PISA (Program for International Student Assessment) adalah sebuah program penilaian yang diadakan oleh Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD). PISA mengevaluasi kemampuan siswa remaja dalam membaca, matematika, dan sains. Hasilnya digunakan untuk menyediakan data perbandingan internasional tentang kinerja pendidikan. Program ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang sejauh mana peserta didik dapat menerapkan pengetahuan dan keterampilan mereka dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut PISA kemampuan peserta didik Indonesia dalam hal literasi, sains dan matematika berada pada urutan nomor 5 dari bawah di tingkat dunia (peringkat 74 dari 79 negara).
Pertanyaannya, apakah denhan dua dasar tersebut dapat dijadikan sebagai sebuah dasar untuk mengatakan bahwa kualitas guru-guru di Indonesia adalah yang terburuk di dunia?
Berdasarkan Undang-undang Guru dan Dosen No. 14 Tahun 2005 menyatakan bahwa guru harus memiliki empat kompetensi yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi sosial, kompetensi profesional dan kompetensi kepribadian.
Untuk mengukur keempat kompetensi tersebut tidak semata-mata melalui tes atau uji kompetensi.
Untuk kompetensi profesional dan pedagogik bisa diukur mengginakan uji atau tes tertulis. Sedangkan kompetensi sosial dan kepribadian lebih bersifat pada tindakan nyata dari seorang guru.
Oleh karena itu dalam menilai kompetensi guru harus dilakukan secara komprehensif.
Data yang diberikan oleh youtuber guru gembul memang benar tetapi membuat kesimpulan bahwa guru-guru di Indonesia adalah guru dengan kualitas terburuk di dunia dengan dasar dua data itu sangatlah naif.
Akan tetapi di sisi lain, hal ini juga bisa dijadikan sebagai motivasi bagi para guru untuk lebih meningkatkan kompetensinya.
Mari kita berikan apresiasi setinggi-tingginya untuk para pahlawan tanpa tanda jasa ini terutama mereka yang mengabdi di daerah terpencil, daerah terluar, serta daerah tertinggal.
Di daerah terpencil dan terluar sering dihadapkan pada kondisi geografis yang sulit diakses, keterbatasan infrastruktur, serta tantangan dalam memenuhi kebutuhan pendidikan masyarakat setempat.