"Iya, aku tadi ditolong sama mbak ini." Nenek mengatakan itu sambil menunjuk ke arah saya.
"Terima kasih, Bu. Sudah menolong ibu kami."
Si nenek pun berbisik pada saya,"Gimana, masih kebelet?"
 "Sudah ndak, Nek." Kami pun tertawa bareng.
Saya pun pamitan pada keluarga nenek yang dari Bandung itu. Masya Allah, senang rasanya menyaksikan mereka. Berangkat umroh satu keluarga. Nenek, anak, menantu serta cucu. Saya pun berdoa semoga Allah memperkenankan saya bersama anak-anak bisa berangkat umroh bersama.
Kejadian ketiga saya ditaqdirkan menolong nenek-nenek lagi saat di Bandara Jeddah.
Kami ceck out dari Hotel Moven Pick hari Selasa pukul 09.30 waktu setempat. Lanjut ke Jeddah, mampir ke swalayan di sana.
Sekitar pukul 15.00 waktu setempat kami berangkat ke bandara Jeddah. Sambil menunggu antrian cek paspor dan tiket pesawat, qadarullah saya dipertemukan lagi dengan seorang nenek yang sedang tidak sehat.
Pas di sebelah saya. Kepalanya disandarkan di kursi. Wajahnya pucat. Saya pegang dahinya, agak panas.
"Nenek sakit?"
"Iya, nak."