Acara yang berbeda pada tahun ini adalah adanya prosesi sungkeman dari para wisudawan wisudawati kepada orang tua. Â Acara sungkeman dalam upacara wisuda merupakan ungkapan kasih sayang, penghargaan, dan penghormatan kepada orang tua yang telah berperan penting dalam keberhasilan pendidikan anak-anak mereka. Ini juga menjadi momen yang menguatkan ikatan keluarga dan melestarikan nilai-nilai budaya yang berharga.
Ada momen haru dari para wisudawan wisudawati dan orang tua mereka. Para wisudawan wisudawati dan orang tua pun menangis haru. Bahkan tidak sedikit dari para undangan yang ikut menitikkan air mata.
Acara ini dapat terlaksana dengan sukses luar biasa berkat kerja keras dari para guru, wali murid serta dukungan penuh dari kepala desa Karangsono dan komite sekolah. Dukungan dari kepala desa Karangsono yaitu memfasilitasi adanya drum band dan penyanyi. Selain itu kepala desa juga memberikan piala kepada 3 wisudawati terbaik dan tentu saja uang saku. Ibu kepala desa yang ikut hadir pun memberikan reward (saweran) kepada para peserta yang tampil di panggung.
Momen yang paling lucu dan menarik adalah saat pemandu acara memanggil para wisudawan wisudawati sambil dibacakan cita-citanya. Ada satu wisudawan yang bercita-cita menjadi kepala desa, secara spontan bapak kepala desa naik ke panggung dan memberikan reward berupa uang tunai seratus ribu. Masya Allah, terima kasih kapada bapak kepala desa beserta ibu. Semoga sehat selalu dan diberikan umur yang panjang, rizqi yang lancar dan barokah.
Tak kalah luar biasa adalah apresiasi dari wali murid kepada sekolah dan dewan nguru. Untuk sekolah, wali murid memberikan kenang-kenangan berupa 2 kipas angin besar. Sedangkan untuk para guru mereka memberikan baju seragam. Jazaakumullahu khairan atas hadiah yang luar biasa ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H