Mohon tunggu...
Izatul Laela
Izatul Laela Mohon Tunggu... Guru - Kepala Sekolah di SDN Karangsono Kecamatan Wonorejo Kabupaten Pasuruan

Hobi menulis, membaca, konten yang menarik tentang kisah yang inspiratif

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Bukber: Manfaat atau Mudhorot?

23 Maret 2023   21:15 Diperbarui: 23 Maret 2023   21:28 1422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dilansir dari kompas.com Presiden Joko Widodo memberikan arahan agar meniadakan pelaksanaan buka bersama selama bulan Ramadhan 1444 H. Hal ini dituangkan dalam surat Sekretaris Kabinet Nomor 38/Seskab/03/2023 yang diteken oleh sekretaris kabinet Pramono Anung pada tanggal 21 Maret 2023.

Surat arahan tersebut ditujukan kepada para menteri Kabinet Indonesia Maju, Jaksa Agung, Panglima TNI, Kapolri dan kepala badan/lembaga. Ada tiga poin presiden Jokowi memberikan arahan peniadaan buka bersama yaitu pertama, penanganan covid-19 saat ini dalam masa transisi dari pandemi menuju endemi sehingga semua harus hati-hati menyikapinya. 

Poin kedua sehubungan dengan hal tersebut maka pelaksanaan buka bersama selama bulan Ramadhan tahun ini agar ditiadakan. Poin ketiga disampaikan agar Menteri Dalam Negeri segera menindaklanjuti arahan tersebut kepada para gubernur, bupati dan walikota.

Terlepas dari boleh atau tidak pelaksanaannya , sebenarnya buka bersama memiliki banyak manfaat diantaranya yaitu:

Mempererat tali silaturrahim. Buka bersama sangat dinantikan oleh sebagian besar kaum muslim, baik bersama keluarga maupun dengan teman. Hal ini selaras dengan firman Allah SWT dalam AlQur'an:

"Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu, dan dari padanya Allah menciptakan istrinya, dan daripada keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah dengan namaNya kamu saling meminta satu sama lain, dan peliharalah hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu." (QS AnNisa'ayat 1)

Sebagai sarana interaksi yang positif

Ibadah puasa Ramadhan bukan hanya menahan lapar dan haus. Melalui buka bersama akan terjalin interaksi atau hubungan yang positif diantara keluarga maupun teman karena di situ ada peluang untuk bisa berbagi kepada sesama dengan memberikan takjil atau menu buka puasa.

Mengurangi resiko alzheimer

Melalui momen buka bersama banyak peluang untuk saling mengingat masa lalu, mengingatkan kembali kepada teman-teman lama.

Mengisi waktu luang yang bermanfaat

Berkumpul dengan kerabat atau teman merupakan hal baik untuk mengisi waktu luang. Banyak hal yang bisa menjadi bahan pembicaraan, berbagi ilmu atau bertukar pikiran tentang hal yang bermanfaat.

Menghilangkan stress

Rutinitas pekerjaan terkadang menimbulkan stress tersendiri. Dengan berbuka bersama kerabat atau teman bisa bercanda bersama sehingga dapat mengurangi beban pikiran.

Selain manfaat yang dapat diperoleh melalui buka bersama ternyata juga bisa menimbulkan mudhorot (hal yang sia-sia). Hal ini bisa saja terjadi bila:

Buka bersama dilakukan campur baur laki-laki dan perempuan tanpa batasan yang jelas sesuai syari'at.

Terabaikannya waktu sholat maghrib karena lebih mengutamakan buka bersama atau khawatir tidak kebagian menu makanan.

Agar buka bersama dapat menjadi ladang amal shalih hendaknya memperhatikan kaidah syari'at yaitu:

Adanya tempat yang representatif atau yang luas sehingga dapat mengurangi resiko campur baur antara laki-laki dan perempuan

Agar suasana buka bersama semakin hikmat perlu kiranya diadakan kultum atau tausiyah jelang buka bersama. Ini bisa diisi oleh anggota yang ikut buka bersama atau mengundang ustadz atau kyai sebagai narasumber.

Saat adzan maghrib berkumandang dianjurkan untuk minum atau makan takjil (kurma, dll) secukupnya dilanjutkan dengan sholat maghrib berjamaah di mushola atau masjid terdekat, atau di rumah penyelenggara bila memumngkinkan.

Setelah sholat maghrib barulah dilanjutkan dengan buka bersama yang diawali dengan membaca doa secara bersama-sama.

Jika memang ada arahan dari presiden Jokowi untuk tidak melaksanakan buka bersama, sebagai rakyat yang patuh atau taat pada ulil amri maka sebaiknya kita mengikutinya.

Demikian sedikit pencerahan agar setiap perbuatan atau amal yang kita lakukan di bulan mulia ini dicatat sebagai amal shalih. Semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun