Artikel Islamic Apocalyptic Literature and Extremism oleh Ramzy, Saad, dan Gunaratna menegaskan bahwa literatur apokaliptik, khususnya hadits tentang Mahdi, harus dipahami secara kontekstual dan sesuai dengan prinsip maqasid al-shariah. Penelitian ini menunjukkan bahwa kelompok-kelompok ekstremis, seperti ISIS, memanfaatkan hadits-hadits ini untuk mempromosikan kekerasan, yang sangat bertentangan dengan tujuan aslinya. Tujuan hadits-hadits tersebut adalah untuk mengingatkan umat Islam agar tetap berpegang pada keadilan sosial dan menolak fitnah serta kerusakan sosial.
Dengan memahami hadits-hadits ini secara kontekstual, kita dapat menangkal narasi radikal dan mendorong pemahaman yang lebih damai tentang Islam. Penulis merekomendasikan agar para pemimpin agama dan politik memperbarui metode pengajaran literatur apokaliptik di institusi-institusi Muslim untuk memastikan bahwa generasi muda tidak mudah dipengaruhi oleh interpretasi ekstremis.
Referensi
Vol. 29 No. 1 (2024): With Special Speech by the 10th Prime Minister of MalaysiaÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H