Tidak ada manusia hidup yang tidak memiliki persoalan. Setiap manusia pasti diuji Allah dengan masalah atau ujian.
Cerita berikut ini semoga menjadi inspirasi untuk selalu berbuat baik dalam kondisi lapang maupun sempit.
Dikisahkan ada sepasang suami istri di kota Karawang yang memiliki 8 anak. Sang suami bekerja sebagai penjual gorengan sedangkan istrinya membantu suaminya.
Suatu malam tiba-tiba putri ke empat yang masih kelas XII SMA mengalami muntah darah. Tak menunggu lama sepasang suami istri ini pun membawa putri mereka ke Puskesmas terdekat. Langsung masuk ke IGD untuk segera mendapatkan penanganan. Kondisi sang putri semakin melemah, napasnya sesak, denyut nadi juga melemah, masih saja muntah darah. Melihat kondisi yang seperti itu pihak Puskesmas pun segera merujuk putri dari pasangan suami istri itu ke rumah sakit.
Di rumah sakit, sang putri segera mendapatkan penanganan yang lebih serius. Hasil diagnosa dokter sang putri mengalami maag akut.
Sang ibu dengan sabar menunggui putrinya yang terbaring lemah sambil mulutnya tak berhenti melantunkan doa. Sambil menggenggam tangan putrinya, sang ibu terus saja berdzikir, memohon kepada Sang Pemberi Kesembuhan agar putrinya segera sembuh.
Pukul 09.00 dokter melakukan visitasi dan mengecek kondisi putri pasangan suami istri itu. Ada cairan dalam paru-paru yang membuat proses pernapasan menjadi terganggu. Oleh karenanya dokter mengatakan bahwa besok pukul 09.00 cairan dalam paru-paru tersebut harus dikeluarkan.
Di bed sebelah putrinya ada ibu setengah baya yang juga sedang menunggu putrinya yang sedang dirawat. Ibu setengah baya ini minta tolong pada ibu penjual gorengan untuk menghubungi keluarganya. Diberikannya nomor WA untuk menghubunginya. Ibu penjual gorengan ini pun mengirim chat kepada keluarga yang dimaksud. Masih centang satu. Selanjutnya ibu penjual gorengan ini pun menelpon keluarga yang dimaksud. Nihil. Akhirnya ibu paruh baya ini pun pamit akan ke kasir untuk menyelesaikan administrasi rumah sakit.
Pukul 12.00 ibu penjual gorengan bermaksud ke kantin untuk membeli makanan. Ibu ini kaget karena mendapati ibu paruh baya yang minta tolong tadi masih berada di rumah sakit.
"Ibu kok masih di sini? Katanya tadi mau pulang?"
Ibu paruh baya ini pun sambil berurai air mata mengatakan bahwa dia tidak bisa pulang karena tidak punya ongkos. Semua sudah habis untuk pembayaran administrasi putrinya.
Tak berpikir lama, ibu penjual gorengan ini pun mengulurkan selembar uang 100 ribu. Meski dia sendiri sebenarnya juga sedang butuh tapi ada yang lebih membutuhkan.
Kedua orang ibu ini pun saling berpelukan.
"Semoga putri ibu segera sembuh. Terima kasih sudah membantu saya. Saya tidak tahu harus bagaimana untuk pulang seandainya ibu tidak memberikan uang ini."
"Pulanglah, bu. Semoga putri ibu juga sehat selalu. Ibu diberikan kesehatan dan kemudahan urusan."
Hari berikutnya pukul 09.00 saatnua dokter akan melakukan tindakan pengeluaran cairan pada paru-paru dari putri ibu penjual gorengan. Sebelum dilakukan tindakan itu, perawat pun melakukan serangkaian pemeriksaan.
Dokter yang menangani pasien itu pun sangat keheranan dengan kondisi yang dialami putri dari ibu penjual gorengan tersebut.
"Ibu, hari ini juga putri ibu diperbolehkan pulang. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa semuanya normal. Denyut nadi normal, detak jantung normal, tensi normal, cairan dalam paru-paru juga sudah tidak ada."
Dokter memberikan penjelasan kepada ibu penjual gorengan tersebut.
Sontak, ibu penjual gorengan ini pun sujud syukur. Ia sangat bersyukur atas keajaiban ini.
Benarlah sabda Rasulullah SAW Â "Sedekah tidak mengurangi harta dan Allah tidak menambahkan hamba karena pemaafan kecuali Allah menaikkan derajatnya." (HR. Muslim)
Sedekah memiliki keutamaan yang besar, baik dalam kondisi lapang maupun sempit, karena dengan berbuat sedekah seseorang memperoleh keberkahan dari Allah SWT serta mendapatkan rahmat dan kemurahan-Nya.
Apalagi di bulan Ramadhan yang penuh kemuliaan ini. Allah akan melipatgandakan pahala atas segala amal shalih yang kita lakukan termasuk bersedekah.
Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H