Kemampuan sensorik anak usia dini adalah salah satu dari kemampuan dalam proses perkembangan anak yang harus dimiliki dan diasah untuk bekal ketika anak dewasa nanti.
Kemampuan sensorik sering menjadi bahan diskusi banyak orang karena sangat penting sebagai proses perkembangan anak usia dini. Jadi sebenarnya apa sih sensorik itu, dan seberapa penting untuk proses perkembangan anak?
Sensorik merupakan sebuah proses yang mana mengacu pada kemampuan otak anak untuk bisa menerima, menafsirkan atau menalarkan dan menggunakan informasi yang anak dapatkan secara efektif untuk kemudian disalurkan pada panca indera, diantara lain :
*Melalui Penglihatan
*Melalui Pendengaran
*Melalui Penciuman
*Melalui Perasa
*Melalui Sentuhan
*Melalui Gerakan
Sementara sel sensorik itu merupakan sebuah sel yang berfungsi untuk menerima sebuah rangsangan dari reseptor tubuh ataupun penerima rangsangan yaitu panca indera.Â
Adapun sel motorik adalah sel saraf yang mempunyai fungsi yaitu untuk mengantar rangsangan tersebut pada efektor misalnya, otot dan kelenjar. Rangsangan tersebut berasal dari sumsum tulang belakang dan juga otak.
Kemampuan sensorik pada anak usia dini sangat berpengaruh pada ketrampilan berbahasa, bersosialisasi, pemahaman kosakata, menentukan solusi untuk suatu masalah dan mengkoordinasi.Â
Jika ada gangguan atau masalah pada kemampuan sensorik anak usia dini, maka ketrampilan yang ia miliki juga akan ikut terganggu. Para orang tua wajib mengetahui kemampuan sensorik yang dimiliki anak, sehingga bila ada masalah orang tua bisa cepat tanggap.
Orang tua harus mengetahui dan memperhatikan kemampuan sensorik anak sejak dini. Mengapa begitu?
Kemampuan sensorik pada anak dapat dilatih sejak dini melalui berbagai macam kegiatan, contohnya adalah dengan bermain. Mainan anak-anak tidak hanya mempuyai fungsi sebagai hiburan, tetapi bisa membantu anak untuk mengeksplorasikan bakat yang mereka miliki, meletakkan minat anak pada apa yang mereka sukai dan dapat mengembangkan berbagai macam kemampuan yang penting seperti sensorik, motorik, kreatifitas serta kemampuan mengendalikan sosial emosional.
Fungsi mainan edukasi sangat dibutuhkan dalam proses perkembangan kemampuan sensorik pada anak usia dini untuk bekal mereka dalam mempersiapkan kecenderungan ketika mereka merasa bosan dan takut pada suatu hal.Â
Para orang tua harus bisa memberikan jenis mainan yang sesuai dengan usia anak, mengetahui jenis kegiatan yang dilakukan dan kemampuan anak. Sehingga anak akan mampu mendapatkan hasil yang memuaskan dan optimal hingga tahap perkembangan yang lebih tinggi.Â
Hal-hal yang sering terjadi pada masa persiapan sekolah untuk anak usia dini adalah  rasa takut dan malu ketika melakukan hal-hal baru. Misalnya, ketika bersosialisasi dengan guru, teman baru maupun dengan lingkungan sekitar.Â
Namun ada juga faktor kebiasaan dari pola asuh orang tua yang dapat mempengaruhi perkembangan anak usia dini, termasuk kemampuan motorik, sensorik dan sosialnya.
Beberapa faktor peranan orang tua yang dapat mendukung perkembangan sensorik pada anak, antara lain :
1.Peraturan dari Orang Tua
Para orang tua sebaiknya tidak banyak memberikan aturan perilaku pada anak di rumah. Biarkan saja anak berbuat sesuai apa yang ia mau asalkan tetap dalam pengawasan dan tidak melampaui natas wajar. Hal tersebut dapat mendorong anak
2.Orang Tua yang Bersikap Humoris
Sikap orang tua yang suka bercanda membuat anak manjadi terbuka dan membuat hidup anak lebih berwarna.
3.Pengakuan dan Penguatan
Memberikan pengakuan dan penguatan sejak dini pada anak dengan memperhatikan tanda-tanda pola pikir khusus ataupun kemampuan dalam memecahkan suatu masalah.
Sensory play atau bisa juga disebut permainan sensorik untuk dapat melatih kemampuan sensorik pada anak yang menstimulasi panca indera anak usia dini, mempunyai beberapa manfaat diantara lain :
*Dapat melatih perkembangan panca indera anak dan koordinasi otak anak
*Dapat meningkatkan kedekatan antara orang tua dengan anak
*Dapat melatih kemapuan motorik anak, dari motorik kasar maupun motorik halus, kognitif atau proses berfikir, literasi, kreativitas anak dan kecerdasan mengatur emosi
*Tidak membutuhkan pengeluaran untuk biaya besar dan bisa dilakukan di rumah
*Dapat mendorong anak untuk bisa memecahkan masalah dengan cara mereka sendiri
*Dapat memberikan sarana untuk anak sebagai tempat pengeluaran emosi dan perasaan yang tidak nyaman dalam diri mereka
*Berguna untuk merangsang panca indera dalam situasi positif
Ada 7 ide permainan yang dapat dilakukan untuk melatih kemampuan sensorik [ada anal usia dini :
1.Pasta Fun
Pilihlah jenis pasta yang mempunyai bentuk-bentuk yang berbeda, lalu campurkan dalam satu wadah. Orang tua dapat meminta anak untuk mengelompokkan pasta tersebut sesuai dengan bentuk yang berbeda-beda.Â
Bisa juga dengan mewarnai pasta tersebut dengan pewarna makanan yang aman, lalu ajarkan anak untuk mengelompokkan berdasarkan warnanya. Harus dipastikan alat-alat yang digunakan bersih dan aman.
2.Playdough
Menggunakan jenis mainan playdough untuk menstimulasi imajinasi dan kreativitas anak. Berikan ia kesempatan untuk membentuk sesuai dengan model-model yang mereka sukai.Â
Supaya aman dapat menggunakan adonan playdough dari bahan-bahan yang ada didapur, misalnya tepung terigu, minyak sayur, air dan pewarna makanan alami.
3.Slime ataupun Oobleck
Permainan yang satu ini mungkin memang sedikit berantakan, tetapi teksturnya sangat menarik dari slime ini akan menyenangkan untuk anak. Membuatnya pun sangat mudah bisa juga mengajak anak untuk membuatnya. Dapat melatih kebersamaan antar orang tua dengan
4.Let's Paint!!
Menyiapkan cat berwarna dalam berbagai macam wadah kemudian mintalah anak untuk melukis secara bebas. Dapat menggunakan pewarna makanan sumpaya lebih aman.
5.Rainbow Rice (Mewarnai)
Membuatnya sangat mudah yaitu masukkan beras ke dalam wadah lalu beri pewarna sesuai dengan yan diinginkan. Setelah itu kocok hingga warna menyampur, lalu tuang pada koran dan jemur hingga kering. Dapat digunakan untuk pembelajaran mengenai konsep bentu dan huruf.
6.Water Beads
Cara bermain water beads adalah dengan membiarkan anak mengaduknya dan merasakan bagaimana teksturnya. Orang tua dapat mencampur water beads dengan bahan-bahan lain seperti cetakan untuk biskuit, balon atau menggunakan slime untuk permainan agar lebih menyenangkan.
7.Sorting Game
Bermacam-macam variasi dapat dibuat dengan permainan ini. Salah satu contohnya, menggunakan karton tisu bekas dan menandai dengan menggunakan spidol warna-warni. Lalu kemudian, gunakan pom-pom yang kecil berwarna-warni dan minta anak untuk memasukkan pom-pom tadi sesuai dengan warna tabung yang telah disediakan. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H