Mohon tunggu...
Izza Nahaarin
Izza Nahaarin Mohon Tunggu... Guru - Kualitas Tulisan bergantung pada seberapa sering dia membaca. makanya baca tulisanku, hehe

"Diantara keutamaan ilmu kepada penuntutnya adalah semua umat manusia dijadikan sebagai pelayannya" (Imam Syafi'i)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Stakeholders Baperan atau Berperan?

21 Oktober 2019   07:46 Diperbarui: 21 Oktober 2019   08:05 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: hpocenter.com

Beberapa artikel sebelumnya telah berbicara panjang lebar tentang layanan bimbingan dan konseling disekolah. Apa itu Layanan BK, tugas dan fungsi BK, tugas konselor, dan layanan-layanan dalam BK. Sekolah yang baik, tentunya memiliki pelayanan BK yang baik pula. Dalam pelayanan yang baik tersebut, BK tidak bisa melakukannya sendiri. 

Karena Bimbingan dan Konseling ini berada pada lingkup instansi pendidikan atau sekolah, maka dibutuhkan pula stakeholders sekolah dalam membantu berjalannya layanan BK di sekolah. Sebelum membahas lebih dalam tentang stakeholders, mari kita kenali terlebih dahulu pengertian dari stakeholders.

Kata stakeholder diadopsi dari kata bahasa Inggris yang memiliki arti pemangku kepentingan. Sedangkan dalam Wikipedia, pemangku kepentingan diartikan sebagai segenap pihak yang terkait dengan isu permasalan tertentu.

Beberapa ahli ini juga mengungkapkan pengertian stakeholders. Diantara para ahli tersebut adalah Freeman, Biset dan  Wibisono. Freeman mengungkapkan bahwa Stakeholders adalah suatu kelompok, masyarakat ataupun individu  yang saling mempengaruhi dan dipengaruhi oleh pencapaian tujuan tertentu dari suatu lembaga ataupun organisasi. 

Adapun menurut Biset, Stakeholder adalah individu atau kelompok masyarakat yang memiliki kepentingan atau perhatian terhadap permasalahan tertentu. Sedangkan Wibisono mengatakan bahwa stakeholder adalah seseorang atau kelompok yang memiliki kepentingan yang mana kepentingan tersebut bisa mempengaruhi atau dipengaruhi atas aktivitas dan eksistensi perusahaan.

Apa yang dilakukan Stakeholder dan siapa saja yang termasuk stakeholders?

Stakeholder memiliki peran yang sangat penting dalam proses pembelajaran. Baik pembelajaran dirumah maupun disekolah. Secara umum, stakeholder memiliki tugas mengawasi, menjaga dan membantu anak dalam belajar.

Ketika seorang anak berada dirumah, maka stakeholdernya adalah orang tua. Yang mana orang tua memang harus bertanggung jawab penuh terhadap anaknya dirumah. Orang tua lah yang berkewajiban mengawasi dan membantunya dalam proses belajar dan tumbuh kembang.

Namun ketika seorang anak berada disekolah, maka yang menjadi stakeholdernya adalah para staff disekolah. Diantaranya adalah kepala sekolah, semua guru, dan staff yang lainnya. Mereka bertanggung jawab dalam mengawasi dan mengurus peserta didik. 

Lebih dari itu, mereka juga harus memastikan bahwa peserta didik memperoleh wawasan pengetahuan yang lebih luas, pengalaman yang lebih banyak serta memastikan peserta didik mencapai tujuan pembelajaran dengan baik.

Sedangkan stakeholders dalam pelayanan Bimbingan dan Konseling yaitu meliputi komite sekolah, orang tua, masyarakat, dan instansi atau dinas terkait.

Lalu apa potensi  Stakeholders dalam layanan Bimbingan dan Konseling?

Stakeholder memiliki peranan penting dalam layanan Bimbingan dan konseling di sekolah. Hal ini dikarenakan stakeholder memiliki potensi dalam membantu tercapainya tujuan layanan BK. Yang mana, layanan BK ini juga mengambil bagian dalam pencapaian tujuan pembelajaran. 

Sehingga keduanya memiliki hubungan timbal balik yang saling menguntungkan. Karena layanan BK merupakan bantuan yang diberikan kepada peserta didik yang mungkin saja proses pembelajarannya terhambat oleh suatu hal atau permasalahan. Sehingga BK berguna sebagai pembantu pemecahan masalah demi  tercapainya tujuan pembelajaran oleh peserta didik maupun instansi sekolah.

Misalnya, Komite sekolah juga berperan aktif dalam membantu konselor atau petugas BK dalam membantu merancang dan menyetujui petugas BK dalam merumuskan kebijakan-kebijakan yang akan dijalankan oleh petugas BK. Semua guru juga demikian. Guru dapat membantu petugas BK dalam memperoleh informasi lebih tentang peserta didik ?( jika dibutuhkan). 

Orang tua dari peserta didik juga berperan penting dalam mendukung dan membantu BK dalam rangka mengentaskan permasalahan anak dengan memberi i memberi informasi tentang anaknya sehingga dari informasi tersebut dapat digali latar belakang terjadinya masalah terhadap anak, setelah itu orang tua juga bisa mendukung  dan membantu proses pembelajaran agar berjalan lancar, misalnya pemberian dukungan dan motivasi, dukungan moral dan material, serta membantu anak ketika belajar. 

Hal tersebut dapat dilakukan orang tua agar tujuan pelayanan BK berjalan lancar dan mencapai tujuan pembelajaran. Adapun dinas pendidikan atau instansi terkait juga berperan penting dalam pelayanan BK, misalnya dengan menyalurkan dana untuk kegiatan layanan Bimbingan dan Konseling.

Intinya, konselor atau petugas BK harus menjalin hubungan yang baik dengan para stakeholder. Karena berhasilnya tujuan layanan BK akan lebih maksimal dan mudah dicapai dengan bantuan mereka. Karena bagaimanapun, BK disekolah tetap berada dibawah naungan dinas atau instansi pendidikan terkait.

Selain itu tidak dapat dipungkiri bahwasannya dalam proses pendidikan, seorang guru berinteraksi langsung dengan peserta didik hampir setiap hari. Sehingga seorang guru mungkin saja mengikuti  dan banyak mengetahui perkembangan peserta didiknya. Oleh karena itu, peran guru juga penting bagi BK untuk membantunya menjalankan kebijakan-kebijakan BK.

Begitupun juga orang tua, yang harusnya pasti lebih mengetahui anaknya melebihi pihak manapun. Sehingga peran orang tua juga sangat penting dalam mebantu anak untuk berkembang, menambah wawasan pengetahuan, membantu mengentaskan masalah, dan menata karir masa depan yang gemilang. 

Karena bagaimanapun juga, orang tual ah yang paling bertanggung jawab terhadap anaknya. Sehingga melalui bantuan orang tua, konselor atau petugas BK bisa lebih terhubung dengan peserta didik guna membantu permasalahannya.

Disamping komite sekolah, guru, dan orang tua, seorang teman juga termasuk stakeholder. seorang peserta didik belajar, mendapat pengalaman, tumbuh, dan berkembang bersama teman-teman mereka. sedikit atau banyak, seorang teman ikut memberi andil dalam proses belajar. oleh karena itu, teman-teman peserta didik/ konseli bisa membantu konselor dalam menjalankan kebijakan ketika penyelesaian masalah. 

Dari seorang teman konseli, dapat digali banyak informasi mengenai konseli. teman juga bisa membantu proses penyelesaian masalah, jika masalah tersebut timbul dari konflik pertemanan. oleh karena itu, berhati-hatilah ketika berteman. dimanapun, jadilah teman yang berperan baik.

Jadi,bagaimana? mungkinkah kita menjadi stakeholder? ya, tentu saja mungkin. karena di masa depan, paling tidak kita adalah stakeholder di dalam keluarga. oleh karena itu, kita harus memahami betul tumbuh kembang anak dan bagaimana seharusnya anak dapat mencapai masa depan gemilang. ketika nanti dalam keluarga muncul sebuah masalah, kita sebagaiorang  tua juga harus cerdas dalam menyelesaikannya.

Source:

Asmani, jamal Ma'mur. 2010. Panduan Efektif Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Yogyakarta: DIVA Press

Tohirin. 2007. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis Intregasi). Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Santoadi, Fajar. 2010.Manajemen Bimbingan dan Konseling Komprehensif. Yogyakarta: Penerbit Universitas Sanata Dharma.

Hikmawati, Fenti. 2011. Bimbingan Konseling.Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun