Strategi yang berasal dari diri sendiri
Hal pertama yang dapat dilakukan yaitu mengubah respon perilaku atau kognitif. Dengan kata lain, jika pada diri sendiri sudah merasakan ketegangan, sebaiknya mulai untuk time out dulu. Caranya cukup bervariatif, yaitu istirahat beberapa saat tanpa berpindah tempat atau bisa di luar ruangan agar merasa lebih lega, atau membasuh wajah menggunakan air dingin supaya lebih fresh.
Saat berada di rumah, bisa juga untuk melakukan relaksasi atau meditasi. Saat memiliki waktu luang atau pada hari libur kerja, kegiatan ini bisa dilakukan supaya bisa menumbuhkan perasaan yang nyaman dan rileks. Karyawan yang rileks diharapkan dapat mentransfer kemampuan untuk membangkitkan rasa rileks dalam situasi stres terhadap perusahaan. Jika karyawan dapat mengalihkan perasaan santai mereka  ke situasi stres  perusahaan, mereka dapat beradaptasi dengan perasaan itu.
Strategi berdasarkan organisasi
Hal yang dapat dilakukan yaitu melakukan perubahan fungsi dan struktur organisasi atau perusahaan. Contohnya yaitu dengan desentralisasi. Desentralisasi ini dapat mengurangi stres karyawan dengan memungkinkan karyawan untuk lebih terlibat dalam pengambilan keputusan atau proses pengambilan  keputusan, terutama yang berkaitan dengan pekerjaan dan wilayah mereka. Oleh karena itu, hal ini dapat mengurangi perasaan kurang percaya diri dan perasaan tidak mampu seorang karyawan.
Strategi dukungan sosial
Dalam meminimalisir terjadinya stres, diperlukan dukungan sosial, terutama dari orang-orang terdekat, seperti anggota keluarga, kolega, dan manajer. Untuk mendapatkan dukungan yang maksimal, diperlukan komunikasi yang baik dalam segala aspek untuk mendapatkan dukungan sosial. Karyawan dapat  berbicara dengan orang lain tentang masalah mereka, atau setidaknya memiliki tempat untuk mengadukan keluhan mereka. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H