Kedua, dimakan oleh air alias kebanjiran
Ketiga, dimakan oleh orang alias penipu
Keempat, dimakan oleh gempa
Kelima, dimakan oleh pencuri
Keenam, dimakan oleh dokter alias sakit.
Namun tentu saja kita tidak bisa menggeneralisir setiap kejadian yang disebutkan dengan asumsi hanya karena kurang sedekah.
Seperti kisah nabi Ayyub 'alaihissalam yang sakit parah dan menahun bukan berarti karena kurang sedekah, namun dari kisah tersebut ada hikmah tentang bagaimana menyikapi ujian yang diberikan Allah SWT.
Mungkin ada beberapa cerita atau kisah yang mengaitkan antara tindakan seseorang dengan musibah yang menimpanya, termasuk kebakaran, kebanjiran, penipuan, pencurian dan lain-lain. Namun, menghubungkan semua kejadian kebakaran atau musibah lainnya dengan tindakan bersedekah adalah generalisasi yang terlalu jauh dan tidak dapat dibenarkan.
Musibah bisa menimpa siapa saja, baik yang kaya maupun yang miskin, baik yang sering bersedekah maupun yang tidak. Musibah adalah ujian dari Allah SWT dan tidak selalu berhubungan dengan perbuatan manusia.
Akan tetapi segala bentuk musibah atau ujian bisa menjadi nasehat atau pengingat atas sikap atau perbuatan kita itu juga penting agar selalu waspada dan hati-hati dalam bertindak.
Bersedekah adalah tindakan yang mulia dan membawa banyak kebaikan, namun tidak ada jaminan bahwa dengan bersedekah kita akan terhindar dari segala macam musibah. Sebaliknya, tidak bersedekah juga tidak berarti kita akan mengalami musibah.