Permasalahan yang kedua yaitu kesulitan tenaga pendidik untuk beradaptasi dengan pembelajaran daring karena merupakan pengalaman pertama bagi mereka. Pada wilayah perkotaan, umumnya pendidik hanya memberikan tugas tanpa ada timbal balik terhadap peserta didik. Tak hanya itu, terkadang pendidik tidak memberikan penjelasan mengenai materi-materi yang harus dipelajari. Hal tersebut terjadi karena pendidik kurang dibekali dengan pelatihan teknologi digital yang dapat diterapkan dalam pembelajaran daring. Selain itu, pendidik juga merasa kesulitan dalam menetapkan metode pembelajaran yang efektif bagi siswa di masa pandemi.
Pada wilayah terpencil, permasalahan yang dihadapi sekolah maupun pendidik juga mengenai cara mengatasi keterbatasan-keterbatasan yang terjadi, seperti keterbatasan akses internet, finansial keluarga peserta didik, serta fasilitas teknologi digital sekolah. Diperlukan perhatian khusus kepada wilayah-wilayah yang tertinggal seperti itu agar jarak ketimpangan pendidikan tidak semakin melebar.
Faktor Penyebab Ketimpangan Pendidikan Indonesia yang Terjadi Selama Pembelajaran Daring pada Masa Pandemi
Ketimpangan dalam mengakses pendidikan berkualitas yang sudah terjadi sejak beberapa dekade silam semakin terlihat nyata karena adanya pandemi covid-19. Ketimpangan pendidikan selama pembelajaran daring pada masa pandemi dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu
- Akses terhadap jaringan internet
Akses internet di beberapa daerah Indonesia masih sulit dijangkau. Tak jarang peserta didik menempuh perjalanan yang jauh untuk memperoleh jaringan internet sebagai penunjang kegiatan pembelajaran daring.
- Ketersediaan perangkat teknologi digital
Sebagian besar masyarakat di wilayah terpencil ekonominya cenderung rendah, banyak peserta didik yang tidak memiliki perangkat teknologi digital, seperti gawai maupun laptop. Bahkan perlu mencari uang pinjaman untuk membeli gawai agar dapat mengikuti pembelajaran daring (Siska & Rudagi, 2021:8).
- Keterampilan teknologi digital
Kegiatan pembelajaran daring dilakukan secara digital melalui berbagai aplikasi pendukung, beberapa di antaranya yaitu WhatsApp, Zoom, Google Meet, dan lain sebagainya. Ketika seseorang memiliki keterampilan digital yang rendah, nantinya akan kesulitan dalam melakukan kegiatan pembelajaran daring.
- Metode pembelajaran yang sesuai
Para pendidik perlu menerapkan metode pembelajaran yang tepat sehingga peserta didik bisa tetap belajar dengan optimal meskipun secara daring. Di wilayah pedesaan, pendidik harus menyesuaikan metode pembelajarannya dengan segala keterbatasan yang terjadi.
Solusi yang Tepat dalam Mengatasi Ketimpangan Pendidikan Indonesia yang Terjadi Selama Pembelajaran Daring pada Masa Pandemi
Pada dasarnya, setiap manusia berhak mendapatkan pendidikan yang berkualitas. Maka, perlu dirumuskan solusi yang tepat untuk mengatasi ketimpangan pendidikan Indonesia yang terjadi selama pembelajaran daring pada masa pandemi agar pendidikan bermutu bagi seluruh pelajar, khususnya pelajar Indonesia, dapat terwujud.
- Orang tua
Peran orang tua sebagai pendidik di keluarga harus tetap dijalankan karena keadaan saat ini tidak memungkinkan jika hanya mengandalkan guru sebagai pendidik. Pembelajaran daring membuat siswa lebih sering berada di rumah yang berada dalam pengawasan orang tua. Orang tua juga harus sadar betapa pentingnya keterampilan digital. Perlu dilakukan sosialisasi cerdas penggunaan perangkat teknologi digital kepada orang tua atau wali murid.
- Sekolah
Sebagai lembaga penyelenggara pendidikan, sekolah harus siap memberi pelayanan apapun mengenai pendidikan terhadap siswanya. Di tengah perkembangan teknologi ini, pendidikan tingkah laku harus tetap diterapkan dalam pembelajaran. Pihak guru maupun sekolah perlu memberi keringanan bagi peserta didik yang tidak memiliki fasilitas untuk belajar secara daring maupun siswa yang kesulitan secara ekonomi. Jika perlu, guru memberikan layanan door to door atau mendatangi rumah siswa.
- Pemerintah
Peran pemerintah dalam mengatasi ketimpangan pendidikan sangat penting dan fundamental. Permasalahan pembelajaran daring yang telah dibahas sebelumnya menunjukkan bahwa pemerintah perlu menegaskan penyediaan infrastruktur teknologi digital yang lebih merata, atau paling tidak, infrastruktur yang dapat dijangkau semua masyarakat dengan mudah untuk pendidikan pada masa pandemi covid-19.
Kebijakan pemerintah untuk menekan angka penyebaran covid-19 di sektor pendidikan adalah diberlakukannya pembelajaran daring. Pelaksanaan pembelajaran daring tak luput dari permasalahan ataupun kekurangan yang dihadapi. Mulai dari keterbatasan akses internet hingga sulitnya menetapkan metode pembelajaran yang efektif. Hal itu membuat para pelajar tidak dapat memperoleh pembelajaran yang maksimal. Permasalahan-permasalahan tersebut banyak dijumpai di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar). Sedangkan di wilayah perkotaan hanya sebagian kecil saja. Oleh karena itu, ketimpangan pendidikan di masa pandemi lebih terlihat nyata.
Untuk mengatasi ketimpangan pendidikan yang terjadi pada masa pandemi ini dibutuhkan kerjasama antara berbagai pihak, yaitu pihak pemerintah, sekolah, serta orang tua. Jika semua pihak terlibat, pemerataan pendidikan yang berkualitas mungkin bisa tercapai di seluruh wilayah Indonesia.
DAFTAR RUJUKAN
Alifia, U., Barasa, A. R., Bima, L., Pramana, R. P., Revina, S., & Tresnatri, F. A. (2020). Belajar dari Rumah: Potret Ketimpangan Pembelajaran pada Masa Pandemi COVID-19. Smeru Institute, (1), 1-8. https://smeru.or.id/id/publication-id/belajar-dari-rumah-potret-ketimpangan-pembelajaran-pada-masa-pandemi-covid-19
Nur, F. (2018). Analisis Ketimpangan Pendidikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Sulawesi Selatan [Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar]. Repositori UIN Alauddin Makassar. http://repositori.uin-alauddin.ac.id/13214/1/Fauziah%20Nur.pdf