Ibu paruh baya ini pun sambil berurai air mata mengatakan bahwa dia tidak bisa pulang karena tidak punya ongkos. Semua sudah habis untuk pembayaran administrasi putrinya.
Tak berpikir lama, ibu penjual gorengan ini pun mengulurkan selembar uang 100 ribu. Meski dia sendiri sebenarnya juga sedang butuh tapi ada yang lebih membutuhkan.
Kedua orang ibu ini pun saling berpelukan.
"Semoga putri ibu segera sembuh. Terima kasih sudah membantu saya. Saya tidak tahu harus bagaimana untuk pulang seandainya ibu tidak memberikan uang ini."
"Pulanglah, bu. Semoga putri ibu juga sehat selalu. Ibu diberikan kesehatan dan kemudahan urusan."
Hari berikutnya pukul 09.00 saatnua dokter akan melakukan tindakan pengeluaran cairan pada paru-paru dari putri ibu penjual gorengan. Sebelum dilakukan tindakan itu, perawat pun melakukan serangkaian pemeriksaan.
Dokter yang menangani pasien itu pun sangat keheranan dengan kondisi yang dialami putri dari ibu penjual gorengan tersebut.
"Ibu, hari ini juga putri ibu diperbolehkan pulang. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa semuanya normal. Denyut nadi normal, detak jantung normal, tensi normal, cairan dalam paru-paru juga sudah tidak ada."
Dokter memberikan penjelasan kepada ibu penjual gorengan tersebut.
Sontak, ibu penjual gorengan ini pun sujud syukur. Ia sangat bersyukur atas keajaiban ini.
Benarlah sabda Rasulullah SAW Â "Sedekah tidak mengurangi harta dan Allah tidak menambahkan hamba karena pemaafan kecuali Allah menaikkan derajatnya." (HR. Muslim)