Mohon tunggu...
Izatul Laela
Izatul Laela Mohon Tunggu... Guru - Kepala Sekolah di SDN Karangsono Kecamatan Wonorejo Kabupaten Pasuruan

Hobi menulis, membaca, konten yang menarik tentang kisah yang inspiratif

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Bukber: Manfaat atau Mudhorot?

23 Maret 2023   21:15 Diperbarui: 23 Maret 2023   21:28 1422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengisi waktu luang yang bermanfaat

Berkumpul dengan kerabat atau teman merupakan hal baik untuk mengisi waktu luang. Banyak hal yang bisa menjadi bahan pembicaraan, berbagi ilmu atau bertukar pikiran tentang hal yang bermanfaat.

Menghilangkan stress

Rutinitas pekerjaan terkadang menimbulkan stress tersendiri. Dengan berbuka bersama kerabat atau teman bisa bercanda bersama sehingga dapat mengurangi beban pikiran.

Selain manfaat yang dapat diperoleh melalui buka bersama ternyata juga bisa menimbulkan mudhorot (hal yang sia-sia). Hal ini bisa saja terjadi bila:

Buka bersama dilakukan campur baur laki-laki dan perempuan tanpa batasan yang jelas sesuai syari'at.

Terabaikannya waktu sholat maghrib karena lebih mengutamakan buka bersama atau khawatir tidak kebagian menu makanan.

Agar buka bersama dapat menjadi ladang amal shalih hendaknya memperhatikan kaidah syari'at yaitu:

Adanya tempat yang representatif atau yang luas sehingga dapat mengurangi resiko campur baur antara laki-laki dan perempuan

Agar suasana buka bersama semakin hikmat perlu kiranya diadakan kultum atau tausiyah jelang buka bersama. Ini bisa diisi oleh anggota yang ikut buka bersama atau mengundang ustadz atau kyai sebagai narasumber.

Saat adzan maghrib berkumandang dianjurkan untuk minum atau makan takjil (kurma, dll) secukupnya dilanjutkan dengan sholat maghrib berjamaah di mushola atau masjid terdekat, atau di rumah penyelenggara bila memumngkinkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun