Hari Rabu, 29 Mei 2024 UPT Satuan Pendidikan SDN Karangsono Kecamatan Wonorejo mengadakan acara Pisah Kenang bagi siswa kelas VI tahun pelajaran 2023/2024.
Pengumuman kelulusan masih tanggal 10 Juni 2024 tapi SDN Karangsono kecamatan Wonorejo sudah melaksankan acara Pisah Kenang Kelas VI. Hal ini dikarenanakan sebagian besar siswa akan melanjutkan belajar di pondok.
Acara Pisah Kenang atau Pelepasan Siswa merupakan kegiatan rutin tahunan yang diadakan oleh sekolah. Tujuan diadakannya acara pisah kenang bagi siswa mencakup beberapa aspek penting, antara lain: mengakui dan memberikan penghargaan kepada siswa atas usaha, dedikasi, dan prestasi akademik maupun non-akademik yang telah dicapai selama menempuh pendidikan di sekolah, menciptakan momen yang berkesan bagi siswa, guru, dan staf sekolah. Acara ini memberikan kesempatan untuk mengenang momen-momen penting dan pengalaman selama berada di sekolah, memberikan kesempatan bagi siswa, guru, dan orang tua untuk berinteraksi dalam suasana yang lebih santai dan informal, sehingga memperkuat ikatan sosial di antara mereka.
Selain itu juga memberikan kesempatan bagi siswa untuk berbicara di depan umum, misalnya melalui pidato perpisahan atau penampilan seni, yang dapat meningkatkan rasa percaya diri dan kemandirian mereka, membantu siswa menyadari pentingnya rasa syukur dan penghargaan terhadap semua pihak yang telah berkontribusi dalam perjalanan pendidikan mereka, termasuk guru, teman, dan keluarga, memberikan inspirasi dan motivasi bagi siswa untuk menghadapi tahap berikutnya dalam pendidikan atau kehidupan mereka dengan lebih siap dan bersemangat, menyediakan penutupan yang formal dan bermakna bagi babak kehidupan siswa di sekolah tersebut, sehingga mereka dapat melanjutkan ke jenjang berikutnya dengan perasaan bangga dan siap.
Dengan demikian, acara pisah kenang tidak hanya menjadi momen untuk merayakan pencapaian, tetapi juga kesempatan untuk mempersiapkan siswa menghadapi masa depan dengan penuh percaya diri dan semangat.
Pra acara diisi dengan penampilan beberapa tarian oleh kelas I sampai dengan kelas V.
Arak-arakan para wisudawan wisudawati diawali dari rumah komite. Pada barisan paling depan kepala sekolah didampingi oleh kepala desa dan ketua komite. Di bagian barisan berikutnya yaitu dewan guru SDN Karangsono diikuti oleh barisan wisudawan wisudawati. Diiringi alunan drum band arak-arakan ini mengundang antusiasme warga sekitar untuk ikut menyaksikan.
Acara Pisah Kenang tahun ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Prosesi diawali dari iringan sholawat Badar yang mengantarkan para wisudawan wisudawati dengan dipandu oleh dua orang siswi pembawa bendera merah putih dan lambang Tut Wuri Handayani. Di belakangnya ada dua orang siswi menaburkan bunga dalam bakul yang terbuat dari rotan.
Sholawat Badar memiliki makna filosofis yang mendalam, terutama ketika dilantunkan dalam berbagai acara, termasuk dalam konteks pisah kenang siswa. Â Dengan melantunkan Sholawat Badar, acara pisah kenang siswa tidak hanya menjadi momen perpisahan yang penuh kenangan, tetapi juga sarat dengan nilai-nilai spiritual yang mendalam, mengingatkan siswa akan pentingnya iman, doa, dan kebersamaan dalam menghadapi masa depan.
Adapun menaburkan bunga bunga dalam acara pembukaan prosesi adalah tindakan simbolis yang kaya akan makna, mencerminkan keindahan, penghormatan, harapan, dan doa bagi kelancaran dan keberkahan acara serta para pesertanya.
Acara yang berbeda pada tahun ini adalah adanya prosesi sungkeman dari para wisudawan wisudawati kepada orang tua. Â Acara sungkeman dalam upacara wisuda merupakan ungkapan kasih sayang, penghargaan, dan penghormatan kepada orang tua yang telah berperan penting dalam keberhasilan pendidikan anak-anak mereka. Ini juga menjadi momen yang menguatkan ikatan keluarga dan melestarikan nilai-nilai budaya yang berharga.
Ada momen haru dari para wisudawan wisudawati dan orang tua mereka. Para wisudawan wisudawati dan orang tua pun menangis haru. Bahkan tidak sedikit dari para undangan yang ikut menitikkan air mata.
Acara ini dapat terlaksana dengan sukses luar biasa berkat kerja keras dari para guru, wali murid serta dukungan penuh dari kepala desa Karangsono dan komite sekolah. Dukungan dari kepala desa Karangsono yaitu memfasilitasi adanya drum band dan penyanyi. Selain itu kepala desa juga memberikan piala kepada 3 wisudawati terbaik dan tentu saja uang saku. Ibu kepala desa yang ikut hadir pun memberikan reward (saweran) kepada para peserta yang tampil di panggung.
Momen yang paling lucu dan menarik adalah saat pemandu acara memanggil para wisudawan wisudawati sambil dibacakan cita-citanya. Ada satu wisudawan yang bercita-cita menjadi kepala desa, secara spontan bapak kepala desa naik ke panggung dan memberikan reward berupa uang tunai seratus ribu. Masya Allah, terima kasih kapada bapak kepala desa beserta ibu. Semoga sehat selalu dan diberikan umur yang panjang, rizqi yang lancar dan barokah.
Tak kalah luar biasa adalah apresiasi dari wali murid kepada sekolah dan dewan nguru. Untuk sekolah, wali murid memberikan kenang-kenangan berupa 2 kipas angin besar. Sedangkan untuk para guru mereka memberikan baju seragam. Jazaakumullahu khairan atas hadiah yang luar biasa ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H