Mohon tunggu...
Izadatul Maulidiyah
Izadatul Maulidiyah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Usaha tidak akan mengkhianati hasil

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Language Disorder, Mengapa Anak Mengalami Keterlambatan Berbicara?

6 April 2021   18:52 Diperbarui: 6 April 2021   19:03 1404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

"Did you know? Jika keterlambatan berbicara dan bahasa pada anak dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang lain, bahkan bisa sampai kronis"

Speech delay merupakan sebutan gangguan terlambatnya berbicara pada anak usia dini. Speech delay memiliki banyak penyebab, seperti adanya gangguan pendengaran, ganggaun bahasa verbal (ekspresif dan reseptif), gangguan autisme serta gangguan lain pada organ mulut. 

Gangguan bicara dan bahasa sendiri merupakan  salah satu indikator penyebab terhambatnya proses tumbuh kembang anak usia dini. Orang tua sering mengeluh adanya gangguan berbicara dan bahasa pada anak mereka.

Seiring berjalannya waktu banyak sekali kasus laporan para orang tua tentang gangguan bicara anak mereka. Beberapa laporan tersebut telah menyebutkan seberapa banyak angka kejadian gangguan bicara dan bahasa pada anak usia dini, kisarannya yaitu 5-10% yang dialami anak sekolah dan anak usia dini. 

Jika seorang anak bisa dikatakan mengalami gangguan keterlambatan bicara dan bahasa, maka ia harus segera melakukan konsultasi dengan spesialis wicara, jika sampai umurnya 12 bulan mereka sama sekali tidak ada perkembangan baik itu hanya mengeluarkan suara atau ocehan. 

Bahkan ketika usia mereka masuk 18 bulan tidak ada perkembangan suara yang muncul padahal sudah dilakukan berbagai rangsangan, lalu mereka terlihat kesulitan dalam mengeluarkan kata-kata dari mulut dan mereka tidak memahami apa yang orang-orang sekitar mereka ucapkan. Mereka wajib untuk diberikan konsultasi pada ahli yang menangani gangguan bicara dan bahasa pada anak.

Seorang anak dianggap mengalami gangguan bicara jika dilihat dari perkembangan bicara anak tersebut diartikan masih dibawah standar anak-anak lain yang seusianya. 

Perkembangan bicaranya ini sama seperti halnya anak normal lainnya, hanya saja terjadi keterlambatan dari pada anak normal pada umumnya. Sedangkan untuk anak yang sedang mengalami gangguan bahasa, bicaranya tidak seperti anak normal lainnya. Dapat diambil contoh, anak yang mengalami gangguan bahasa cenderung sulit untuk berbicara lancar. 

Biasanya cara bicaranya sering gagap, lalu terjadi gangguan artikulasi saat berbicara, kesulitan ketika mengucapkan kalimat yang di dalamnya terdapat unsur grammer serta kesulitan mengucapkan kata-kata yang agak jarang diucapkan banyak orang.

Banyak sekali anak usia dini yang telah mengalami gangguan keterlambatan bicara dan bahasa namun tidak terdeteksi dan terdiagnosis. Hal tersebut disebabkan oleh masih kurangnya pemahaman orang tua dan juga masyarakat tentang konsep dasar dari perkembangan bicara dan bahasa. Pada umunya orang tua selalu antusias dalam menunggu proses perkembangan bicara dan bahasa pada anak mereka. Tetapi, mereka berpikir jika anak mereka tidak bisa berbicara lancar seperti anak-anak normal lainnya tak jarang para orang tua mengira dan menjudge anak mereka bodoh atau gangguan retardasi.

Terdapat beberapa gangguan yang perlu diperhatikan oleh orang tua pada anaknya, yaitu :

  • Disfasia

Disfasia merupakan gangguan dari perkembangan bahasa anak yang tidak sesuai dengan pola perkembangan kemampuan bahasa anak seperti seharusnya anak normal. Disfasia ini muncul akibat adanya ketidakseimbangan dan ketidaknormalan pusat berbicara pada otak anak dibandingan dengan anak normal lainnya. Anak yang menderita Disfasia dan umurnya masih sekitar 1 tahunan cenderung tidak bisa mengucapkan kata-kata sederhana yang memiliki makna, misalnya ayah dan ibu. Kemampuan bahasa reseptifnya kemungkinan sudah bagus tetapi untuk kemampuan bahasa ekspresifnya mengalami delay atau keterlambatan yang tidak bisa diprediksi.

Gangguan ini menyebabkan anak kehilangan kemampuan berbahasa dalam usia-usia yang tidak menentu. Misalnya ketika anak berusia 1-2 tahun ia telah mengalami tumbuh kembang seperti anak normal pada umunya, tetapi tiba-tiba ia kehilangan kemampuan yang telah ia kuasai dengan baik dan benar. Baik itu kemampuan bahasanya, motorik serta sosialnya.

Anak yang mengalami gangguan ini cenderung sulit untuk berpartisipasi dan berosialisasi dalam suatu kegiatan dengan baik. Alasannya bukan karena tidak tertarik pada kegiatannya tetapi keinginan dalam berkomunikasi dan berinteraksi masih terlihat nomal pada umumnya, namun respon yang diberikan tidak secara optimal dalam berkomunikasi.

Faktor-faktor Penyebab Gangguan Berbahasa dan Bicara

Penyebab gangguan berbahasa ini memiliki macam-macam sebab yang didalamnya melibatkan berbagai faktor dan aspek yang dapat mempengaruhinya, yaitu kemampuan lingkungan yang berperan dalam proses perkembangan berbahasa dan bicara, pendengaran anak, kognitif/proses berpikir anak, fungsi saraf anak dan kondisi emosi psikologis anak. 

Dari masing-masing aspek tadi dapat memberikan efek yang serius pada proses perkembangan bahasa dan bicara anak yang berbeda-beda. Berikut ini beberapa faktor penyebab dan penghambat gangguan bahasa dan bicara anak :

  • Orang tua/Lingkungan Keluarga

Pola asuh yang dilakukan orang tua pada anak seringkali masih diabaikan, padahal pola asuh ini memiliki peran penting dalam perkembangan kemampuan bahasa dan bicara anak ataupun dalam memahami orang lain yang berbicara. Anak yang tidak mendapatkan perhatian yang cukup dari orang tuanya cenderung tidak bisa sepenuhnya mendapatkan kemampuan bahasa dan berbicara karena mereka sudah terbiasa tidak diajak untuk berkomunikasi lebih sering oleh orang tuanya. Saat orang tua mengabaikan anaknya atau bisa jadi ketika orang tua menghiraukan kebutuhan anaknya, hal tersebut akhirnya membuat anak tidak mendapatkan pemahaman tentang apapun yang ada di sekitarnya. Masalah sosial akan muncul dikemudian hari jika pola asuh yang seperti ini masih di terapkan.

  • Ekonomi Keluarga

Ketika suatu keluarga mengalami permasalahan ekonomi yang berat, hal tersebut akan berdampak pada keharmonisan dalam keluarga. Ekonomi yang tidak mecukupi dalam keluarga akan menimbulkan stres orang tua dalam rumah. Imbasnya stres tersebut juga akan menghambat pada perkembangan bahasa anak. Apalagi jaman sekarang kecerdasan seseorang dan juga prestas akademiknya ditentukan oleh latar belakang ekonomi keluarganya. Maka dari itu, sebagai orang tua harus selalu menjaga keharmonisan dalam keluarga, tidak usah menimbulkan suara yang membuat anak tidak nyaman ketika mendapatkan masalah.

  • Lingkungan Sosial

Anak yang tidak bisa bersosialisasi dengan lingkungan luar dapat menghambat perkembangan bahasa dan bicaranya. Pengalaman di lingkungan sosial sangat berpengaruh dalam perkembangan kemampuan anak memahami bahasa. Interaksi dan komunikasi yang teralin di lingkungan masyarakat akan membuat anak lebih cepat untuk memahami bahasa. Orang tua wajib untuk membiasakan anak berkomunikasi dengan lingkungan sosialnya, agar ketika ia bertemu dengan orang baru interaksi berbahasanya lancar.

  • Diri sendiri

Faktor gangguan psikologis dari diri anak kerap menjadi masalah yang nantinya akan membatasi kemampuan bahasa dan bicara anak. Secara garis besar tidak hanya anak yang menderita autisme saja yang bisa mengalami gangguan berbahasa, anak yang pemalu dan cenderung tertutup juga memiliki potensi masalah dalam bahasanya. Anak ini akan mengalami kesulitan untuk menangkap bahasa dan ekpresi orang lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun