Mohon tunggu...
Mohammad Imam Ghozali Fajar S
Mohammad Imam Ghozali Fajar S Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Universitas Islam Malang

Manusia biasa yang berusaha bermanfaat di segala bidang kehidupan. Saya beranggapan bahwa menulis menjadi salah satu aspek untuk saling berbagi pemikiran yang tidak dapat disampaikan melalui tuturan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kuda Lumping Tergantung

19 Maret 2024   23:01 Diperbarui: 19 Maret 2024   23:07 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

            Aku hanya tersenyum.

            "Ih nakutin banget, Ndu. Katanya nenekku suara krincingan itu bisa mengundang setan. Jadi kalau semakin kecil suaranya maka setan semakin dekat, namun jika suaranya semakin keras maka setan sudah pergi jauh mangkanya dia menandakan dengan suara keras," kata Aldi dengan semangat

            "Oalah gitu ya Al," jawabku.

            Toni hanya menyimak perkataan dari Aldi. Dia berpikir apakah ceritanya ini benar dari neneknya atau tidak karena Toni sering mengarang cerita.

            Terdengar suara kursi ditarik, kami bertiga langsung menoleh ke arah suara.

            "Di mana teman-temannya? Saya akan memberikan tugas karena saya sebentar lagi ada tugas di luar kota," ujar Pak Ipang.

            Kami bertiga terkejut, tiba-tiba Pak Ipang telah masuk kelas saat asik bercerita. Waktu istirahat belum usai, namun Pak Ipang masuk terlebih dahulu untuk memberi tugas karena beliau akan ke luar kota.

            Teman-teman berlarian menuju kelas setelah Aldi memanggil dari depan pintu kelas.

            Teeng.. Teeng.. Teeng..

            Bel sekolah berdentang tanda pembelajaran hari ini telah usai

            Panas terik matahari membuatku berkeringat. Angin kering menyapu debu ke arah wajahku. Tenggorokan terasa kering sekali. Aku mengajak Aldi dan Toni untuk membeli es teh lalu pulang bersama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun