Selain itu banyaknya kecoa merupakan indicator kurangnya menjaga kebersihan rumah. Sebagaimana dipahami bahwa jin senang tinggal di rumah-rumah yang kotor.
Keempat, keluar kalajengking
Pemahaman yang umum di masyarakat, termasuk di kalangan sebagian ahli ruqyah, menghubungkan kemunculan kalajengking di dalam rumah dengan adanya gangguan jin. Dalam Islam, keberadaan jin memang diakui. Namun, tidak semua kejadian yang tidak biasa harus langsung dikaitkan dengan gangguan jin. Al-Qur'an mengajarkan kita untuk mencari sebab-sebab alamiah terlebih dahulu sebelum mengaitkannya dengan hal-hal ghaib.Â
Keberadaan kalajengking di dalam rumah lebih berkaitan dengan faktor lingkungan misalnya lembab, perubahan cuaca, serta keberadaan rumah. Rumah berada dekat dengan area yang banyak kalajengkingnya, kemungkinan masuk ke dalam rumah akan lebih besar.
Kelima, keluar semut merah
Kemunculan semut merah di dalam rumah biasanya disebabkan oleh adanya sumber makanan yang menarik, seperti remah-remah makanan, cairan manis, atau bahkan kelembaban. Jadi indikasinya lebih mengarah pada rumah yang kotor, bukan pada keberadaan semut itu sendiri. Semut mengalami siklus hidup yang teratur, termasuk fase perkembangbiakan. Pada fase tertentu, populasi semut dapat meningkat secara signifikan, sehingga terlihat lebih banyak semut yang beraktivitas di dalam rumah.
Keenam, terdapat retakan pada dinding rumah
Retakan rumah di sini bukanlah retakan biasa namun terdapat celah. Menurut ustadz Abdurrahman Dani, praktisi thibbun nabawi retakan rumah yang menganga bisa jadi merupakan tempat berdiamnya jin.
Ketujuh, rumah yang bocor terus menerus
Masih menurut ustadz Abdurraman Dani rumah yang bocor tak kunjung "sembuh" padahal sudah dibenahi juga bisa menjadi penanda bahwa rumah tersebut dihuni oleh jin.
Kedelapan, listrik sering mati ketap-ketip