Mohon tunggu...
Izati Rodliyah
Izati Rodliyah Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa IAIN Samarinda semester1 prodi Ilmu Al-Qur'an dan tafsir

Penulis awal, semoga bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Cara agar Mellenial dapat Mewujudkan Perdamaian Dunia

23 Desember 2019   15:06 Diperbarui: 23 Desember 2019   15:06 2999
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Perdamaian didunia atau dalam suatu negara tak hanya menjadi tugas pemerintah. Generasi muda sebagai calon pemimpin dimasa depanpun turut memiliki peran dan menciptakan dan menjaga perdamaian. Katakanlah saat ini kamu merasa damai, bukan berarti hidupmu diisi oleh hal-lah yang menyenangkan saja. Kamu juga harus menjaga perdamaian yang telah menjadi warisan para pejuang dan generasi sebelumnya.

Perdamaian dunia yang diidam-idamkan oleh semua orang tak hanya menjadi tuga pemerintah. Kita sebagai warga negara pun memiliki peran penting dalammendukung program tersebut. Terlebih sebagai generasi muda yang kelk memimpin sebuah negara.

 Saking pentingnya perdamain itu, beberapa negara bahkan melakukan pertemuan dalam konferensi pemuda internasionla untuk mendukung peran generasi muda dalam perdamaian dunia. Pentingnya generasi muda ditunjukkan dengan data bahwa jumlah anak muda lebih banyak ketimbang sebelumnya. Kelompok pemuda sendiri didefinisikan oleh perserikatan bangsa-bangsa dalam rentang usia15-24 tahun.

 Di tahun 2017, berdasarkan The World Demographics profile 2017, populasi orang dalam rentan usia tersebut diperkirakan mencapai 1,18 miliar jiwa. Jumlah tersebut mewakili 16,16% populasi seluruh manusia di dunia. Sayangnya, 600 juta pemuda tinggal dalam kondisi yang rapuh dan dilanda konflik. Sementara itu lebih dari 24 juta pemuda tidak bersekolah. Padahal peran mereka untuk menjaga prdamaian dunia amat penting.

 Kita sebagai generasi muda harus mengambil peran untuk menyelamatkan mereka, setidaknya kita berperan dimanapun kita bisa. Berikut peran anak muda dalam perdamaian sebagaimana dikutip dari berbagai sumber yaitu:

  1. menjadi orang yang terdidik

Pendidikan kini menjadi hal yang penting bahkan wajib bagi setiap manusia jika ingin hidup dengan layak. Tak hanya keterampilan melalui praktik usaha atau mendukung sebuah profesi, pendidikan moral dan spiritual turut menjadi tahapan yang diperlukan oleh generasi muda.

Pendidikan agama layak menjadi fokus para orang tua generasi muda yang kini kerap kali terbengkalai.

 Melalui ilmu pengetahuan dan agama yang dimilikinya, para pemuda akan mempunyai bekal menjadi agent of change yang menjaga perdamaian dunia baik dilingkungan keluarga, komunitas, bangsa, hingga berkembang keseluruh dunia.

  1. Berkembang menjadi generasi yang berkarakter

Pendidikan sendiri tak hanya didapat seseorang melalui bangku sekolah. Pendidikan bisa didapatkan dari lingkungan diamana ia tinggal, disamping tentu saja dari keluarga, rekan sebaya dan masyarakat luas. Keluarga sebagai landasan masyarakat berperan penting dalam mengajarkan nilai miral dan spritual kepada kaum muda.

 Setiap pemuda juga bertanggungjawab untuk memperbaiki karakternya, melalui pengembangan kualitas spiritual dan moral sebagaimana diajarkan dalam agama dimana keadilan, kebenaran, kejujuran, sopan santun dan keyakinan menjadi poin yang penting dalam menjadi generasi yang berkarakter. 

  1. Menghormati orang lain dan menghilangka prasangka buruk

Populasi di seluruh dunia terdiri dari berbagai ras, budaya dan sastra sosial/ekonomi. Saat mereka berkumpul dalam sebuah pertemuan atau konferensi yang terbuka bagi semua kaum muda, keberagaman merupakan simbol kepercayaan terhadap kesatuan umat manusia dan menghapusan semua bentuk prasangka buruk. Persatuan ini tentunya bertujuan untuk keharmonisan berbagai kalangan dalam sebuah kerjasama menuju tujuan bersama, yakni perdamaian.

Konferensi pemuda internasional turut menjadi ilustrasi keragaman manusia dalam perbedaan budaya yang menyatu. Generasi muda layaknya menghormati beragam pendapat dan pemahaman terkait kemanusiaan melalui kesadaran bahwa semua mani=usia adalah ciptaan Tuhan yang dihubungkan oleh ikatan perdamaian dan menjadi sebuah dasar yang amat penting. 

Adapun mewujudkan perdamaian dunia secara sederhana yang bisa kita wujudkan dalam kehidupan sehari-hari dengan cara yang mudah dan sederhana yaitu:

  1. Jadilah pribadi yang baik tanpa mengharap imbalan.

Menjadi baik tidak berarti kamu harus memberi uang atau memberi hadiah kepada seseorang. Kebaikan yang kamu tunjukkan kepada orang-orang menunjukkan bahwa mereka itu penting. Kamu bisa melakukan berbagai hal untuk melakukan kebaikan, misalmya dengan menyisihkan uang jajan dan memberikannya kepada orang yang membutuhkan, menyumbang sesuatu kepada sesama yang membutuhkan, atau bahkan hanya menyebar senyum.

  1. Berhenti menghakimi orang lain.

Sangat mudah memang melontarkan komentar atau bahkan menilain seseorang hanya dengan melihat penampilannya. Namun, prasangka buruk yang kamu lakukan hanya akan membuat kamu tidak nyaman. Jika berperasangka buruk kepada orang-orang hanya dari cara mereka berpakaian, dimanapun kamu berada. Karena belum tentu mereka seburuk apa yang kamu fikirkan atau bayangkan. Setiap orang memang memiliki keyakinan hidup tersendiri. Tak menuntut kemungkinan dengan kita tak berperasangka buruk serta berbuat baik kepada orang lain, maka orang lain itu merasa bahwa kita adalah orang yang berarti dan menyadari manusia sebagai saudara.

  1. Berhenti n]berperan sebagai korban.

Jika kamu mengalami hal yang buruk dalam hidup, sangat mudah untuk merasa bahwa kita merupakan korban. Namun, perasaan itu hanya akan membawa kamu pada perasaan yang melulu lemah hingga akhirnya menjadi paranoid.

Lepaskan saja beban itu, dan lupakan hal yang membuat kamu takut, karena itu hanya akan membuat kamu kehilangan kesempatan untuk menyebarkan perdamaian dunia. Jadilah diri sendiri untuk menguatkan dirimu dan tersenyumlah. Hal ini akan membuatmu merasa damai, dan mencintai diri sendiri yang ujungnya akan membawa kedamaian.

  1. Cintai orang lain.

Merasa damai atau bahkan mencintai orang yang pernah melakukan kejahatan kepada kita tentu bukan perksrs mudah. Saat seseorang telah menykiti kita, biasanya hal yang ingin kita lakukan adalah membalasnya, menggosipkannya, dan membicarakan keburukannya. Bagaimana mau menciptakan perdamaian dunia kalau diantara sesama saja tidak berdamai? Memaafkan adalah kunci besar untuk sebuah perdamaian dunia.

  1. Ciptakan suasana damai dirumah.

Rumah menjadi tempat kita kembali dari aktifitas sehari-hari. Tentu saja kita mengharapkan susasana rumah yang damai, dan yang tidak membuat kita stres. Apabila kita telah menciptakan suasana damai dalam rumah maka kita akan keluar rumah dengan energi yang positif.

  1. Luapkan sisi krearif dalam diri.

Setiap orang memiliki sisi kreatif tersendiri. Gali sisi kratif yang ada dalam diri kita, misalnya dengan mewarnai, melukis, menggambar, bermusik, atau apapun yang bisa kita lakukan untuk menghilangkan stres. Kita juga bisa memajang semua karya kreatif kita disudut rumah untuk memancing energi positif sehingga membawa kedamaian dalam diri sendiri dan menyebarkannya kepada orang lain.

  1. Sisihkan waktu dan bantu orang lain.

Mungkin kita terlalu sibuk dengan aktifitas sehari-hari, entah itu belajar ataupun bekerja. Namun, ada baiknya untuk menyisihkan sebagaian waktu untuk membantu orang lain yang membutuhkan. Agar lebih mempererat tali silahturahmi antara sesama sehingga menimbulkan perdamaian yang timbul dalam diri seseorang. Dan menimbulkan energi yang positif. 

  1. Makan makanan sehat.

Untuk menciptakan perdamaian dunia, tentu saja membutuhkan energi. Jaga diri agar tetap prima dengan mengkonsumsi makanan yang sehat. Dengan kondisi fisik yang sehat, kita bisa menyebarkan lebih banyak kebaikan, dan perdamaian.

  1. Meditasi. 

Satu hal yang harus kita ingat, mewujudkan perdamaian di dunia itu harus bermula dari diri kita sendiri. Tak hanya soal fisik, jiwa yang damai juga akan mendatangkan energi yang positif. Lakukan meditasi atau berdoa yang mendekatkan diri kepada sang khaliq, niscaya kedamaian dalam diri kita akan kita dapatkan. Jika diri kita sudah damai, kita tentu akan lebih siap untuk menyebarkan dan mewujudkan perdamaian dunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun