Lalu apa potensi  Stakeholders dalam layanan Bimbingan dan Konseling?
Stakeholder memiliki peranan penting dalam layanan Bimbingan dan konseling di sekolah. Hal ini dikarenakan stakeholder memiliki potensi dalam membantu tercapainya tujuan layanan BK. Yang mana, layanan BK ini juga mengambil bagian dalam pencapaian tujuan pembelajaran.Â
Sehingga keduanya memiliki hubungan timbal balik yang saling menguntungkan. Karena layanan BK merupakan bantuan yang diberikan kepada peserta didik yang mungkin saja proses pembelajarannya terhambat oleh suatu hal atau permasalahan. Sehingga BK berguna sebagai pembantu pemecahan masalah demi  tercapainya tujuan pembelajaran oleh peserta didik maupun instansi sekolah.
Misalnya, Komite sekolah juga berperan aktif dalam membantu konselor atau petugas BK dalam membantu merancang dan menyetujui petugas BK dalam merumuskan kebijakan-kebijakan yang akan dijalankan oleh petugas BK. Semua guru juga demikian. Guru dapat membantu petugas BK dalam memperoleh informasi lebih tentang peserta didik ?( jika dibutuhkan).Â
Orang tua dari peserta didik juga berperan penting dalam mendukung dan membantu BK dalam rangka mengentaskan permasalahan anak dengan memberi i memberi informasi tentang anaknya sehingga dari informasi tersebut dapat digali latar belakang terjadinya masalah terhadap anak, setelah itu orang tua juga bisa mendukung  dan membantu proses pembelajaran agar berjalan lancar, misalnya pemberian dukungan dan motivasi, dukungan moral dan material, serta membantu anak ketika belajar.Â
Hal tersebut dapat dilakukan orang tua agar tujuan pelayanan BK berjalan lancar dan mencapai tujuan pembelajaran. Adapun dinas pendidikan atau instansi terkait juga berperan penting dalam pelayanan BK, misalnya dengan menyalurkan dana untuk kegiatan layanan Bimbingan dan Konseling.
Intinya, konselor atau petugas BK harus menjalin hubungan yang baik dengan para stakeholder. Karena berhasilnya tujuan layanan BK akan lebih maksimal dan mudah dicapai dengan bantuan mereka. Karena bagaimanapun, BK disekolah tetap berada dibawah naungan dinas atau instansi pendidikan terkait.
Selain itu tidak dapat dipungkiri bahwasannya dalam proses pendidikan, seorang guru berinteraksi langsung dengan peserta didik hampir setiap hari. Sehingga seorang guru mungkin saja mengikuti  dan banyak mengetahui perkembangan peserta didiknya. Oleh karena itu, peran guru juga penting bagi BK untuk membantunya menjalankan kebijakan-kebijakan BK.
Begitupun juga orang tua, yang harusnya pasti lebih mengetahui anaknya melebihi pihak manapun. Sehingga peran orang tua juga sangat penting dalam mebantu anak untuk berkembang, menambah wawasan pengetahuan, membantu mengentaskan masalah, dan menata karir masa depan yang gemilang.Â
Karena bagaimanapun juga, orang tual ah yang paling bertanggung jawab terhadap anaknya. Sehingga melalui bantuan orang tua, konselor atau petugas BK bisa lebih terhubung dengan peserta didik guna membantu permasalahannya.
Disamping komite sekolah, guru, dan orang tua, seorang teman juga termasuk stakeholder. seorang peserta didik belajar, mendapat pengalaman, tumbuh, dan berkembang bersama teman-teman mereka. sedikit atau banyak, seorang teman ikut memberi andil dalam proses belajar. oleh karena itu, teman-teman peserta didik/ konseli bisa membantu konselor dalam menjalankan kebijakan ketika penyelesaian masalah.Â