Mohon tunggu...
Izzan faruqy azzahir
Izzan faruqy azzahir Mohon Tunggu... Jurnalis - Busy

seorang yang hanya merefleksikan bahan-bahan kontemplasi pada kolom kosong.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tangisan Islam Sufistik

21 September 2019   20:24 Diperbarui: 21 September 2019   20:32 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mungkin, cukup untuk semua bait-bait itu. Sekarang, coba kita berkaca pada cermin yang memantulkan entitas diri kita. Apakah kita sudah layak dikatakan sebagai mandataris tuhan di muka bumi ini? Ataukah kita malah menjadi pelaku regresi moral? 

Yah, kitalah yang tahu semua itu, jangan sampai kita memanipulasi hal yang harus kita buktikan secara empiris. Dan permasalahan kita, kita tak pernah mencerna makna integritas dalam diskursus ukhuwah islamiyyah secara objektif. 

Kita selalu sragnan pada satu garis, bukannya bermilitan pada hal yag dinamis. Padahal, kebutuhan era pos-modern ini adalah fleksibilitas-realitas. Bukannya stagnanitas-realitas. 

Salam! Kepada seluruh orang yang termasuk pada golongan ulul albab! Kritiklah, terkalah dan bacalah problematika di sekitarmu!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun