Mohon tunggu...
Izza Nahaarin
Izza Nahaarin Mohon Tunggu... Guru - Kualitas Tulisan bergantung pada seberapa sering dia membaca. makanya baca tulisanku, hehe

"Diantara keutamaan ilmu kepada penuntutnya adalah semua umat manusia dijadikan sebagai pelayannya" (Imam Syafi'i)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Gali Bakat Terpendam Anak Melalui Pelayanan BK

1 Oktober 2019   11:11 Diperbarui: 1 Oktober 2019   11:56 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Percaya atau tidak, setiap individu pasti memiliki potensi atau bakat positif yang terpendam dalam dirinya. Namun tidak banyak yang bisa menemukan bakatnya masing-masing. Penemuan bakat dalam diri individu perlu digali, entah oleh diri sendiri maupun dengan bantuan orang lain. 

Jika seseorang tidak bisa menemukan potensi yang ada pada dirinya, maka ia tidak bisa mengenal lebih jauh tentang dirinya sendiri. Hal demikian berpengaruh terhadap masa depannya. 

Berbeda halnya jika ia mampu mengenali potensi diri, maka individu tersebut tinggal mengembangkan potensi yang ada menjadi sebuah bakat dan prestasi. Sehingga, berkemungkinan besar ia akan mampu menjadi individu bermasa depan cerah sesuai apa yang dicita-citakan.

Ya, potensi diri harus dicari dan digali. Jangan sampai seorang anak atau siswa tidak mengenali dirinya sendiri. Karna mereka, atau bahkan kita adalah generasi bangsa yang akan dan sedang meneruskan cita-cita negara. 

Kita tidak bisa membiarkan penerus bangsa memiliki kompetensi yang ecek-ecek. Generasi muda sebagai penerus bangsa sudah sepatutnya memiliki mental tangguh untuk menghadapi keadaan negara yang semakin bergejolak. 

Oleh karena itu, pelajar atau siswa yang notabenya adalah generasi muda penerus bangsa haruslah memiliki semangat dan tekad yang kuat dalam membuat dirinya menjadi pribadi yang berguna bagi diri sendiri, masyarakat, agama dan negara. 

Semangat itu akan hadir jika ia meyakini penuh bahwa dalam dirinya terdapat potensi hebat yang mampu melahirhkan prestasi yang nantinya akan berguna dimasa depan. 

Semangat belajar dan berusaha untuk mengembangkan potensi diri menjadi sebuah prestasi yang berguna bagi negara juga harus dihadirkan oleh siswa. Jika ia tidak mampu menghadirkan semangat belajar dan mengembangkan potensi diri, maka hal ini menjadi keadaan yang darurat. 

Di sinilah BK harus mengambil peran. Sebagai siswa, mereka juga harus menyadari adanya keberadaan BK yang mana dalam pelayanannya, BK inilah yang dapat membantu siswa dalam merencanakan karir masa depan yang gemilang.

Dalam Bimbingan dan Konseling, terdapat 4 komponen pelayanan. Pelayanan dasar, pelayanan responsif, pelayanan perencanaan individual, dan dukungan sistem. Dalam pelayanannya, setiap komponen memiliki tujuan dan fokus pengembangannya masing-masing.

Pelayanan dasar dapat diartikan sebagai sebuah proses bantuan kepada konseli dalam rangka mengembangkan perilaku jangka panjang yang diperlukan dalam mengembangkan kemampuan dan memilih serta mengambil keputusan dalam menjalani kehidupannya. 

Proses pemberian bantuan ini dapat dilakukan dengan melalui kegiatan penyiapan pengalaman terstrukutur secara klasikal dan sistematis. Misalnya dengan menggunakan instrumen assesmen perkembangan dan kegiatan tatap muka dengan siswa yang terjadwal dikelas. 

Tujuan pelayanan ini adalah agar konseli mampu mencapai tugas-tugas perkembangannya. Dengan kata lain, pelayanan ini sebagai upaya membantu konseli agar memiliki kesadaran diri dan lingkungannya dalam hal pendidikan, pekerjaan dan budaya. 

Selain itu juga membantu konseli agar mampu mengembangkan ketrampilan untuk mengenali tanggungjawab dan tingkah laku yang baik bagi penyesuaian diri dengan lingkungannya, membantu konseli agar mampu menangani kebutuhan dan masalah hidupnya, serta mampu mengembangkan dirinya demi mencapai tujuan hidupnya. 

Oleh karena itu untuk mencapai tujuan tersebut, fokus pengembangan pda pelayan ini menyangkut aspek-aspek pribadi, sosial, belajar dan karir, yang mana semua aspek tersebut berkaitan erat dengan pencapaian tugas perkembangan konseli.

Adapun pelayanan responsif merupakan upaya membantu konseli yang sedang menghadapi kebutuhan dan masalah urgen, yang mana masalah dan kebutuhan ini harus segera diberi pertolongan untuk menyelesaikannya agar tidak menganggu proses pencapaian tugas-tugas perkembangannya. 

Bantuan yang bisa diberikan dalam pelayanan responsif misalnya dengan konseling individual, konseling krisis, konsultasi dengan orang tua dan guru, serta alih tangan kepada ahli. 

Pelayan responsif diberikan kepada konseli dengan tujuan untuk membantu konseli agar kebutuhannya terpenuhi dan masalahnya terpecahkan, serta membantu konseli yang memiliki hambatan dan kegagalan dalam penacapaian tugas-tugas perkembangannya. Pelayanan ini fokus pada masalah dan kebutuhan konseling.

Jika konseling membutuhkan bantuan yang terkait dengan perencanaan masa depan, maka BK bisa memberi  bantuan berupa pelayanan perencanaan individual. Pelayananan ini membantu konseli agar mampu menyusun dan beraktivitas yang berkaitan dengan perencanaan masa depan berdasakan pemahaman mengenai kekurangan dan kelebihan dirinya. 

Konseling dibantu untuk mencapai pemahaman yang mendalam akan karakteristiknya, potensi, peluang yang dimiliki, dan bakat-bakatnya sehingga konseli dapat mengambil keputusan tindakan apa yang harus dilakukan untuk mengembangkan potensinya. Untuk mengimplementasikan pelayanan ini, BK dapat melakukannya dengan kegiatan orientasi, informasi, konseling idividual, kolaborasi dan advokasi. 

Adanya pelayanan ini bertujuan untuk membantu konseli agar mampu memahami dirinya secara mendalam, mampu mengelola pengembangan dirinya, melakukan kegiatan yang berdasar pada pemahaman, tujuan dan rencana yang telah dirumuskan. 

Singkatnya, pelayanan ini memfasilitasi konseli untuk merencanakan, mengawasi dan mengelola rencana pendidikam, karir dan sosial pribadi dirinya sendiri. Sehingga konseli dapat mempersiapkan diri untuk kelanjutan kehidupan dimasa depan, menganalisa kekuatan dan kelemahan dalam rangka pencapaian tujuan, mengukur tingkat keberhasilan tujuan dan mengambil keputusan. Pengemabngan pelayanan ini difokuskan pada aspel akademik, karir, dan sosial-pribadi.

Komponen terakhrir dari program Bimbingan dan Konseling adalah dukungan sistem. Apa itu dukungan sistem? Dukungan sisitem merupakan komponen pelayanan dan kegiatan menejemen, tata kerja, dan infra struktur, serta pengembangan kemampuan profesional konselor secara berkelanjutan yang dapat membantu konseli mendapat kelancaran pada perkembangan konseli. 

Pelayanan ini sebagai dukungan kepada pelayanan-pelayanan yang telah disebutkan diatas agar pelayanan tersebut dapat diselenggarakan dan berjalan dengan lancar. Aspek-aspek yang terdapat dalam dukungan sistem ini diantaranya adalah pengembangan jejaring, kegiatan menejemen, serta riset dan pengembangan. 

Program jejaring atau networking meliputi kegiatan konsultasi dengan guru, kerjasama dengan orang tua, berpartisipasi dalam kegiatan sekolah, bekerjasama dengan personel sekolah, meneliti tentang masalah BK, serta berkolaborasi dengan ahli lai. 

Adapun kegiatan manajemen dapat dilakukan melalui kegiatan pengembangan program dan staf, pemanfaatan sumber daya dan pengembangan penataan kebijakan. Sedangkan riset dan pengembangan terkait dengan perkembangan profesi secara berkelanjutan dengan melakukan kegiatan penelitian dan mengikuti kegiatan profesi.

Komponen-komponen Bimbingan dan Konseling diatas merupakan bentuk pelayanan yang diberikan oleh program BK yang bersifat bantuan. Secara umum, tujuan dari komponen-komponen pelayanan BK tersebut adalah untuk membantu konseli agar mencapai karir masa depan melalui pemahaman diri, mengembangkan potensi hingga memenejemen tingkah laku dalam rangka merencanakan masa depan dan mengimplementasikannya melalui tindakan.

Dengan adanya pemahaman mengenai komponen BK, diharapkan siswa atau konseli tidak lagi takut dan ragu lagi untuk melibatkan BK dalam proses pendidikannya. 

Dengan pengetahuan ini, semoga keberadaan BK tidak dianggap sebagai momok dan tempat mengerikan bagi siswa. Wassalamualaikum Wr.Wb.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun