"JIka kalian ingin sembuh, pergilah ke kapal dan cari kotoran kalian sendiri-sendiri. Bersihkan kapal itu dari kotoran yang telah kalian buang di sana."
Seseorang pun berteriak,"aku mulai bisa melihat. Orang itu girang bukan kepalang karena sakit matanya mulai reda dan sembuh setelah diolesi kotorannya sendiri.
Dalam sekejap, bukit itu penuh oleh manusia-manusia ingkar. Mereka pun berebut kotoran agar sembuh dari sakit matanya. Benar-benar menjijikkan.
Dalam versi lain diceritakan bahwa saat itu ada seseorang yang lumpuh juga ingin membuang hajat di kapalnya Nabi Nuh 'alaihissalam. Diboponglah orang lumpuh ini oleh tiga orang laki-laki. Belum juga orang lumpuh ini menyelesaikan buang hajatnya, ditinggal oleh tiga orang yang membopongnya tadi. Akhirnya merangkaklah orang lumpuh tadi dan terpeleset oleh kotorannya sendiri. Qadarullah, orang lumpuh ini menjadi bisa berdiri dan berjalan lagi. Maka giranglah hatinya dengan kondisinya tersebut.
Orang-orang yang melihat kejadian ini pun bertanya,"Kok Anda bisa berdiri dan berjalan?"
"Saya juga tidak tahu. Sepertinya berkat kotoran di dalam kapal itulah saya bisa sembuh." Begitu kira-kira jawaban orang itu.
Mendapat penjelasan seperti itu, Allah pun membalikkan akal atau logika waras mereka. Maka berbondong-bondonglah manusia-manusia ingkar itu menuju kapal Nabi Nuh untuk mengambil kotoran bahkan sampai berebut. Astaghfirullah. Sangat menjijikkan.
Begitulah kuasa Allah Subhanahu wata'ala. Di saat Nabi Nuh 'alaihissalam bingung cara membersihkan kotoran dalam kapalnya, Allah pun membalikkan akal mereka, sampai akhirnya kapal Nuh 'alaihissalam pun bersih kembali. Masya Allah.
Setelah sembuh dari sakitnya, bukannya kembali insyaf dan taubat kepada Allah, kaum Nabi Nuh tetap ingkar.
Hingga pada suatu saat Nuh 'alaihissalam mendapatkan tanda bahwa tanur atau dapurnya memancarkan air, maka sebentar lagi azab Allah akan datang.
Langit pun tampak hitam, gelap. Kilat menyambar. Suara guntur bergemuruh. Hujan turun dengan sangat deras. Dalam waktu sekejap terjadilah banjir besar.
Nuh 'alaihissalam beserta pengikutnya dan beberapa pasang hewan piaraan di dalam kapal pun aman.
Saat banjir itu usia Nabi Nuh adalah 600 tahun. Setelahnya Nuh 'alaihissalam hidup selama 350 tahun lamanya.