Mohon tunggu...
Ailaa
Ailaa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Sedang mencari sesuatu yang belum aku cari

Gadis aneh, yang mempunyai kepribadian abstrak, susah di tebak

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sahabat Labilku

1 September 2020   23:12 Diperbarui: 1 September 2020   23:09 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sahabat labilku

Sebutanku untuk mu

Kau hadir saat hati rapuh

Terbelenggu kian jenuh

Kau mengajari arti sabar

Memadamkan api yg sedang berkobar

Hadirmu mendekatkanku dengan sang pencipta

Yang selama ini jarang aku sapa

Takdir Tuhan memang lucu

Dipertemukan pada situasi yang kaku

Jadi begini, saat hati sedang patah dia datang tanpa resah

Aku banyak belajar darinya

Tentang arti dewasa

Dewasa bukan soal umur

Tapi tentang aku yang mampu berdamai

Berdamai meski keadaan mengajak bertengkar

Memaafkan meski bukan aku yang salah

Membantu meski tak pernah dibantu

Mengalah meski tak salah

Membuka mata selebar lebarnya

Bahwa cinta bukan soal dia

Dia yang mampu mencintai paras cantik

Dia yang mengagumi kepandaian 

Dia yang mencermati kelihaian 

Tapi tentang dia yang tetap mencintai dan menerima mu meski tau keadaan mu, kekuranganmu, kelemahanmu, dan mampu melengkapi mu

Dia membangkitkan ku dari jurang kelabilan

Dimana banyak orang yg menjadi korban

Sakit hati, dendam, marah, benci

Itu kan manusiawi? 

Semua aku lepas perlahan

Lantunan Suaranya memikat hati

Membuatku terpukau pasti

Shalawat baginda Nabi

Sungguh menyejukkan hati

Lantaran dia, perlahan ku menyukai sholawat

Menyadari betapa menakjubkan manfaat nya bagi umat

Saat hati gelisah, 

Dia mengajak ku sholat malam ;

"Dek, daripada kamu menangis. Bingung gak karuan.. Ndang deh sana ambil wudlu terus sholat malam.. Buat hatimu tenang ".

Perdana memang bagiku

Satu-satunya orang yg meyakinkan ku

Memberanikan diri curhat di hadapan sang Khaliq

Allah-lah satu-satunya tempat memohon ku

Tempat mencurahkan segala keresahan

Meski aku takut, kau tetap meyakinkan

Bahwa jalan itu benar, 

segera ku ambil wudlu. 

Ku bersujud di hadapan-Mu Ya Rabb

Bergetar hati ini

Membisu bibir ini

Engkau Allah.. 

Maha Pengasih lagi maha penyayang

Engkaulah wujud dari cinta sejati

Sahabat labilku, 

Saat dunia ku hancur

Saat aku hampir kehilangan akal sehatku

semua mata mencampakkan ku

semua tangan melepasku

Semua hati tak iba padaku

Engkau justru menuntunku

Menggenggam erat jemariku

Menghapus air mataku

Kau bermain sulap, 

Dengan sekejap menyulap air mata menjadi tawa

Dengan tingkah konyol mu

Dengan ekspresi gila mu

Walau mata sembab, aura positif mengalir dengan cepat

Sahabat labilku, 

Meski aku belum sepenuhnya dewasa

Aku perlahan mampu menyikapi segalanya

Terimakasih, sejenak kau menjadi bagian hidup

Meski sekarang kau redup

Tapi ku kenang slalu cahaya terang mu dulu

Bagiku, Kau hampir menjadi manusia yg sempurna

Aku iri, sedikit tak rela ada perempuan yg beruntung mendapat lelaki sepertimu

Hanya satu kurang mu

Kau menebar semua perhatian mu

Tanpa melihat akibat dari perbuatan mu itu

Dan aku, salah satu korban mu. ;(

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun