Mohon tunggu...
Izatul Laela
Izatul Laela Mohon Tunggu... Guru - Kepala Sekolah di SDN Karangsono Kecamatan Wonorejo Kabupaten Pasuruan

Hobi menulis, membaca, konten yang menarik tentang kisah yang inspiratif

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Komunitas Belajar di Sekolah, Sebuah Upaya Transformasi Pembelajaran bagi Peserta Didik

26 Desember 2023   00:00 Diperbarui: 26 Desember 2023   01:15 1964
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi priabdi

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset Dan Teknologi telah melaksanakan peluncuran Merdeka Belajar episode 15 yaitu tentang Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar. Oleh karena itu sinergitas antara guru, kepala sekolah dan pengawas sangat penting terhadap transformasi pembelajaran bagi peserta didik. Untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran di satuan pendidikan maka perlu adanya peningkatan kompetensi secara berkala, antara lain melalui pelatihan, pendampingan, mentoring, coaching maupun komunitas belajar.

Komunitas belajar adalah sekelompok guru dan tenaga kependidikan (GTK)  yang memiliki minat atau tujuan pembelajaran yang sama, dan mereka secara bersama-sama menciptakan lingkungan di mana mereka dapat saling belajar dan berbagi pengetahuan. Tujuannya adalah terciptanya iklim pembelajaran yang berpusat pada peserta didik.

Beberapa ciri umum dari komunitas belajar meliputi: Tujuan Bersama, Pembelajaran Kolaboratif, Dukungan Emosional, Ruang Diskusi, Diversitas Anggota, Pemecahan Masalah Bersama. 

Tiga ide besar dalam menjalankan komunitas belajar menurut Dufour, 2020 yaitu fokus pada pembelajaran, membudayakan kolaborasi dan tanggung jawab kolektif serta berorientasi pada hasil (pembelajaran peserta didik).

 Untuk fokus pada pembelajaran, ada beberapa pertanyaan yang harus dijawab oleh GTK yaitu : 1) Apa yang diharapkan oleh GTK tentang hal yang dipelajari oleh peserta didik?; 2) Bagaimana kita tahu bahwa setiap peserta didik belajar tentang hal tersebut?; 3) Bagaimana respon kita jika ada peserta didik yang tidak belajar?; 4) Bagaimana kita akan memperkaya pelajaran untuk peserta didik yang sudah mahir?

Membangun budaya kolaborasi dan komitmen bersama terkait peserta didik adalah kunci untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang positif dan efektif. Hal-hal yang dapat dilakukan untuk mengembangkan budaya tersebut di lingkungan pendidikan antara lain Komunikasi Terbuka dan Jelas, Inklusivitas dan Keterlibatan Orang Tua, Kolaborasi Antar Guru,Pembelajaran Berbasis Proyek dan Tim, Budaya Penghargaan dan Pengakuan, Pengembangan keterampilan Sosial dan Emosional, Penggunaan Teknologi Kolaboratif, Kesempatan Partisipasi peserta didik, Pelatihan dan Pengembangan Staf, Evaluasi dan Pembaruan Terus-Menerus. 

Membangun orientasi pada hasil belajar peserta didik yang terkait dengan komunitas belajar melibatkan kolaborasi antara guru, peserta didik, dan mungkin juga orang tua atau wali peserta didik. Beberapa strategi yang dapat membantu menciptakan hubungan erat antara komunitas belajar dan pencapaian hasil belajar peserta didik antara lain Penetapan Tujuan Bersama, Partisipasi Orang Tua dalam Proses Pembelajaran, Kolaborasi Antara Guru dan Orang Tua, Pembelajaran Bersama dalam Komunitas, Pemantauan Berkala dan Umpan Balik, Pengembangan Materi Pembelajaran Bersama, Pertukaran Sumber Daya, Pelatihan untuk Orang Tua, Penyelenggaraan Acara dan Proyek Bersama, Budaya Dukungan dan Penerimaan.

 

Peningkatan hasil belajar peserta didik dapat dilihat dengan membandingkan bukti berupa hasil asesmen sebelum dan sesudah dilakukan intervensi dalam suatu siklus pembelajaran. 

Dengan menerapkan langkah-langkah ini, sekolah dapat menciptakan budaya yang mendukung kolaborasi dan komitmen bersama, yang pada gilirannya akan meningkatkan pengalaman pembelajaran peserta didik.

Komunitas belajar dalam skala kecil dapat dilakukan di lembaga internal sekolah. Adapun langkah yang bisa dilakukan adalah :

Pertama, membentuk tim kecil. Dalam tim ini diupayakan terdapat tim manajemen dan guru yang dapat menggerakkan rekan sesama guru, memiliki komitmen tinggi serta keterampilan dalam memfasilitasi kegiatan komunitas belajar.

Kedua, melakukan telaah data hasil belajar peserta didik. Tujuannya adalah untuk mengetahui kondisi belajar peserta didik sebagai dasar penentuan fokus dan prioritas  belajar guru  di satuan pendidikan.

Ketiga, melakukan sosialisasi dan penguatan tentang pentongnya komunitas belajar bagi warga sekolah, membuat komitmen bersama dan menyepakati tata nilai.

Keempat, memasukkan jam efektif guru di sekolah

Kelima, merealisasikan belajar bersama dan berbagi praktik baik.

Siklus komunitas belajar dalam sekolah terdiri dari empat tahap yaitu refleksi awal, perencanaan, implementasi dan evaluasi.

Tahap refleksi awal dalam siklus komunitas belajar di dalam sekolah adalah saat anggota komunitas bersama-sama mengidentifikasi dan merenungkan tentang kebutuhan, tujuan, dan harapan mereka terhadap komunitas belajar tersebut. Tahap ini biasanya terjadi di awal pembentukan atau pada awal setiap siklus pembelajaran. 

Tahap refleksi awal dalam siklus komunitas belajar di dalam sekolah adalah saat anggota komunitas bersama-sama mengidentifikasi dan merenungkan tentang kebutuhan, tujuan, dan harapan mereka terhadap komunitas belajar tersebut. Tahap ini biasanya terjadi di awal pembentukan atau pada awal setiap siklus pembelajaran.

Jika ada data atau informasi mengenai hasil belajar sebelumnya, tren pembelajaran, atau tantangan khusus, anggota komunitas menggunakan data ini untuk membimbing refleksi awal mereka.

Ini dapat mencakup data nilai peserta didik, hasil tes, atau umpan balik dari tahun-tahun sebelumnya.

Tahap perencanaan dalam siklus komunitas belajar di sekolah adalah langkah kritis di mana anggota komunitas merumuskan rencana tindakan yang akan diambil untuk mencapai tujuan pembelajaran bersama. Hal-hal yang dapat dilakukan saat perencanaan yaitu Klarifikasi Tujuan Pembelajaran, Penetapan Prioritas, Penyusunan Rencana Aksi, Pembentukan Tim Kerja atau Kelompok Tugas, Penyusunan Rencana Pengembangan Profesiona, Identifikasi Sumber Daya yang Diperlukan, Pengembangan Alat Evaluasi, Komunikasi dan Keterlibatan Pihak-pihak Terkait, Penyusunan Jadwal dan Rencana Pelaksanaan, Pengembangan Strategi Komunikasi dan Kolaborasi, Pengukuran dan Pemantauan Kemajuan.

Dengan merinci rencana aksi ini, komunitas belajar di sekolah dapat memastikan bahwa semua langkah yang diambil sesuai dengan visi dan tujuan pembelajaran bersama. Tahap perencanaan juga memungkinkan komunitas untuk bersiap mengatasi potensi hambatan dan mengoptimalkan peluang untuk mencapai hasil pembelajaran yang diinginkan.

Tahap implementasi dalam siklus komunitas belajar di sekolah adalah langkah di mana rencana aksi yang telah dirancang diterapkan dan dilaksanakan. Langkah-langkah dalam tahap implementasi antara lain yaitu Sosialisasi Rencana Aksi, Pengorganisasian Tim atau Kelompok Kerja, Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran, Pemantauan dan Evaluasi Terus-menerus, Kolaborasi dan Keterlibatan Aktif, Dukungan dan Bimbingan, Adaptasi dan Perbaikan, Fasilitasi Diskusi dan Refleksi, Penggunaan Teknologi Dukung, Peningkatan Keterlibatan Orang Tua, Pelaporan dan Dokumentasi.

Tahap implementasi adalah saat di mana konsep-konsep teoritis dan rencana aksi diuji dalam konteks nyata. Pada akhir tahap ini, komunitas belajar dapat melihat sejauh mana pencapaian tujuan pembelajaran dan mempersiapkan diri untuk tahap refleksi lebih lanjut dalam siklus pembelajaran.

Tahap evaluasi dalam siklus komunitas belajar di sekolah adalah saat di mana anggota komunitas belajar merenungkan hasil dan dampak dari upaya pembelajaran bersama yang telah dilakukan. Berikut adalah beberapa langkah dan pertimbangan yang dapat membantu dalam tahap evaluasi antara lain Pengumpulan Data Hasil Pembelajaran, Survei dan Umpan Balik dari Anggota Komunitas, Evaluasi Proses Pembelajaran, Pemantauan Partisipasi, Analisis Data Kuantitatif dan Kualitatif, Penilaian Dampak Jangka Panjang, Perbandingan dengan Tujuan Awal, Identifikasi Pembelajaran dan Prestasi, Penghargaan dan Pengakuan Prestasi, Refleksi Bersama, Penyesuaian Rencana Aksi, Rencana untuk Siklus Selanjutnya. 

Tahap evaluasi adalah momen penting untuk mengukur dampak dan efektivitas komunitas belajar, serta untuk membuat perbaikan yang diperlukan. Evaluasi yang cermat dan reflektif membantu memastikan bahwa komunitas belajar terus berkembang dan memberikan kontribusi positif terhadap pembelajaran di sekolah.

Semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun