Kita bertiga ditanya dengan Ayah dan Ibu mengapa kita bisa berada di toilet bertiga. Aku bercerita tentang kejadian yang dialami mulai dari kemarin. Mulai dari suara gonseng hingga kejadian malam ini.
Ketika aku hendak bercerita, suara gongseng terdengar keras di balik semak-semak. Tapi setelah terdengar suara gongseng diikuti suara mengeong.
"Kurang ajar, ternyata itu kucing." Aku menggerutu.
"Jika suara gongseng berasal dari kucing, lalu dari mana bau kemenyan?" tanya Toni.
"Dari pohon kemenyan lah," jawab Ibu sambil menunjuk salah satu pohon di belakang toilet.
Pohon kemenyan akan menimbulkan bau yang sangat kuat sembari mengeluarkan getah dari pohonnya.
"Ya Tuhan, berarti selama ini aku berhalusinasi," teriakku.
Gelak tawa memecah suasana yang sejak tadi menyeramkan. Lampu rumah sudah menyala, kemudian kita semua masuk rumah untuk makan malam. Kebetulan malam ini Ibu membeli pecel tumpang yang sangat lezat.
Saat aku berjalan tiba-tiba aku mencium bau aneh tapi aku sudah familier.
"Bau apa ini?" tanyaku.
"Bau dari aku," jawab Aldi dengan gugup.