yang harus dilakukan apabila sebuah negara sedang dalam keadaan yang kacau akibat krisis moneter. Sehingga setiap individu bisa ikut berperan untuk memulihkan perekonomian negara.
