Hal ini penting terutama saat suami sedang bepergian atau safar. Sebelum pulang sebaiknya suami memberikan kabar agar sang istri dapat mmpersiapkan segala keperluan. Memberikan kejutan atau surprise tentang kedatangan setelah bepergian  sangat tidak dianjurkan menurut syariat Islam.
Pemberian kabar atau informasi saat suami bepergian memiliki beberapa hikmah atau manfaat dalam konteks hubungan pernikahan dalam Islam maupun dalam konteks umum.
Memberikan kabar saat bepergian adalah bentuk kepedulian suami terhadap istri dan keluarganya. Informasi tentang keberadaan dan keadaan suami memberikan rasa aman dan ketenangan kepada istri serta keluarga yang ditinggalkan.
Pemberian kabar saat bepergian menciptakan atmosfer keterbukaan dan kepercayaan dalam hubungan pernikahan. Dengan berbagi informasi, suami menunjukkan bahwa ia dapat dipercaya dan tidak ada yang disembunyikan.
Kabar saat bepergian adalah bagian dari komunikasi yang baik antara suami dan istri. Komunikasi yang efektif dapat menghindari munculnya kesalahpahaman dan ketidakpastian di antara pasangan.
Dengan memberikan kabar sebelum bepergian, suami membantu istri dan keluarganya untuk mempersiapkan diri secara mental dan emosional menghadapi ketidakhadiran suami. Ini dapat mengurangi kecemasan dan stres yang mungkin muncul.
Memberikan kabar juga dapat dihubungkan dengan nilai-nilai persaudaraan dan silaturahmi dalam Islam. Memberikan informasi tentang perjalanan adalah bentuk kebaikan dan perhatian terhadap orang yang ditinggalkan.
Dalam Islam, Nabi Muhammad SAW juga menekankan pentingnya memberikan kabar saat bepergian. Beliau menyarankan agar seseorang memberikan informasi tentang perjalanan, tujuan, dan perkiraan waktu kembali. Hal ini sebagai bentuk etika dan adab dalam berkomunikasi, serta sebagai wujud kepedulian terhadap orang yang ditinggalkan.
Dengan memberikan kabar saat bepergian, suami dapat membangun dan memelihara hubungan pernikahan yang sehat, penuh kepercayaan, dan penuh dengan nilai-nilai moral.
Keempat, tidak kasar terhadap istrinya.
Sikap tidak kasar mencerminkan penghargaan terhadap pasangan, kebijaksanaan dalam berkomunikasi, dan kesadaran akan kepentingan membangun hubungan yang sehat.